Liputan6.com, Amerika Serikat Penggunaan kulit ikan akan menjadi pengobatan maju di masa depan, salah satunya menyembuhkan luka bakar. Penerapan kulit ikan juga kini mulai digunakan di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat (AS) dan Brasil.
Di AS, Badan Pengawasan Obat dan Makanan setempat atau FDA (Food and Drug Administration) pada Oktober 2021 mengeluarkan persetujuan penggunaan implan kulit ikan (dengan merek dagang produk bernama 'Omega3 SurgiBind.' Produk tersebut dikembangkan oleh Kerecis, penyedia produk berbasis kulit ikan.
Baca Juga
Omega3 SurgiBind merupakan implan cangkok kulit ikan (implantable fish-skin graft) untuk digunakan dalam bedah plastik dan rekonstruktif. Layanan tersebut saat ini tersedia di AS.
Advertisement
Implantasinya diindikasikan untuk memperkuat jaringan lunak yang lemah pada pasien yang membutuhkan perbaikan jaringan lunak atau penguatan dalam operasi plastik atau rekonstruktif, dilansir dari NS Medical Devices, Selasa, 13 September 2022.
Produk SurgiBind pertama kali digunakan secara komersial di luar penelitian, yakni Atrium Health’s Sanger Heart and Vascular Institute oleh ahli bedah Dr. Hector Crespo Soto.
Hector berkata, “Saya menggunakan produk ini (implan kulit ikan) dalam operasi amputasi, dan saya senang dengan hasilnya. Tidak ada komplikasi pasca operasi, sayatan tetap tertutup dan sembuh dengan cepat."
“Produk Kerecis melengkapi prosedur pembedahan, memberikan penghalang bakteri dan memperkuat mekanisme penyembuhan tubuh," dia melanjutkan.
Omega3 SurgiBind dinilai membantu praktisi medis untuk mengelola risiko komplikasi dengan lebih baik dan meningkatkan hasil.
Teknologi implan kulit ikan juga membantu dalam penggabungan yang cepat, pertumbuhan sel, mempercepat neovaskularisasi dan penutupan luka. Hal tersebut yang diharapkan dapat meningkatkan remodeling jaringan penuh, menurut pernyataan perusahaan Kerecis.
Mirip dengan Jaringan Manusia
Penerapan implan kulit ikan dalam penguatan jaringan lunak melalui sayatan perut, flap bedah -- pemisahan mukosa dengan jaringan lunak di bawahnya -- serta artroplasti pinggul -- pembedahan untuk mengembalikan fungsi sendi.
Kerecis 'Omega3 SurgiBind' adalah kulit ikan utuh yang menggunakan sel-sel tubuh sendiri. Ketika dicangkokkan ke jaringan manusia yang rusak akan mengubahnya menjadi jaringan hidup.
Dari informasi Kerecis, implan kulit ikan 'Omega3 SurgiBind' mempertahankan kemiripannya dengan jaringan manusia. Hal ini membuat tidak ada risiko penularan penyakit antara ikan dan manusia.
Perusahaan Kerecis terlibat dalam pengembangan produk berbasis kulit ikan dan asam lemak untuk terapi seluler, regenerasi dan perlindungan jaringan.
Selain SurgiBind, Kerecis juga menawarkan tiga produk lain untuk aplikasi bedah, termasuk Kerecis Omega3 SurgiClose, SurgiClose Micro dan GraftGuide.
Pendiri dan CEO Kerecis Fertram Sigurjonsson berkata, "Produk baru ini memperkuat kembali masuknya kami ke pasar bedah dan menunjukkan bahwa manfaat teknologi kami mampu mengobati luka parah dan mencegah amputasi."
Advertisement
Kulit Ikan Tilapia
Jauh sebelum implan kulit ikan, dokter di Brasil pernah menerapkan kulit ikan tilapia untuk mengobati luka bakar. Kulit ikan tilapia yang merupakan ikan air tawar dinilai lebih efektif daripada krim dan kasa untuk mengobati luka pada kulit.
Peneliti Dr. Maciel dalam studinya tahun 2017 membandingkan metode tradisional pakai krim dan kasa dengan kulit ikan tilapia untuk mengobati luka. Seratus lima belas pasien rawat jalan berusia antara 18 hingga 70 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini.
Dari jumlah tersebut, setengah peserta studi menggunakan metode konvensional, lalu sisanya menggunakan ikan tilapia. Rata-rata kelompok yang menggunakan kulit ikan tilapia membutuhkan waktu 1,43 hari lebih sedikit untuk meregenerasi kulit dan menggunakan 3,72 kain kasa lebih sedikit ketimbang kelompok yang pakai kasa dan krim.
“Saya tidak minum antibiotik atau obat pereda nyeri. Pada 13 hari, jaringan parut sudah hilang,” kata seorang peserta penelitian, Bezerra, dikutip dari esai berjudul, Tasty Tilapia: Your Next Bandage? yang dipublikasikan di The New York Times pada 11 Mei 2022.
Pengobatan Kulit Ikan Tilapia
Dibandingkan dengan jenis balutan kulit lainnya, kulit ikan tilapia memberikan manfaat lebih. Adapun kulit babi dan kodok terbatas penggunaannya karena risiko infeksi penyakit hewan. Bank kulit manusia (human skin banks) sangat bergantung pada donor.
Namun, setiap donor yang lulus pemeriksaan hanya dapat memberikan sepertiga dari total kulitnya. Di sisi lain, kulit ikan tilapia berasal dari peternakan ikan tilapia sebagai produk limbah dan tidak memiliki risiko infeksi.
The American Burn Association melaporkan, sekitar 450.000 pasien luka bakar membutuhkan perhatian medis setiap tahun. Angka itu lebih tinggi di antara negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, seperti Brasil dan lainnya.
Untungnya, sedikitnya 500 korban luka bakar telah menerima pengobatan kulit ikan tilapia. Dokter berharap dapat menjangkau lebih banyak pasien di tahun-tahun mendatang.
Advertisement