Virus West Nile Serang Israel, 100 Orang Terinfeksi dan 5 Meninggal Dunia

Sebanyak 100 orang Israel terinfeksi virus West Nile dan 5 orang meninggal dunia, kenali gejalanya.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 03 Jul 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2024, 14:00 WIB
Virus West Nile Serang Israel, 100 Orang Terinfeksi dan 5 Meninggal Dunia
Virus West Nile Serang Israel, 100 Orang Terinfeksi dan 5 Meninggal Dunia (AP Photo/Tom Pringle)

Liputan6.com, Jakarta Virus West Nile (WNV) kini tengah menginfeksi banyak orang di Israel. Setidaknya 100 orang telah terinfeksi dan lima orang meninggal dunia.

Sebagian besar pasien adalah penduduk Israel tengah, beberapa diantaranya berasal dari wilayah Sharon. Warga Israel yang terinfeksi virus West Nile dirawat di rumah sakit Meir Medical Center di Kfar Saba.

Enam dari 100 pasien dirawat di rumah sakit di Sheba Medical Center, tiga diantarany dalam kondisi kritis. Sejauh ini, lima pasien meninggal di Rabin Medical Center-Kampus Beilinson di Petah Tikva.

Melansir The Jerusalem Post, Rabu (3/7/2024), delapan pasien lain juga dirawat dan ada pula delapan pasien suspek yang belum diverifikasi di laboratorium pusat untuk mengetahui adanya virus.

Di Meir Medical Center, 25 pasien demam West Nile dirawat di rumah sakit, dua di antaranya berada dalam kondisi serius dan diberi ventilasi serta obat penenang. Pasien tambahan dirawat di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Virus West Nile (WNV) dapat menyebabkan penyakit saraf dan kematian pada manusia. WNV banyak ditemukan di Afrika, Eropa, Timur Tengah, Amerika Utara dan Asia Barat.

WNV berkembang di alam dalam siklus yang melibatkan penularan antara burung dan nyamuk. Manusia, kuda, dan mamalia lainnya dapat terinfeksi.

West Nile Virus (WNV) adalah anggota genus flavivirus dan termasuk dalam kompleks antigenik ensefalitis Jepang dari keluarga Flaviviridae.

Perjalanan penyakit akibat WNV dimulai ketika nyamuk menggigit burung dan menularkan virus. Pada tahap selanjutnya, nyamuk terus menggigit dan menularkan virus ke hewan dan manusia.

Gejala Penyakit Akibat West Nile Virus

Umumnya, penyakit akibat virus West Nile ini dianggap sebagai penyakit ringan, tapi dalam beberapa kasus, virus ini menyebabkan kesakitan parah dan bahkan kematian.

Infeksi biasanya hilang tanpa gejala. Dalam beberapa kasus, muncul penyakit mirip flu yang hilang dengan sendirinya. Gejalanya meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Lemas
  • Nyeri sendi dan otot
  • Konjungtivitis
  • Ruam
  • Mual
  • Diare.

Penyakit ini dilaporkan parah pada 1 persen kasus dan mencakup tanda-tanda neurologis seperti meningitis, ensefalitis akut, atau kelumpuhan lembek akut.

Masa inkubasi biasanya 7 sampai 14 hari, dan dalam kasus luar biasa, tiga sampai 21 hari. Penyakit ini tidak menular dari orang ke orang.

Orang yang Rentan Terpapar Virus West Nile

Mereka yang berisiko terpapar adalah pasien dengan penyakit kronis yang menekan sistem kekebalan tubuh, pasien kanker dengan sistem kekebalan tubuh buruk, bayi, dan orang lanjut usia (lansia).

Menurut literatur medis, virus ini ditularkan secara alami hanya melalui nyamuk yang terinfeksi. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa infeksi dapat menyebar dari hewan ke manusia.

Tidak ada vaksin bagi manusia untuk melawan virus ini. Saat ini, vaksin hanya tersedia untuk perlindungan pada kuda.

Pengobatan Khusus West Nile

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit West Nile. Biasanya upaya dilakukan untuk memberikan infus antibodi intravena yang disebut IVIG dan obat interferon. Ini dapat memperkuat kemampuan sistem kekebalan untuk menghilangkan penyebaran virus di dalam tubuh.

Virus West Nile pertama kali diisolasi pada seorang wanita di distrik West Nile di Uganda pada 1937. Virus ini diidentifikasi pada burung (gagak dan columbiformes) di wilayah delta Nil pada tahun 1953.

Sebelum tahun 1997, WNV tidak dianggap patogen bagi burung, tetapi pada saat itu di Israel, strain yang lebih ganas menyebabkan kematian berbagai spesies burung yang menunjukkan tanda-tanda ensefalitis dan kelumpuhan. Infeksi pada manusia yang disebabkan oleh WNV telah dilaporkan di banyak negara di dunia selama lebih dari 50 tahun.

Pada 1999, WNV yang beredar di Israel dan Tunisia diimpor di New York sehingga menimbulkan wabah besar dan dramatis yang menyebar ke seluruh benua Amerika Serikat (AS) pada tahun-tahun berikutnya. Wabah WNV di AS (1999-2010) menyoroti bahwa impor dan berkembangnya patogen yang ditularkan melalui vektor di luar habitatnya saat ini merupakan bahaya serius bagi dunia.

Wabah terbesar terjadi di Yunani, Israel, Romania, Rusia dan Amerika Serikat. Lokasi wabah berada di jalur migrasi burung utama. Pada wilayah aslinya, WNV tersebar luas di seluruh Afrika, sebagian Eropa, Timur Tengah, Asia Barat, dan Australia. Sejak diperkenalkan pada tahun 1999 di AS, virus ini telah menyebar dan kini menyebar luas dari Kanada hingga Venezuela.

Infografis Serangan Terkini Israel di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Serangan Terkini Israel di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya