Liputan6.com, Jakarta Deg-degan atau jantung berdebar-debar bisa terjadi ketika war tiket. Misalnya, war tiket untuk menonton pertandingan sahabat antara Indonesia melawan Argentina.
Istilah war tiket merujuk pada momen di mana orang-orang berlomba dalam mendapatkan tiket acara dengan sistem siapa cepat dia dapat.
Baca Juga
“Tentu dalam hal ini, Anda bisa saja berhasil atau bisa saja gagal dalam mendapatkan tiketnya. Dan ini bisa saja memicu rasa kecewa dan berujung deg-degan saat tidak mendapatkan tiket,” kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan kardiologi Intervensi dan aritmia Eka Hospital BSD Ignatius Yansen dalam keterangan pers, Selasa (13/6/2023).
Advertisement
“Terlebih lagi, kabar Lionel Messi gagal hadir yang seharusnya hadir pada pertandingan sahabat besok bersama Indonesia juga bisa menimbulkan rasa kecewa bahkan pada Anda yang mendapatkan tiket sekalipun,” tambahnya.
Lantas apakah deg-degan karena war tiket terbilang normal, atau memiliki kaitan dengan masalah kesehatan jantung?
Menurut Ignatius, rasa deg-degan biasa dikaitkan dengan gejala dari gangguan irama jantung seperti palpitasi jantung atau aritmia jantung.
Aritmia adalah sebuah gangguan pada jantung yang menyebabkan detak jantung menjadi tidak beraturan. Bisa terlalu cepat dan bisa pula menjadi terlalu lambat. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan gangguan ini, seperti masalah pada tekanan darah, kardiovaskular, hingga faktor keturunan.
“Deg-degan sendiri merupakan respons normal yang bisa terjadi pada tubuh Anda, biasanya dikuatkan karena faktor emosional dan psikologis juga seperti cemas, gugup, stres, maupun terlalu gembira,” jelas Ignatius.
Bisa Jadi Gejala Aritmia
Meski begitu, deg-degan juga bisa menjadi salah satu gejala dari gangguan aritmia. Namun, hal ini membutuhkan pemeriksaan dokter, karena tidak semua deg-degan bisa dikatakan aritmia.
Saat merasa deg-degan karena sering merasa cemas atau gugup, tubuh akan melepaskan adrenalin yang lebih banyak yang bisa menyebabkan jantung berdetak lebih kencang dan lebih cepat. Hal ini bisa memicu tubuh mulai mengembangkan irama detak jantung yang tidak beraturan. Dan bisa berujung ke palpitasi atau lebih parah ke aritmia jantung.
“Terutama pada pasien yang mempunyai predisposisi atau riwayat kelainan aritmia/ gangguan irama sebelumnya.”
Advertisement
Penyebab Umum Deg-degan
Kecemasan adalah penyebab palpitasi atau deg-degan paling umum yang tidak terkait dengan masalah jantung.
Manusia umumnya mengalami deg-degan saat cemas dan dalam situasi stres. Misalnya saat mengikuti ujian, wawancara kerja, bertengkar dengan seseorang, hingga gagal dalam mendapatkan tiket.
Beberapa hal ini bisa menjadi pemicu rasa cemas dan akhirnya bisa menyebabkan gangguan irama jantung pada pasien-pasien yang memang ada kelainan dasar sebelumnya atau tidak pernah tahu punya gangguan irama sebelumnya.
“Jadi benar pasalnya jika kecemasan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko Anda dalam terkena aritmia,” kata Ignatius.
“Namun gangguan irama jantung biasa disebabkan karena beberapa faktor dan bukan hanya satu faktor saja. Sehingga penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda risiko dari aritmia,” imbuhnya.
Cegah Aritmia dengan Jaga Kesehatan Jantung dan Kelola Stres
Meski berisiko aritmia, Ignatius mengatakan bahwa tak perlu khawatir ketika merasa deg-degan. Pasalnya, deg-degan pada dasarnya adalah respons tubuh biasa yang semua orang pasti akan rasakan.
“Hal ini hanya akan membahayakan jika Anda memiliki faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko untuk terkena gangguan irama jantung. Dengan mengelola stres dengan baik serta menjaga kesehatan jantung, kita bisa mencegah aritmia untuk bisa terjadi.”
“Itu dia seputar informasi dalam gangguan aritmia jantung, jadi meski tidak dapat tiket, jangan merasa sedih ya dan coba untuk alihkan perhatian Anda ke hal lain. Untuk yang berhasil dapat tiketnya, have fun dan coba nikmati event-nya ya,” pungkas Ignatius.
Advertisement