Liputan6.com, Jakarta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti maraknya permainan lato-lato yang membuat anak kebablasan dalam bermain. Anak-anak kerap memainkan lato-lato di semua tempat, termasuk di fasilitas publik (taman, jalan).
Menurut Komisioner KPAI Dian Sasmita, anak-anak membutuhkan pengawasan dari orangtua atau pengasuh saat bermain lato-lato. Pengawasan juga terkait menjelaskan kepada anak risiko dan bahaya lato-lato.
Baca Juga
Apalagi sekarang viral di media sosial (medsos) Twitter soal dugaan bocah SD yang buta akibat main lato-lato. Bola lato-lato yang keras dapat mengakibatkan cedera jika terkena mata.
Advertisement
"Bermain lato-lato tak sesederhana suaranya. Maraknya anak-anak memainkan lato-lato yang kemudian kebablasan karena dilakukan di semua tempat, tak sepenuhnya salah anak," kata Dian dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Selasa, 10 Januari 2023.
Orangtua atau pengasuh sebaiknya mengarahkan anak ke hal-hal yang positif untuk main lato-lato.
"Pertama, setiap aktivitas anak, apapun itu, orangtua/pengasuh wajib tahu dan bersama-sama (anak) untuk menjelaskan bahaya dan risikonya," sambung Dian.
"Kemudian mengarahkan anak ke arah yang positif."
Tak Semua Tempat Bisa Buat Main Lato-lato
Dian Sasmita menambahkan, bermain lato-lato dapat membangun hubungan kedekatan antara anak dan orangtua. Anak akan merasakan kehadiran orangtua saat memainkan permainan tradisional tersebut.
"Bermain lato-lato dengan anak dapat membangun kelekatan antara anak dan orangtua. Lima belas menit bermain dengan anak akan membuat mereka menjadi anak lebih gembira," tambahnya.
"Karena anak merasakan kehadiran orangtuanya secara utuh."
Selain itu, orangtua juga dapat menyampaikan kepada anak soal di mana saja anak dapat bermain lato-lato. Edukasi bermain lato-lato sesuai gaya bahasa anak dapat membuat anak gembira saat bermain.
"Semua permainan yang membuat anak senang, mereka pasti akan memainkan dengan serius dan senang. Seperti halnya game online," Dian melanjutkan.
"Di sinilah letak peran orangtua/pengasuh yang tidak boleh abai. Kenalkan anak dengan adab/etika bermain agar anak paham, bahwa tidak semua tempat dapat dijadikan ruang bermain."
Advertisement
Lato-lato sedang Viral
Permainan lawas lato-lato kini sedang viral dan digandrungi oleh masyarakat dari berbagai usia dan kalangan. Cara memainkan lato-lato pun cukup mudah, yaitu digoyangkan agar kedua bola yang terhubung dengan seutas tali saling membentur.Â
"Di Tokopedia, penjualan mainan lato-lato melonjak hampir 57 kali lipat saat momen pergantian tahun 2022-2023," ungkap Head of External Communications Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya dalam keterangan Liputan6.com pada 5 Januari 2023.
Tak hanya masyarakat biasa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan dibuat penasaran dengan mainan lato-lato ini. Hal itu diketahui dari unggahan di akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam unggahan pada Selasa, 27 Desember 2022 itu, Jokowi terlihat menjajal nok-nok alias lato-lato, ketika mengunjungi salah satu pasar di Subang, Jawa Barat bersama sang istri, Iriana Jokowi.
Main nok-nok bareng Presiden dan Gubernur, tulis Ridwan Kamil dalam keterangan video unggahannya.
Dalam video itu, Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang hitam bermain lato-lato setelah seorang anak memamerkan kemampuan bermain lato-lato lebih dahulu.
Jokowi kemudian mencoba memainkan lato-lato. Namun, ia tidak bisa mengikuti trik bermain lato-lato yang dipamerkan oleh anak tersebut. Aksi Jokowi bermain lato-lato itu pun mengundang gelak tawa masyarakat yang menyaksikannya.
Lato-lato Punya Banyak Nama
Setelah itu, Ridwan Kamil yang mengenakan baju dinas berwarna cokelat muda juga tak mau ketinggalan. Pria yang biasa disapa Kang Emil itu ikut menjajal permainan lato-lato. Namun, yang dimainkan Ridwan Kamil terlihat beda karena memiliki empat bola bukan dua bola seperti biasanya.
Ia bilang, lato-lato miliknya dinamai 'pakujut nok-nok'. Sayangnya, meski terlihat sudah percaya diri Kang Emil juga gagal memainkan lato-lato tersebut.
Lato-lato merupakan mainan zaman dulu yang kini kembali digemari oleh anak-anak Indonesia. Lato-lato atau kadang disebut latto-latto adalah alat permainan sederhana berupa dua bola plastik yang dihubungkan dengan seutas tali.
Pada bagian tengah tali terdapat ikatan bentuk lingkaran untuk dimasukkan ke jari agar bisa dimainkan dengan menggoyangkan kedua bola naik turun, menimbulkan suara seperti ketukan secara berulang.
Meski populer di Indonesia, lato-lato bukanlah permainan asli tradisional Indonesia. Permainan ini juga dikenal dengan beberapa nama, seperti katto-katto, tek-tek, lato-lato dan nok-nok.
Advertisement