Bekam Tanduk Kerbau, `Jalan-jalan` dari Banten Hingga Inggris

Jika biasanya pengobatan bekam identik menggunakan gelas, kini ada pengobatan menggunakan tanduk kerbau.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 04 Sep 2013, 16:53 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2013, 16:53 WIB
bekam-tanduks-kerbau-130904b.jpg
Jika biasanya pengobatan bekam identik dengan menggunakan gelas kaca, plastik, atau bambu, Syekh H. Muhammad Arifin menggunakan tanduk kerbau asli Sumatera untuk pengobatan yang dilakukannya.

Terapi bekam tanduk kerbau adalah teknik pengobatan yang disebutnya sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Dulu ketika Nabi sakit, zaman Rasullullah hidup sudah ada teknik bekam ini untuk membuang racun melalui darah kotor.

Syekh, begitu pria ini kerap disapa belajar teknik bekam dengan tanduk kerbau dari orangtuanya di Banten, Tanggerang. Dan saat ini, Syekh membawa teknik ini ke Inggris.

"Orang Inggris awalnya heran, namun sekarang sudah banyak yang tahu khasiatnya. Banyak juga yang penyakitnya tidak jelas. Seperti black magic. Tapi menurut saya itu hanya masalah keluarga," jelasnya pada Liputan6.com saat berkunjung ke Yayasan Galang Kemajuan yang diprakarsai oleh Kelik Wirawan, Jakarta, Rabu (4/9/2013).

Orang yang ingin melakukan terapi ini tidak bisa sembarangan, karena dilakukan secara islami, maka terapis harus rajin sembahyang dan selalu melakukan 8 zikir agar mendapat ridho dari yang Maha Kuasa.

Walaupun terapi ini masih jarang, namun banyak yang gemar teknik ini. Syekh mengatakan, terapi ini tidak dipungut biaya alias gratis.

"Masyarakat Indonesia yang sakit itu kebanyakan orang miskin, mereka tidak bisa beli obat dan sebagainya, jadi saya hanya bisa bantu begini juga berkat yayasan. Tapi di Inggris beda, biaya hidup disana mahal, jadi mereka harus bayar. Lagipula mereka juga tidak ada yang keberatan".

Sayangnya, Syeikh hanya ada di Indonesia hingga bulan Oktober mendatang, karena ia akan kembali ke Inggris, tempat tinggal permanennya saat ini karena dia sudah menjadi warga negara Inggris.

(Fit/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya