Liputan6.com, Jakarta Pernahkah kamu merasakan dunia seperti berputar tanpa henti, meskipun tubuhmu hanya diam di tempat? Sensasi pusing yang terjadi pada kepala ini sering kali menjadi salah satu tanda vertigo yang wajib diwaspadai. Ya, masalah kesehatan seperti ini memang tidak mengenakan, sebab bisa datang tiba-tiba dan membuat aktivitas harian jadi terganggu. Lantas, apa sih yang menjadi penyebab vertigo sering kambuh?
Nah, sebelum membahas lebih lanjut seputar penyebab vertigo sering kambuh, kamu wajib tahu dulu apa saja yang menjadi ciri-ciri dari gangguan kesehatan ini. Selain kepala yang terasa berputar-putar, ciri-ciri vertigo kambuh pada umumnya sering kali melibatkan hilangnya keseimbangan tubuh, terasa ditarik ke satu arah tertentu, terasa miring, hingga tubuh terasa bergoyang.
Gejala seperti ini akan lebih lama dirasakan apabila kamu tak segera menanganinya, entah itu dengan berkunjung ke dokter dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, jangan anggap sepele penyakit vertigo karena besar pengaruh yang akan dirasakan bila mana tanda-tandanya hanya dibiarkan saja. Selain itu, agar treatment yang dilakukan memberikan hasil yang maksimal, kamu perlu tahu juga berbagai penyebab vertigo sering kambuh dalam kehidupan sehari-hari. Simak, yuk!
Advertisement
Penyebab Vertigo Perifer
Ada beberapa faktor umum yang diyakini menjadi penyebab vertigo sering kambuh, mulai dari cedera di kepala hingga adanya suatu penyakit di dalam tubuh. Selain itu, perlu diingat pula bahwa penyebab vertigo ini juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu vertigo perifer yang disebabkan oleh masalah di telinga bagian dalam dan vertigo sentral yang dikaitkan dengan masalah pada sistem saraf pusat (SSP).
Adapun penyebab vertigo perifer ini di antaranya karena:
1. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) menjadi salah satu penyebab vertigo sering kambuh. Faktor penyebab vertigo perifer ini umumnya karena adanya kristal kecil di dalam telinga bagian dalam yang berpindah dari tempatnya, sehingga mengganggu sistem keseimbangan tubuh.
Meski biasanya tidak berbahaya, gejalanya dari BPPV bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, dengan ditandai ciri-ciri vertigo kambuh seperti pusing hebat, mual, atau kehilangan keseimbangan. Untungnya, BPPV masih dapat diatasi dengan terapi posisi tertentu, seperti manuver Epley, yang membantu mengembalikan kristal ke tempat asalnya. Dengan penanganan yang tepat, kamu akan bisa kembali menjalani aktivitas tanpa khawatir diserang sensasi berputar mendadak.
2. Penyakit Meniere
Penyakit meniere merupakan gangguan telinga bagian dalam yang sering menjadi salah satu penyebab vertigo perifer. Kondisi ini umumnya ditandai dengan serangan pusing yang tiba-tiba, disertai dengan gangguan pendengaran, telinga berdenging (tinnitus), dan rasa penuh di telinga.
Umumnya, penyebab vertigo sering kambuh seperti penyakit meniere ini dapat terjadi akibat penumpukan cairan yang berlebihan di dalam telinga bagian dalam, yang mengganggu keseimbangan tubuh dan pendengaran. Serangan yang disebabkan pun bahkan bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam, membuat penderitanya kesulitan menjalani aktivitas harian.
3. Neuritis Vestibular atau Labirinitis
Neuritis vestibular dan labirinitis juga bisa menjadi penyebab terjadinya vertigo perifer. Neuritis vestibular terjadi ketika saraf vestibular, yang mengirimkan sinyal keseimbangan dari telinga ke otak, mengalami peradangan, sedangkan labirinitis melibatkan peradangan pada struktur labirin yang memengaruhi keseimbangan dan pendengaran. Gejalanya meliputi vertigo berat, mual, muntah, dan dalam kasus labirinitis, gangguan pendengaran sementara atau tinnitus.
Advertisement
Penyebab Vertigo Sentral
Sementara itu, penyebab vertigo sering kambuh bisa saja akibat adanya gangguan pada sistem saraf pusat (SSP). Ciri-ciri vertigo kambuh pada kasus ini umumnya sama serupa dengan vertigo perifer, yaitu munculnya pusing pada kepala hingga keseimbangan yang kurang stabil. Namun, jenis vertigo ini masih bisa dibedakan dengan vertigo yang lainnya melalui gerakan mata. Untuk lebih jelas, intip informasi berikut ini.
1. Cedera kepala
Cedera kepala nyatanya dapat menjadi salah satu penyebab vertigo di usia muda, khususnya untuk jenis vertigo sentral. Trauma pada kepala, seperti benturan atau kecelakaan, diketahui dapat merusak struktur otak, termasuk batang otak atau otak kecil (cerebellum), yang berperan penting dalam mengontrol keseimbangan tubuh. Sebagai akibat, penderita sering merasa pusing berputar, meskipun tidak ada gerakan fisik yang nyata di sekitarnya. Lalu, ada pula gejala tambahan, seperti seperti gangguan koordinasi, kesulitan berjalan, penglihatan ganda, atau kesulitan berbicara.
2. Penyakit Pembuluh Darah
Penyakit pembuluh darah dapat menjadi salah satu penyebab vertigo sentral karena adanya gangguan aliran darah ke otak. Adapun beragam penyakit pembuluh darah yang bisa menjadi penyebab vertigo di usia muda ini, seperti Stroke Iskemik, Stroke Hemoragik, Insufisiensi Vertebrobasilar, Aneurisma Otak, hingga Hipertensi Maligna.
3. Aritmia
Aritmia, atau gangguan irama jantung, dapat menjadi salah satu penyebab vertigo sentral karena memengaruhi suplai darah dan oksigen ke otak. Irama jantung yang tidak normal, baik terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), maupun tidak teratur, dapat menyebabkan aliran darah ke otak menjadi tidak stabil. Ketika otak, khususnya area batang otak dan otak kecil yang mengatur keseimbangan, tidak mendapatkan suplai darah yang cukup, di saat itulah vertigo dapat terjadi.
4. Multiple Sclerosis
Multiple Sclerosis (MS) juga dapat menjadi salah satu penyebab vertigo di usia muda karena penyakit ini menyerang sistem saraf pusat, termasuk otak dan sumsum tulang belakang. Sebagai informasi, MS adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh merusak lapisan mielin yang melindungi serabut saraf. Jika kerusakan terjadi pada batang otak, otak kecil, atau jalur saraf yang terlibat dalam keseimbangan, vertigo bisa menjadi salah satu gejalanya.
5. Stroke
Jangan kira stroke tak bisa menjadi penyebab vertigo di usia muda? Perlu diketahui bahwa stroke iskemik, yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, atau stroke hemoragik, akibat pecahnya pembuluh darah, dapat memicu terjadinya vertigo sentral. Vertigo akibat stroke sering muncul secara tiba-tiba dan terasa parah, disertai gejala lain seperti gangguan koordinasi, kelemahan otot, atau penglihatan ganda. Penderita juga mungkin mengalami kesulitan berbicara, mati rasa pada salah satu sisi tubuh, atau kehilangan keseimbangan.
6. Tumor (kanker atau nonkanker)
Tumor, baik yang bersifat kanker maupun nonkanker, dapat menjadi penyebab vertigo sentral jika pertumbuhannya menekan atau merusak area otak yang mengatur keseimbangan, seperti batang otak atau otak kecil. Tumor di area ini dapat mengganggu jalur saraf atau suplai darah yang penting untuk menjaga orientasi tubuh dan koordinasi. Adapun gejala-gejala vertigo akibat tumor sering muncul secara bertahap dan disertai tanda lain, seperti sakit kepala yang semakin parah, mual, muntah, atau gangguan penglihatan.
Cara Mencegah Vertigo Biar Tak Sering Kambuh
Sampai saat ini, masih belum ada obat-obatan yang 100% menghilangkan vertigo selamanya. Meski begitu, kamu tetap bisa melakukan langkah pencegahan agar gejala-gejala vertigo ini tak sering kambuh dan mengakibatkan gangguan dalam beraktivitas sehari-hari. Yuk, intip dulu sederet cara mencegah vertigo kambuh yang bisa dicoba.
1. Hindari Posisi yang Bisa Memicu Vertigo
Kenapa vertigo kambuh saat tidur? Bisa saja karena kamu tidur dalam posisi kepala yang salah. Asal kamu kamu bahwa menghindari posisi yang dapat memicu vertigo merupakan salah satu cara mencegah vertigo kambuh. Ya, posisi tertentu, seperti menunduk terlalu cepat, mendongak, atau berbaring dengan kepala miring, dapat memicu sensasi pusing berputar, terutama pada vertigo perifer seperti BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo).
Dengan memperhatikan gerakan kepala dan posisi tubuh, risiko vertigo dapat diminimalkan. Selain itu, melakukan gerakan secara perlahan dan hati-hati, terutama saat bangun dari tempat tidur atau berganti posisi, juga dinilai dapat membantu menjaga keseimbangan dan mencegah episode vertigo.
2. Kurangi Asupan Garam
Mengurangi asupan garam dapat membantu mencegah vertigo dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mengontrol tekanan darah. Makanan penyebab vertigo kambuh seperti garam nyatanya dapat memperburuk gejala vertigo apabila dikonsumsi secara berlebihan. Itulah mengapa, dengan membatasi asupan garam sebagai cara mencegah vertigo kambuh, kamu dapat mendukung kesehatan jantung, pembuluh darah, hingga mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit seperti vertigo.
3. Aktif Bergerak Dapat Mencegah Vertigo
Cara mencegah vertigo kambuh berikutnya adalah dengan aktif bergerak atau berolahraga secara teratur. Jika kamu sering menggerakan tubuh setiap harinya, maka sirkulasi darah akan meningnkat dan keseimbangan tubuh juga dapat dijaga. Selain itu, gerakan tubuh yang teratur juga bisa melatih otot-otot tubuh dan sistem vestibular, yang berperan penting dalam menjaga stabilitas saat bergerak. Jadi, jangan lupa luangkan waktumu untuk bergerak agar tetap sehat dan fit.
4. Kontrol Tekanan Darah, Tingkat Kolesterol, dan Berhenti Merokok
Mengontrol tekanan darah, tingkat kolesterol, dan berhenti merokok adalah cara mencegah vertigo kambuh yang amat penting. Tekanan darah tinggi dan kolesterol yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke otak, dan memicu vertigo. Merokok juga berbahaya karena dapat memperburuk sirkulasi darah dan meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah, yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan. Mengingat tidak ada obat vertigo kambuh yang bisa menyembuhkan 100%, maka penerapan kebiasaan baik seperti ini wajib diperhatikan oleh setiap penderita vertigo.
5. Jalani Gaya Hidup yang Sehat
Cara mencegah vertigo kambuh yang tak kalah penting adalah dengan menjalani gaya hidup yang sehat. Mengonsumsi makanan seimbang yang kaya nutrisi, rutin berolahraga untuk menjaga kebugaran fisik, serta tidur yang cukup dapat menjadi langkah baik agar tubuh bisa pulih dengan baik. Selain itu, gaya hidup sehat juga melibatkan pengelolaan stres, yang dapat berkontribusi pada kesehatan mental dan fisik, serta mengurangi risiko vertigo yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan.
Wel, itulah sejumlah penyebab vertigo dan langkah pencegahan agar tak sering kambuh. Menghilangkan vertigo selamanya mungkin akan jadi hal yang agaknya mustahil dilakukan. Namun, bukan berarti kamu tak bisa mengurangi frekuensi terjadinya atau gejala-gejala yang biasa dirasakan. Yuk, perbaiki pola hidup sehat agar kamu bisa merasakan manfaatnya sekarang dan di masa depan!
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)