Liputan6.com, Jakarta - Kasus cacar air masih terjadi di Indonesia. Bahkan, pada September kemarin, salah satu sekolah di Depok terpaksa beralih ke pembelajaran daring lantaran banyak siswa yang tertular cacar air.
Cacar air sendiri adalah penyakit akibat virus Varicella zoster. Penyakit ini rentan menyerang anak-anak dibawah usia 12 tahun yang antibodinya rendah.
Baca Juga
“Antibodi orang Indonesia rendah, sehingga rentan terkena cacar air,” jelas Ketua Unit kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI, Dr. dr. Anggraini Alam, SpA(K).
Advertisement
Melihat kondisi ini, ia menyarankan agar anak mendapatkan vaksinasi cacar air.
“Kami di rumah sakit kerap kali menerima pasien cacar air yang serius. Sehingga kami memandang vaksinasi itu diperlukan” ungkap wanita yang akrab disapa Anggi.
Vaksinasi dianggap mampu meminimalisasi paparan virus Varicella zoster. Meski sudah divaksin, anak memang masih bisa terkena cacar air.
“Tidak ada vaksin yang 100% mampu melindungi dari penyakit,” terang Anggi di sebuah kesempatan daring yang dilaksanakan pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Itulah mengapa anak yang sudah vaksin masih tetap berisiko cacar air lagi. Meski begitu, anak yang sudah melakukan vaksin cacar air tidak mengalami gejala yang parah. Bahkan bisa lebih ringan 50 persen dibandingkan yang tidak divaksin.
“Kalaupun terkena cacar air lagi, diharapkan lebih ringan dari 50 persen ya. Mereka yang sudah vaksin namun terkena cacar air, tidak memerlukan perawatan rumah sakit,” jelas Anggi.
Anggi pun menambahkan, bahwa anak yang sudah vaksin cenderung tidak terkena penyakit komplikasi cacar air. Hal ini berbanding terbalik bagi yang belum divaksinasi.
Tidak Disarankan Vaksin saat Sedang Cacar Air
Mengutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksinasi ketika sudah timbul gelembung cacar air tidak disarankan.
Hal ini dikarenakan virus cacar air sudah berkembang biak dan menyebar keseluruh tubuh anak. Sehingga sudah terlambat untuk melakukan vaksinasi.
Gelembung cacar air sendiri menandakan bahwa anak sudah tertular, sekitar tiga sampai tujuh hari yang lalu.
Advertisement
Periode Penularan dalam Cacar Air
Munculnya ruam cacar air, ternyata menandakan anak sudah tertular sekitar tujuh hari yang lalu. Agar lebih mudah mendiagnosis kapan anak tertular virus Varicella Zoster, Anggi menjelaskan empat periode yang menjadi tahap munculnya cacar air, yakni:
Penularan
Terkena virus Varicella zoster untuk pertama kalinya
Inkubasi
Selama 10 sampai 21 hari, tubuh muncul ruam dan merasakan sakit.
Komunikabilitas
Periode ini tinggi penularan kepada orang lain.
Penyakit
Muncul demam, sakit kepala, lemas, nafsu makan berkurang. Kondisi ini ditambah juga dengan ruam sundutan rokok yang disertai gatal.
Terlanjur Cacar Air, Apakah Anak Diperbolehkan Mandi?
Banyak yang menyebut anak yang terkena cacar air tidak boleh mandi. Padahal menurut Anggi saat kena cacar air malah disarankan mandi. Asal tidak sedang demam.
“Prinsipnya apabila tidak terkena demam tinggi, itu boleh dimandikan,” jelas Anggi.
Ketika pasien cacar air dimandikan dalam kondisi demam, hal tersebut akan memperparah tubuh anak.
“Begitu dingin dibaca oleh tubuh, dan ternyata suhunya kurang, maka kondisi ini akan membuat demam lebih tinggi lagi,” lanjut Anggi.
Mandi bermanfaat untuk menjaga kebersihan kulit. Sehingga kulit tidak dipenuhi oleh kuman.
“Kulit kita ini penuh kuman kalau tidak mandi, dan justru malah menyebabkan infeksi,” ungkapnya.
Bila tidak mandi, tubuh anak akan semakin gatal. Sehingga dalam kondisi itu, dikhawatirkan anak menggaruk luka cacar air hingga pecah
Advertisement