Mengayun Bayi di Gendongan Bikin Bayi Makin Cerdas

Perkembangan kinestetik anak bisa memengaruhi perkembangan otak.

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 29 Agu 2013, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2013, 13:00 WIB
ayah-peuk-bayi-130817b.jpg
Dokter spesialis saraf dari Departemen Neurologi FKUI-RSCM, Dr.dr. Yetty Ramli, SpS(K) menyatakan, perkembangan kinestetik anak bisa memengaruhi perkembangan otak.

"Anak yang gerakan motoriknya mencapai kemampuan maksimal, akan memengaruhi perkembangan otak selanjutnya termasuk kognitifnya," jelas Yetty usai diskusi mengenai neurokinestetik di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (28/8/2013).

Menurut dia, anak yang mencapai kemampuan motorik secara maksimal bisa ditandai dari keseimbangan tubuhnya, karena pada dasarnya perkembangan otak anak dimulai dari perkembangan motorik terlebih dahulu.
     
"Makanya anak itu akan miring, lalu belajar tengkurap, lalu duduk, merangkak, berdiri, lompat, dan berlari. Kalau bicara biasanya belakangan," jelas Yetty.

Lebih lanjut Yetty menjelaskan bahwa anak yang memiliki kemampuan kinestetik baik akan memiliki rasa percaya diri yang baik, tidak hanya karena memiliki postur tubuh yang baik namun juga memiliki daya kognitif yang baik.
     
"Itu sebabnya karena perkembangan otaknya berjalan dengan sebagaimana semestinya, dan berkembang dengan baik. Ada koneksi yang terjalin baik," ungkap Yetty.

Stimulasi motorik pada anak dapat dilatih sejak bayi, dimulai dengan mengayun-ayunkan bayi dalam gendongan.

Ayunan pada tubuh akan merangsang otak kecil anak yang secara otomatis akan meningkatkan daya kognitif anak.
     
"Jangan hanya diayun, tapi dinyanyikan. Ini akan jadi satu latihan kinestetik awal yang baik," tambah Yetty.

(Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya