Cacar Air Sering Dianggap Sepele, Padahal Bisa Bikin Komplikasi

Beberapa sekolah melaporkan kasus cacar air di sejumlah wilayah di Indonesia, membuat orang perlu tahu akibat salah penanganan cacar air.

oleh Ruli Ananda Putri diperbarui 04 Okt 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2023, 08:00 WIB
Tips Menghadapi Wabah Cacar Air di Sekolah Si Kecil
Wabah Cacar Air di Sekolah Si Kecil

Liputan6.com, Jakarta - Cacar air atau istilah medis disebut dengan varicella adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella yang mudah menular melalui percikan ludah, udara, serta kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam.

Penyakit ini lebih rentan menyerang anak-anak dibawah 12 tahun, namun tidak menutup kemungkinan dialami oleh orang dewasa yang belum pernah cacar.

Meskipun gejala klinis varicella tidak berat tapi pada remaja, orang dewasa, dan anak dengan status imunitas menurun, jika dibiarkan bisa menyebabkan risiko komplikasi cacar air.

“Bicara cacar air itu, bisa biasa saja dan ada yang tidak biasa saja. Besar komplikasinya mulai dari luka koreng karena bakteri di kulit, muncul masalah neurologi, dan paling banyak pneumonia,” jelas Ketua Unit kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI, DR Dr Anggraini Alam, SpA(K).

Dokter spesialis anak konsultan tersebut mengimbau kepada orangtua agar tidak menyepelekan penyakit cacar air ini.

Anggraini pun menambahkan, cacar air yang tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan enam komplikasi yakni:

  • Infeksi bakteri, biasanya terjadi akibat penderitanya yang menggaruk bintik cacar air.
  • Komplikasi neurologik, meliputi demam, kesulitan berjalan, dan gangguan bicara yang berlangsung selama berhari-hari.
  • Komplikasi kardiovaskular
  • Pneumonia, komplikasi paling umum yang diderita oleh orang dewasa.
  • Komplikasi gastrointestinal atau peradangan usus.
  • Komplikasi lainnya seperti congenital varicella syndrome, atau cacar yang diderita oleh ibu hamil, yang berdampak pada bayi.

Meski jarang menimbulkan kematian, penderita cacar air dengan komplikasi yang parah, harus segera dirawat di rumah sakit.

“Cacar air cepat sembuhnya, jarang menimbulkan kematian. Tapi tetap perhatikan stadiumnya tadi,” terang Anggraini pada diskusi media secara daring, Selasa, 3 Oktober 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penderita Cacar Air Boleh Mandi

Masuk pada penanganannya, penderita cacar air diperbolehkan mandi. Asal dengan catatan tidak demam.

“Mengapa harus tidak demam? Karena ada periode tubuh menjadi dingin setelah mandi. Begitu dingin dibaca oleh tubuh, dan ternyata suhunya kurang tinggi, maka tubuh justru akan membuat demam lebih tinggi lagi,” jelas Anggraini.

Sabun yang digunakannya pun harus sabuh cair dan tanpa alat gosok, hal ini guna menghindari gosokan yang membuat cacar air pecah. Pun demikian ketika mengeringkannya, tidak dianjurkan menggosok tubuh dengan handuk.

Risko yang terjadi ketika cacar air pecah, dapat menyebabkan kanker, bopeng, infeksi, serta komplikasi cacar air.


Gejala: Dimulai dengan Demam dan Muncul Ruam Merah

Cacar air ditandai dengan mulai demam, sakit kepala, lemas, nafsu makan berkurang, muncul ruam merah di daerah batang tubuh.

“Biasanya muncul di perut, dada, punggung, barulah menyebar ke seluruh tubuh. Biasanya kalau yang mengalami orang dewasa, bisa sampai ke kepala hingga rongga mulut, semua bisa terkena,” ujar Anggraini.

Meski menempati seluruh tubuh, luka cacar air tidak mucul di telapak tangan mau pun telapak kaki.


Ibu Hamil yang Cacar Berisiko Bayi Meninggal

Menurut Anggraini, komplikasi cacar air berisiko sebabkan kematian pada bayi.

“Kalau ternyata ibu di trimester pertama kena cacar air, pada trimester ketiga hati-hati, risiko meninggalnya tinggi termasuk juga si bayi,” jelasnya.

Risiko kematian lainnya pun dialami bayi yang lahir dari ibu cacar air, dan bayi yang cacar di minggu pertama lahir.


Vaksin Tidak 100% Lindungi dari Penyakit

Meski tidak 100% melindungi dari penyakit, orang yang sudah melakukan vaksin cacar air, tidak merasakan sakit seperti orang yang belum vaksin.

“Kalaupun terkena cacar air lagi, diharapkan lebih ringan dari 50% ya. Mereka yang sudah vaksin namun terkena cacar air, tidak memerlukan perawatan rumah sakit,” jelas Anggraini.

Ia menambahkan bahwa, orang yang sudah vaksin cenderung tidak terkena penyakit komplikasi cacar air.

“Vaksin ini sudah menempuh berbagai penelitian. Keamanannya sudah terjamin, kemudian efek sampingnya juga rendah,” tambahnya.

Sehingga, vaksin cacar air bisa menjadi solusi, untuk menangkal komplikasi yang disebabkan akibat cacar air.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya