Liputan6.com, Jakarta Studi terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen perempuan Indonesia masih menggunakan metode pembersihan area intim yang tidak tepat. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko ketidaknyamanan dan infeksi.
Selain itu, tiga dari lima perempuan mengalami keputihan berlebihan, dengan banyak yang melaporkan gejala seperti gatal, iritasi, dan bau tidak sedap.
Masalah ini sering kali tidak ditangani karena misinformasi atau stigma seputar kesehatan organ intim.
Advertisement
“Keputihan berlebihan, gatal, dan ketidaknyamanan pada area intim sering kali menjadi sinyal adanya ketidakseimbangan mikroba atau infeksi,” kata dokter obgyn sekaligus Women’s Health Advocate, Dinda Derdameisya, mengutip keterangan pers, Selasa (11/2/205).
Dinda pun membagikan beberapa tips agar area kewanitaan tetap sehat. Salah satunya adalah membersihkan dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Bukan tanpa alasan, hal ini perlu diperhatikan untuk mencegah perpindahan bakteri.
“Bersihkan area vagina dengan cara yang tepat, bersihkan dari depan ke belakang setelah buang air untuk mencegah perpindahan bakteri,” ujar Dinda.
Selain membersihkan dengan cara yang tepat, tips lain menjaga kebersihan area kewanitaan yakni:
Pilih Pakaian yang Sesuai
Gunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan hindari pakaian ketat untuk mengurangi kelembapan berlebihan yang dapat memicu infeksi
Stay Dry Setelah Beraktivitas
Setelah berolahraga, segera ganti pakaian yang basah karena berkeringat, pastikan area vagina bersih dan kering untuk mencegah pertumbuhan mikroba.
Tips Jaga Kesehatan Area Kewanitaan Berikutnya
Konsultasi dengan Tenaga Kesehatan
Jika gejala terus berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk opsi perawatan yang tepat.
Advertisement
Gunakan Antiseptik Kewanitaan yang Mengandung Povidone-Iodine
Dinda juga menyarankan untuk menggunakan antiseptik kewanitaan yang mengandung povidone-Iodine saat mengalami keputihan berlebihan, iritasi, atau ketidaknyamanan di area kewanitaan akibat mikroba tertentu.
Povidone-Iodine adalah kandungan antiseptik yang dapat memberikan kenyamanan dengan membunuh mikroba penyebab masalah keputihan.
“Antiseptik kewanitaan yang mengandung Povidone-Iodine secara efektif membantu mengembalikan keseimbangan dan mendukung perempuan dalam mengelola kesehatan area intim,” jelas Dinda.
Kapan Perempuan Bisa Pakai Antiseptik Kewanitaan?
Di waktu-waktu tertentu, area kewanitaan membutuhkan perhatian ekstra, seperti saat menstruasi, pemulihan pasca persalinan, atau setelah terpapar kondisi yang tidak higienis di tempat umum.
Pada saat-saat seperti ini, perempuan dapat mengalami ketidakseimbangan mikroba. Dalam kondisi inilah mereka memerlukan antiseptik kewanitaan yang mengandung povidone-Iodine.
Berdasarkan data laboratorium, povidone-Iodine adalah antiseptik yang dipercaya karena memiliki spektrum antimikroba luas. Antiseptik Kewanitaan Povidone-Iodine digunakan untuk meringankan gejala yang disebabkan oleh ketidakseimbangan mikroba, membantu mengembalikan pH alami area vagina, dan mendukung keseimbangan flora vagina yang sehat.
Dalam keterangan yang sama, Brand Manager Feminine Care, Michica Wijaya, mengatakan bahwa keputihan adalah kekhawatiran umum, tetapi seharusnya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Dengan memberdayakan perempuan melalui pengetahuan dan cara untuk mengatasi masalah ini, kami dapat membantu mengembalikan kenyamanan dan kepercayaan diri perempuan Indonesia,” ujarnya.
“Antiseptik kewanitaan yang mengandung povidone-Iodine memberikan kenyamanan dengan mengatasi akar penyebab iritasi dan keputihan, membantu perempuan mengatasi kesehatan area intim dengan lebih mudah,” pungkasnya.
Advertisement
