Doa Agar Tak Sering Lupa, Rasulullah Anjurkan Baca Tiga Kali Sehari

Rasulullah ajarkan doa ini agar tak sering lupa, bisa dibaca tiga kali sehari.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Jul 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2024, 17:00 WIB
Doa Agar Tak Sering Lupa, Rasulullah Anjurkan Baca Tiga Kali Sehari
Doa Agar Tak Sering Lupa, Rasulullah Anjurkan Baca Tiga Kali Sehari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria pernah mengunjungi Rasulullah SAW dan mengatakan bahwa dirinya sering lupa dengan berbagai hal. Pria itupun bertanya kepada Rasulullah tentang apa yang perlu ia perbuat untuk mengatasi keluhannya.

Kisah ini dikutip dari kompilasi kalam Habib Ahmad bin Hasan Al-Athas. Pria itu mengeluh, “Ya Rasulallah, sungguh, saya ini adalah orang yang pelupa. Tolong ajari kami sesuatu.”

Kemudian Nabi Muhammad SAW mengajarkan “Baca kalimat ini setiap hari ya!”

 اَللَّهُمَّ اجْعَلْ نَفْسِيْ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ

Allâhumma ij’al nafsî muthmainnatan, tu’minu bi liqâika wa tardlâ bi qadlâika

Artinya:

“Ya Allah, jadikan jiwa kami menjadi tenang, beriman akan adanya pertemuan dengan-Mu, dan rela atas garis yang Engkau tentukan.”

Setelah ijazah dari Rasulullah tadi dibaca tiga kali sehari, pemuda tersebut mengaku, “Setelah saya membaca itu, saya tidak pernah lupa tentang apapun.” (Lihat Habib Zain bin Ibrâhîm bin Sumaith, Al-Manhajus Sâwî, Dârul Ilmi wad Da’wah, [Hadramaut, 2005], halaman 234), mengutip NU Online, Sabtu (20/7/2024).

Dalam dunia medis, mudah lupa kerap dikaitkan dengan demensia. Ini adalah hilangnya fungsi kognitif secara progresif, ditandai dengan masalah ingatan, kesulitan berkomunikasi, gangguan penilaian, dan kebingungan berpikir.

Demensia paling sering terjadi pada usia sekitar 65 tahun ke atas, tapi merupakan bentuk penurunan yang lebih parah dibandingkan penuaan normal. Orang yang mengidap demensia mungkin kehilangan kemampuan untuk mengatur emosinya, terutama kemarahan, dan kepribadiannya mungkin berubah seperti mengutip Psychology Today.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Lebih Jauh Soal Demensia

Demensia adalah istilah umum yang mengacu pada penurunan kognitif terkait usia yang disebabkan oleh berbagai faktor serta proses penuaan.

Istilah ini juga digunakan untuk merujuk pada serangkaian gejala, mulai dari kesulitan kecil dalam fungsi tubuh hingga gangguan parah. Bentuk demensia yang paling umum adalah Penyakit Alzheimer, suatu kondisi yang memengaruhi lebih dari 5 juta orang Amerika.

Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan sebagian besar jenis demensia, tapipengobatan tertentu dapat membantu meringankan gejalanya untuk sementara.


Apa Saja Tanda Demensia?

Orang disebut demenseia ketika mereka mengalami masalah ingatan dan pemikiran yang menghalanginya untuk berfungsi normal secara terus-menerus.

Ada tiga tanda bahaya utama demensia yakni:

Baik individu, keluarga, atau dokter khawatir bahwa telah terjadi penurunan signifikan dalam daya ingat dan kemampuan berpikir.

Kemampuan mengingat terganggu yang dibuktikan dengan tes berpikir atau tes mengingat.

Mengalami permasalahan yang berkaitan dengan gangguan berpikir dan ingatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari yang kompleks (bersih-bersih, memasak, minum obat) hingga yang sederhana (mandi, berpakaian, makan, dan menggunakan kamar mandi).


Bukan Lupa Biasa

Beberapa kehilangan ingatan disebabkan oleh penuaan normal, bukan demensia. Masalah memori menjadi mengkhawatirkan ketika melumpuhkan dan menghalangi fungsi normal sehari-hari.

Beberapa tanda peringatan awal kemungkinan demensia termasuk:

  • Kesulitan menggunakan kata-kata dalam berbicara dan menulis
  • Kesulitan bekerja dengan angka dan membuat rencana
  • Kesulitan menyelesaikan tugas rutin (seperti petunjuk arah ke tempat yang sudah dikenal)
  • Kehilangan jejak waktu yang normal
  • Mudah bingung.

Pengidap demensia mungkin juga menunjukkan tanda-tanda penilaian yang buruk, menunjukkan perubahan suasana hati, kepribadian, atau mulai menarik diri dari aktivitas sosial biasanya.

infografis gejala demensia
Gejala Demensia di Usia Senja
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya