Cairan Keputihan Bisa Memutihkan Celana Dalam?

Benarkah celana dalam dapat dibersihkan dan diputihkan menggunakan cairan keputihan?

oleh Melly Febrida diperbarui 10 Feb 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2022, 21:00 WIB
Kenali Masalah pada Vagina Selain Keputihan (Emily Frost/Shutterstock)
Kenali Masalah pada Vagina Selain Keputihan (Emily Frost/Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta - Kalau bekas darah menstruasi yang menempel di celana dalam bisa meninggalkan noda, berbeda dengan keputihan. Keputihan ternyata bisa memutihkan celana dalam wanita. Apa penyebabnya

Ovira, merek yang menjual perangkat pereda kram menstruasi, membagikan video beberapa pakaian dalam yang berubah warna dengan teks 'Vagina Anda memiliki tingkat PH 3,8 hingga 4,5 yang cukup asam untuk memutihkan kain'. 

Konsultan ginekolog dan dokter kandungan di The Portland Hospital, Clive Spence-Jones, dan konsultan ginekolog serta dokter kandungan di Cadogan Clinic, Zahra Ameen, menjelaskan tentang keputihan dan celana dalam yang berubah warna. Bisakah keputihan 'memutihkan' kain?

Spence-Jones, menjelaskan, keputihan merupakan cairan yang dikeluarkan dari kelenjar kecil di vagina dan leher rahim untuk membantu menghilangkan sel-sel tua dan menjaga saluran reproduksi tetap sehat. 

"Jumlah keputihan yang dihasilkan dapat bervarias hari ke hari dan tergantung di mana seseorang berada dalam siklus menstruasi mereka. Dengan ovulasi, cairan menjadi tipis dan berserat dan mungkin memiliki garis darah selama satu atau dua hari," ujarnya dikutip dari Global Circulate. 

Ia, melanjutkan, bentuk keputihan yang paling umum adalah keputihan yang biasanya bening atau seperti susu --- mungkin memiliki aroma musky yang halus, tetapi bukan bau yang tidak sedap.

Ini dapat menodai pakaian dalam, karena keasaman cairan dapat berinteraksi dengan pewarna kain, menghasilkan bintik-bintik atau bercak putih.

“Keputihan berwarna coklat atau berdarah, biasanya terlihat sebagai bercak di antara periode, dan cairan kuning atau hijau, yang tidak normal dan dapat menunjukkan kelainan seperti IMS, juga dapat meninggalkan noda coklat atau berwarna pada kain.

Keputihan Bersifat Asam

Zahra Ameen menambahkan bahwa keputihan secara alami bersifat asam --- dengan tingkat pH berkisar antara 3,5 sampai 7. Komposisi ini dapat berfluktuasi, tergantung pada usia, menstruasi, perubahan hormon, perilaku seksual, dan juga penggunaan obat-obatan seperti probiotik dan antibiotik yang menyebabkan ketidakseimbangannya.

“Noda putih pada pakaian dalam tidak perlu dikhawatirkan dan sangat normal dan disebabkan oleh cairan yang bereaksi dengan pewarna pada kain," kata Ameen.

 

Lantas, haruskah Khawatir dengan Keputihan?

Menurut Spence-Jones, indikasi paling umum ada sesuatu yang salah adalah peningkatan keputihan yang memiliki bau yang kuat dan busuk yang sering menyerupai bau amis.

"Keputihan yang berwarna kuning atau hijau disertai dengan rasa sakit, gatal dan peradangan juga merupakan indikasi bahwa Anda mungkin menderita infeksi," ujarnya.

Jika keputihan Anda memiliki tekstur, warna, atau bau yang berbeda dari biasanya, Anda harus menemui dokter sesegera mungkin.

Gejala termasuk penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, nyeri di perut Anda, sering buang air kecil dan demam juga bisa menunjukkan masalah yang mendasarinya, jadi, penting untuk menemui dokter sesegera mungkin dalam kasus tersebut.

 

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan
Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya