7 Cara Meningkatkan Tekanan Darah Rendah Lewat Pola Makan

Meningkatkan tekanan darah yang rendah dapat dilakukan melalui pemilihan makanan dan minuman.

oleh Fariza Noviani Abidin diperbarui 02 Jun 2024, 12:56 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2024, 12:56 WIB
Efek Gula Darah Rendah
Ilustrasi tekanan darah rendah. (Foto: Freepik/ )

Liputan6.com, Jakarta - Tekanan darah rendah, atau hipotensi, merupakan kondisi di mana tekanan darah Anda turun di bawah 90/60 mm Hg. Kondisi ini memengaruhi banyak orang, terutama seiring bertambahnya usia.

Gejalanya termasuk pingsan, penglihatan kabur, pusing, dan kepala ringan. Jika tidak diobati, tekanan darah rendah dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke, menyebabkan kerusakan jangka panjang pada jantung dan otak, atau bahkan kematian.

Tekanan darah rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk efek samping obat dan kondisi seperti diabetes. Pola makan juga memiliki dampak signifikan pada kesehatan jantung dan tekanan darah Anda.

Menurut Manhattancardiology.com, berikut rutinitas makan yang dapat membantu meningkatkan tekanan darah rendah.

1. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Dehidrasi terjadi ketika tubuh kekurangan air. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cuaca panas, berolahraga, diare, muntah, atau demam. Saat dehidrasi, volume darah berkurang, yang dapat menyebabkan tekanan darah turun.

Untuk mencegah dehidrasi, diperlukan asupan air minimal dua liter (sekitar delapan gelas) per hari. Jumlah ini bisa lebih tinggi saat cuaca panas atau saat berolahraga.

2. Konsumsi Makanan dengan Kandungan Garam

Bagi orang yang menderita tekanan darah rendah, makanan dengan kandungan garam tinggi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan tekanan darah mereka. Garam membantu tubuh menahan air, yang meningkatkan volume darah dan pada akhirnya meningkatkan tekanan darah.

3. Konsumsi Minuman Berkafein

Kopi Hitam
Ilustrasi Kopi Hitam Credit: unsplash.com/PTMP

Minuman berkafein, seperti kopi dan teh, dapat membantu meningkatkan tekanan darah rendah secara temporer. Kafein bekerja dengan cara merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan denyut jantung, yang pada gilirannya meningkatkan tekanan darah.

Efek ini biasanya bersifat jangka pendek dan tidak memengaruhi semua orang dengan cara yang sama. Orang yang sering mengonsumsi kopi mungkin mengembangkan toleransi yang lebih tinggi terhadap efek kafein pada tekanan darah.

4. Meningkatkan Konsumi Vitamin B12

Vitamin B12 merupakan salah satu vitamin penting yang berperan dalam produksi sel darah merah yang sehat. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang ditandai dengan rendahnya sel darah merah.

Anemia ini dapat menyebabkan tekanan darah turun dan berakibat pada pendarahan berlebihan serta kerusakan organ dan saraf.

Berikut beberapa makanan kaya vitamin B12 yang dapat dikonsumsi:

  • Telur
  • Ayam
  • Ikan
  • Produk susu rendah lemak

5. Meningkatkan Konsumsi Folat

[Fimela] Asparagus
Asparagus | unsplash.com

Folat, atau Vitamin B9, merupakan vitamin penting lainnya yang berperan dalam produksi sel darah merah yang sehat. Kekurangan folat dapat menyebabkan anemia, sama seperti kekurangan vitamin B12. Anemia ini dapat menyebabkan tekanan darah turun dan berakibat pada pendarahan berlebihan serta kerusakan organ dan saraf.

Berikut beberapa makanan kaya folat yang dapat dikonsumsi:

  • Asparagus
  • Brokoli
  • Hati
  • Kacang-kacangan

6. Kurangi Makanan Tinggi Karbohidrat

Makanan tinggi karbohidrat, khususnya karbohidrat olahan, seperti roti putih, nasi putih, dan pasta, umumnya dicerna lebih cepat oleh tubuh dibandingkan jenis makanan lain. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti dengan penurunan gula darah secara tiba-tiba, dan berakibat pada penurunan tekanan darah.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat dapat membantu mengatasi hipotensi, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.

7. Hindari Makan Berlebih

Ilustrasi makan berlebihan (unsplash)
Ilustrasi makan berlebihan (unsplash)

Menyantap makanan besar dapat membebani tubuh dalam proses pencernaan, sehingga memicu penurunan tekanan darah secara drastis. Hal ini menjadi kekhawatiran khusus bagi mereka yang melewatkan sarapan atau menerapkan pola puasa intermiten, di mana mereka cenderung makan berlebihan untuk mengimbangi rasa lapar di waktu makan berikutnya.

Meskipun total asupan makanan tidak berubah, membagi porsi makan menjadi lebih kecil dan lebih sering sepanjang hari terbukti lebih menyehatkan bagi sistem pencernaan dan aliran darah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya