Banyak ahli kesehatan menyarankan seseorang sarapan yang seimbang, untuk memulai kegiatan di pagi hari. Penelitian baru dari Universitas Tel Aviv di Israel menunjukkan, diet 'sarapan besar' dapat membantu penurunan berat badan jauh lebih efisien, bila dibandingkan dengan diet makan besar di malam hari.
Untuk menyelidiki efek kesehatan dari waktu makan ini, tim peneliti meminta kepada 93 orang wanita obesitas, secara acak dibentuk menjadi dua kelompok. Keduanya diminta untuk mengonsumsi karbohidrat, dan lemak sebesar 1.400 kalori per hari diet selama 12 minggu.
Kelompok pertama diberitahu untuk makan 700 kalori saat sarapan, 500 kalori saat makan siang, dan 200 kalori saat makan malam. Sebaliknya, untuk kelompok lainnya diberikan 200 kalori untuk sarapan, 500 kalori makan siang, dan makan malam sebanyak 700 kalori. Makanan 700 kalori kedua kelompok, termasuk jenis makanan yang sama.
Hasil akhirnya, relawan yang mendapatkan sarapan besar telah kehilangan rata-rata hampir 18 pon. Kelompoknya juga kehilangan tiga inci untuk garis pinggangnya. Bila dirata-ratakan, kelompok itu berhasil menurunkan 7,3 kilogram, dan 1,4 inci ukuran pinggang hilang begitu saja.
Kelompok sarapan juga ditemukan memiliki tingkat insulin yang cukup rendah, glukosa, dan trigliserida sepanjang hari, yang akhirnya dapat menghindarinya dari risiko penyakit jantung, diabetesi, hipertensi, dan tinggi kolesterol.
Tidak hanya itu, wanita yang mendapatkan diet dengan cara ini, memiliki tingkat yang lebih rendah dari hormon yang mengatur rasa laparnya, ghreling. Dan ini menunjukkan, wanita lebih kenyang sepanjang hari, daripada rekan-rekannya di kelompok lain.
Seperti dilansir Redorbit, Senin (2/9/2013), hasil yang ditunjukkan para peneliti, waktu makan yang tepat harus dipertimbangkan ketika dicoba kepada orang yang obesitas, di samping latihan teratur, dan nutrisi yang tepat. Para peneliti juga menyarankan orang harus meminimalkan ngemil di depan layar televisi, di malam hari.
(Adt/Igw)
Untuk menyelidiki efek kesehatan dari waktu makan ini, tim peneliti meminta kepada 93 orang wanita obesitas, secara acak dibentuk menjadi dua kelompok. Keduanya diminta untuk mengonsumsi karbohidrat, dan lemak sebesar 1.400 kalori per hari diet selama 12 minggu.
Kelompok pertama diberitahu untuk makan 700 kalori saat sarapan, 500 kalori saat makan siang, dan 200 kalori saat makan malam. Sebaliknya, untuk kelompok lainnya diberikan 200 kalori untuk sarapan, 500 kalori makan siang, dan makan malam sebanyak 700 kalori. Makanan 700 kalori kedua kelompok, termasuk jenis makanan yang sama.
Hasil akhirnya, relawan yang mendapatkan sarapan besar telah kehilangan rata-rata hampir 18 pon. Kelompoknya juga kehilangan tiga inci untuk garis pinggangnya. Bila dirata-ratakan, kelompok itu berhasil menurunkan 7,3 kilogram, dan 1,4 inci ukuran pinggang hilang begitu saja.
Kelompok sarapan juga ditemukan memiliki tingkat insulin yang cukup rendah, glukosa, dan trigliserida sepanjang hari, yang akhirnya dapat menghindarinya dari risiko penyakit jantung, diabetesi, hipertensi, dan tinggi kolesterol.
Tidak hanya itu, wanita yang mendapatkan diet dengan cara ini, memiliki tingkat yang lebih rendah dari hormon yang mengatur rasa laparnya, ghreling. Dan ini menunjukkan, wanita lebih kenyang sepanjang hari, daripada rekan-rekannya di kelompok lain.
Seperti dilansir Redorbit, Senin (2/9/2013), hasil yang ditunjukkan para peneliti, waktu makan yang tepat harus dipertimbangkan ketika dicoba kepada orang yang obesitas, di samping latihan teratur, dan nutrisi yang tepat. Para peneliti juga menyarankan orang harus meminimalkan ngemil di depan layar televisi, di malam hari.
(Adt/Igw)