Donald Trump Jadi Presiden AS Tertua Saat Dilantik, Beda Beberapa Bulan dari Joe Biden

Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS ke-47 saat berusia 78 tahun 7 bulan. Lebih tua lima bulan dibandingkan saat Joe Biden dilantik.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 21 Jan 2025, 10:02 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 09:45 WIB
Peralihan Kekuasaan, Donald Trump Temui Joe Biden di Gedung Putih
Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47. Ia dilantik pada usia 78 tahun 7 bulan (SAUL LOEB/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada Senin, 20 Januari 2025 di Rotunda Capitol, Washington DC. Pria yang lahir pada 14 Juni 1946 ini menjadi Presiden AS tertua saat dilantik.

Saat dilantik sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat, Donald Trump berusia 78 tahun 7 bulan. Ia lebih tua beberapa bulan bila dibandingkan dengan Joe Biden saat dilantik.

Joe Biden lahir pada 20 November 1942. Pada saat dilantik sebagai Presiden AS ke-46 ia berusia 78 tahun dan 2 bulan.

Selain Trump, ada dua sosok lain yang juga kelahiran 1946 yang pernah menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat yakni George W Bush dan Bill Clinton.

Kondisi Kesehatan Donald Trump di Usia 78 Tahun

Mengutip AP, hanya ada sedikit gambaran mengenai kesehatan Trump sekitar setahun terakhir. Informasi soal kesehatan Trump datang dari dokter pribadinya, Bruce Awronwald pada November 2024.

Ia menyebut kondisi kesehatan Donald Trum “sangat baik” dengan ujian kognitif yang “luar biasa”.

Dia mencatat bahwa “pemeriksaan kardiovaskular semuanya normal dan tes skrining kanker” negatif.

Bruce juga menyebut Trump juga telah “mengurangi berat badannya.”

Profil Donald Trump

Donald John Trump lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York, AS. 

Ia berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang bisnis. Ia adalah anak keempat dari lima bersaudara dalam keluarga yang terlibat dalam industri real estate.

Sejak kecil, Trump sudah menunjukkan ketertarikan dalam dunia bisnis, yang kemudian membawanya untuk melanjutkan pendidikan di Wharton School of Finance, salah satu sekolah bisnis terkemuka di Amerika.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Trump mengambil alih perusahaan keluarga pada tahun 1971 dan mengubahnya menjadi Trump Organization. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan ini berkembang pesat dengan berbagai proyek properti besar yang mencakup hotel, kasino, dan lapangan golf. Keberhasilannya dalam bisnis ini tidak hanya membuatnya kaya raya, tetapi juga membangun citra publiknya sebagai seorang miliarder yang sukses.

Dalam perjalanan kariernya, Trump juga dikenal sebagai sosok yang kontroversial. 

Donald Trump Masuk Politik

Donald Trump pertama kali mengumumkan pencalonannya untuk presiden pada 16 Juni 2015. Dalam pidato pembukaannya, ia menyoroti isu-isu penting seperti imigrasi ilegal dan keamanan nasional, serta berjanji untuk "membuat Amerika hebat kembali."

Slogan kampanyenya ini resonan dengan banyak pemilih yang merasa terpinggirkan oleh kebijakan pemerintah sebelumnya.

Kampanye Trump ditandai dengan gaya komunikasi yang langsung dan sering kali kontroversial. Ia menggunakan media sosial, khususnya Twitter, untuk berinteraksi langsung dengan pendukungnya dan menyampaikan pandangannya tanpa filter. Strategi ini terbukti efektif dalam menarik perhatian media dan membangun basis dukungan yang kuat di kalangan pemilih Partai Republik.

Selama proses pemilihan awal, Trump menghadapi sejumlah tantangan dari kandidat lain dalam Partai Republik. Namun, kemampuannya untuk berbicara secara terbuka tentang isu-isu sensitif dan mengadopsi sikap populis membuatnya unggul dalam pemilihan pendahuluan. Pada akhirnya, ia berhasil meraih nominasi Partai Republik untuk pemilihan presiden 2016.

 

Donald Trump Kalahkan Hillary Clinton

Pada 8 November 2016, Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat setelah mengalahkan calon Demokrat Hillary Clinton.

Selama masa jabatannya, Donald Trump mengambil sejumlah langkah kebijakan yang kontroversial dan berpengaruh. Salah satunya adalah penerapan larangan perjalanan bagi warga dari negara-negara mayoritas Muslim, yang menuai kritik luas baik domestik maupun internasional. Kebijakan ini dianggap diskriminatif oleh banyak pihak namun tetap didukung oleh basis pemilihnya yang setia.

Kembali Jadi Presiden AS

Donald Trump kembali menjadi mencalonkan diri menjadi Presiden AS. Lawan terberatnya adalah Wakil Presiden AS Kamala Harris.

Namun, Donald Trump pun kembali terpilih menjadi Presiden AS. Kongres Amerika Serikat (AS) pada Senin (6/1/2024), mengesahkan presiden terpilih Donald Trump sebagai pemenang Pilpres AS 2024.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya