Mengalami Baby Blues, Apa yang Dibutuhkan oleh Ibu?

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa kehidupan wanita akan jauh berbeda saat telah memiliki anak. Kesedihan tersebut bisa datang dan masuk kategori baby blues.

oleh Diviya Agatha diperbarui 22 Des 2022, 17:14 WIB
Diterbitkan 22 Des 2022, 15:25 WIB
Hal yang Mungkin Dibutuhkan Ibu Saat Alami Baby Blues
Ilustrasi ibu memeluk bayinya. (Sumber foto: Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta Mungkin tak banyak yang tahu bahwa kehidupan wanita akan jauh berbeda saat telah memiliki anak. Kesedihan bisa datang menyapa tanpa selalu bisa diungkapkan terutama saat masa-masa usai melahirkan yang kerap disebut baby blues.

Baby blues biasanya akan muncul pada beberapa hari setelah melahirkan dan bisa bertahan hingga beberapa minggu. Pada fase baby blues, ibu mungkin tidak mampu menahan air mata. Orang di sekitar termasuk suami pun mungkin saja merasa kebingungan.

Menurut Health Canada, pada minggu atau bulan-bulan pertama memiliki anak, ibu akan membutuhkan begitu banyak bantuan. Cara ini dianggap dapat membantu ibu melewati fase baby blues dengan lebih baik.

Lalu, apa sajakah yang perlu dilakukan oleh orang sekitar dan dibutuhkan oleh ibu saat mengalami baby blues? Mengutip Today's Parent, Kamis (22/12/2022), berikut diantaranya.

1. Tanyakan Kabar Ibu Lebih Sering

Ketika Anda bertemu dengan kawan baik atau keluarga yang baru menjadi ibu tanyakanlah kabarnya dengan lebih sering dibanding hanya menanyakan soal bayi yang baru saja lahir.

Psikolog yang punya spesialisasi kesehatan mental perempuan, Stacy Thomas mengungkapkan bahwa Anda harus berusaha untuk memahami apa yang benar-benar dirasakan ibu yang kemungkinan besar merasakan baby blues.

"Biarkan ibu tahu bahwa dia mampu menampung dua perasaan sekaligus. Dia bisa mencintai manusia mungil itu dengan sepenuh hati. Namun, hari-hari bisa terasa berat," tambah anggota penyedia dukungan tenaga kerja di London, Carol Peat.

Menurut Carol, tugas orang sekitar saat ibu mengalami baby blues bukanlah menghilangkan perasaan-perasaan positif maupun negatif. Melainkan membuat ibu merasa didengar.

2. Tak Perlu Berupaya Memberi Solusi

Mengenal Fenomena Baby Blues
Ilustrasi Baby Blues Credit: pexels.com/Lisa

Pekerja sosial program Reproductive Life Stages di Women’s College Hospital, Greer Slyfield Cook mengungkapkan bahwa orang-orang seringkali berusaha menghibur ibu yang baby blues dengan membantah perasaannya.

"Itu kontraproduktif. Itu tidak akan membuatnya merasa seperti ibu yang hebat. Sebaliknya, itu membuat dirinya merasa perasaan sedihnya tidak valid dan berujung memicu perasaan bersalah," kata Greer.

"Alih-alih menghibur dengan menyebutkan dia ibu yang hebat dan sebagainya, ungkapkan saja bahwa Anda tahu dirinya merasa khawatir dan masa-masa itu memang sulit," tambahnya.

Menurut Greer, ibu seringkali merasa sendirian di fase baby blues. Sehingga sebaiknya berikan validasi yang lebih bijak pada fase-fase itu. 

3. Tawarkan Diri untuk Menemaninya ke Dokter

Biasanya, pemeriksaan pasca lahiran hanya difokuskan pada bayi. Sehingga kebutuhan dan kekhawatiran ibu kerap kali terabaikan. Jadi, menawarkan diri untuk menemani ibu memeriksakan diri ke dokter menjadi salah satu cara yang direkomendasikan.

"Ini bukan untuk meremehkannya. Tetapi Anda juga bisa membantu ibu yang sedang baby blues untuk mengemukakan hal-hal yang sulit diungkapkan," ujar Stacy.

4. Berhenti Bertanya, Mulailah Melakukannya

Ilustrasi ibu dan bayi
Ilustrasi ibu dan bayi (ilustrasi/Pexels/Laura Garcia)

Mengatakan bahwa Anda ada untuk ibu yang sedang baby blues tanpa melakukan apapun tidak direkomendasikan. Hal tersebut dianggap dapat menambah pikiran ibu karena harus memikirkan apa yang sebenarnya dia butuhkan.

Sebaliknya, langsung lakukanlah hal-hal spesifik yang Anda tahu dapat membantunya. Seperti menawarkan untuk menemani bayinya ketika ibu tidur siang, mandi, atau pergi ke suatu tempat selama beberapa jam.

Begitupun jika ibu mungkin punya anak yang lebih tua dari bayinya saat ini, tawarkanlah untuk membantu mengantar jemput anak yang lebih tua tersebut untuk lebih meringankan tugasnya.

"Karena ibu juga mungkin tidak makan secara teratur, bawakanlah dia makanan favoritnya saat Anda sedang berkunjung atau bertemu."

5. Apresiasi Hal Sederhana yang Dilakukan Ibu

Ilustrasi ibu dan bayi
Ilustrasi ibu dan bayi (Dok.Unsplash/Jonathan Borba)

Carol menjelaskan, seringkali hal-hal sederhana yang dilakukan ibu terlewatkan begitu saja tanpa ada apresiasi. Seperti saat ibu berhasil menidurkan bayi, misalnya.

"Bayi tidak bisa memberikan apresiasi karena Anda memberi mereka makan. Jadi bantulah ibu dengan memberikan apresiasi tersebut," kata Carol.

Begitupun pada hal-hal lain yang ia lakukan. Meski sederhana, apapun hal yang berhasil ia lakukan, temukanlah cara menyenangkan untuk mengapresiasi itu.

Cara mengapresiasi sendiri tak harus dilakukan dengan hal-hal fantastis. Sesederhana meninggalkan pesan atau mengucapkan selamat dengan senyuman pun dianggap bisa menyejukan hati ibu dan meringankan efek baby blues yang dirasa.

Infografis Ciri-ciri Ibu rumah tangga Punya Masalah Kesehatan Mental
Infografis Ciri-ciri Ibu rumah tangga Punya Masalah Kesehatan Mental.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya