Indra Bekti Diduga Alami Pendarahan Otak, Apa Penyebabnya?

Saat ini, Indra Bekti masih berada di ICU dan belum sadarkan diri. Dikabarkan, Indra Bekti mengalami pendarahan otak.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 28 Des 2022, 15:15 WIB
Diterbitkan 28 Des 2022, 14:48 WIB
FOTO: Mirip Pemain Money Heist Korea, Gaya Indra Bekti Berponi Ini Curi Perhatian
Tak hanya sekilas mirip, penampilan wajah garang pria 44 tahun ini juga memperkuat cuplikan adegan saat Park Hae-soo memasang wajah serius.Sorot mata Indra Bekti ramai disebut copy paste dari pemeran Monet Heist Korea. (Liputan6.com/IG/@indrabekti).

Liputan6.com, Jakarta Artis Indra Bekti mengalami masalah pada kesehatannya sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Di tengah kegiatan siarannya, Indra Bekti mendadak tak sadarkan diri. Indra Bekti langsung dilarikan ke rumah sakit Abdi Waluyo dengan ambulans.

Roy, manajer Indra Bekti, saat dihubungi Showbiz-Liputan6.com mengungkapkan, Bekti sempat pingsan di kamar mandi dan telah dilarikan ke rumah sakit.

"Tadi pagi saya dikabarin katanya dia sempat izin ke kamar mandi, tapi ditungguin kok nggak keluar-keluar. Ternyata sudah pingsan, dan langsung dibawa pakai ambulans," kata Roy, manajer Indra Bekti, Rabu (28/12/2022).

Saat ini, Indra Bekti masih berada di ICU dan belum sadarkan diri. Dikabarkan, Indra Bekti mengalami pendarahan otak.

Melansir WebMD, pendarahan otak disebabkan arteri di otak yang pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya.

Pendarahan otak disebut juga pendarahan intrakranial, atau pendarahan intraserebral yang menyumbang sekitar 13 persen dari stroke.

Pendarahan otak adalah ketika darah mengiritasi jaringan otak dan menyebabkan pembengkakan. Ini dikenal sebagai edema serebral.

Darah yang terkumpul menjadi massa yang disebut hematoma. Kondisi ini meningkatkan tekanan pada jaringan otak di dekatnya dan itu mengurangi aliran darah vital dan membunuh sel-sel otak.

Berdasarkan lokasinya, pendarahan dapat terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput yang menutupinya, antara lapisan penutup otak atau antara tengkorak dan selaput otak.


Penyebab Pendarahan Otak

Pendarahan otak dapat disebabkan berbagai hal dan yang paling umum meliputi:

- Trauma kepala.

Cedera adalah penyebab paling umum dari pendarahan di otak bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.

- Tekanan darah tinggi

Kondisi kronis ini dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati adalah penyebab utama pendarahan otak yang dapat dicegah.

- Aneurisma

Ini adalah melemahnya dinding pembuluh darah yang membengkak. Itu bisa pecah dan berdarah ke otak, menyebabkan stroke.

- Kelainan pembuluh darah (malformasi arteriovenosa)

Ini adalah kelemahan pada pembuluh darah di dalam dan di sekitar otak. Kondisi ini mungkin muncul saat lahir dan didiagnosis hanya jika gejalanya berkembang.

- Angiopati amiloid

Ini merupakan kelainan pada dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring bertambahnya usia dan tekanan darah tinggi. Ini dapat menyebabkan banyak pendarahan kecil yang tidak diketahui sebelum menyebabkan pendarahan besar.

Gangguan darah atau pendarahan dapat menyebabkan penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah. Obat pengencer darah dapat menjadi faktor risiko.

Penyakit hati. Kondisi ini berhubungan dengan peningkatan perdarahan secara umum.

- Tumor otak


Gejala Pendarahan Otak

Gejala pendarahan otak bisa bermacam-macam tergantung pada lokasi pendarahan, tingkat keparahan pendarahan, dan jumlah jaringan yang terkena.

Gejala pendarahan otak cenderung berkembang secara tiba-tiba dan bisa semakin memburuk.

Gejala-gejala tersebut meliputi:

-Sakit kepala parah yang tiba-tiba.

-Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya.

-Kelemahan pada lengan atau kaki.

-Mual atau muntah.


Gejala Lain Pendarahan Otak

-Kewaspadaan berkurang dan badan terasa lesu.

-Perubahan penglihatan.

-Kesemutan atau mati rasa.

-Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.

-Kesulitan menelan.

-Kesulitan menulis atau membaca.

-Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan.

-Kehilangan koordinasi.

-Kehilangan keseimbangan.

-Indera perasa yang tidak normal.

-Hilang kesadaran.

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya