Konsumsi kalsium susu yang kaya akan kandungan kalsium di kalangan masyarakat Indonesia masih sangatlah rendah. Tercatat hanya 300 mg, dari yang seharusnya dianjurkan oleh para ahli medis, sekitar 500 mg.
Ini disebabkan, banyak dari masing-masing individu yang beranggapan, dirinya sudah tidak perlu lagi mengonsumsi susu karena sudah lewat dari masa-masa pertumbuhannya. Padahal, mau berapapun usianya, susu masih sangatlah penting untuk dikonsumsi.
Untuk menyiasatinya, istri atau orangtuanya dapat memberikan susu yang kaya akan kalsium dalam bentuk lainnya, tidak harus melulu dalam bentuk cairan susu.
"Susu bisa dicampur dengan nasi. Susu juga bisa dijadikan sup. Dan, susu juga bisa dijadikan puding. Perlu diingat, susu tidak harus dalam bentuk cairan dalam gelas seperti biasanya," ujar Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK, dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM).
Ini disampaikannya dalam acara Media Launch 'Anlene Generasi Bergerak', di Cone fX Sudirman, Jakarta, seperti ditulis Sabtu (19/10/2013)
Anda jangan kaget, dan tidak perlu khawatir soal nilai kalsium yang ada di dalam susu tersebut. Sebab, nilai kandungannya tidak akan pernah berubah, sekalipun susu dikonsumsi melalui proses memasak lebih dari 5 menit.
Dijelaskan oleh Fiastuti, nilai itu tidak akan berubah, karena kalsium berbeda jauh dengan vitamin, yang memang akan berubah ketika ia berada di suatu kondisi tertentu.
"Kalsium itu kan pada dasarnya mineral. Mineral tidak akan berubah, beda dengan vitamin yang akan berubah-ubah. Kalsium tepapar sinar matahari ia tidak akan berkurang nilainya, kecuali itu vitamin," jelasnya.
(Adt/Igw)
Ini disebabkan, banyak dari masing-masing individu yang beranggapan, dirinya sudah tidak perlu lagi mengonsumsi susu karena sudah lewat dari masa-masa pertumbuhannya. Padahal, mau berapapun usianya, susu masih sangatlah penting untuk dikonsumsi.
Untuk menyiasatinya, istri atau orangtuanya dapat memberikan susu yang kaya akan kalsium dalam bentuk lainnya, tidak harus melulu dalam bentuk cairan susu.
"Susu bisa dicampur dengan nasi. Susu juga bisa dijadikan sup. Dan, susu juga bisa dijadikan puding. Perlu diingat, susu tidak harus dalam bentuk cairan dalam gelas seperti biasanya," ujar Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK, dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM).
Ini disampaikannya dalam acara Media Launch 'Anlene Generasi Bergerak', di Cone fX Sudirman, Jakarta, seperti ditulis Sabtu (19/10/2013)
Anda jangan kaget, dan tidak perlu khawatir soal nilai kalsium yang ada di dalam susu tersebut. Sebab, nilai kandungannya tidak akan pernah berubah, sekalipun susu dikonsumsi melalui proses memasak lebih dari 5 menit.
Dijelaskan oleh Fiastuti, nilai itu tidak akan berubah, karena kalsium berbeda jauh dengan vitamin, yang memang akan berubah ketika ia berada di suatu kondisi tertentu.
"Kalsium itu kan pada dasarnya mineral. Mineral tidak akan berubah, beda dengan vitamin yang akan berubah-ubah. Kalsium tepapar sinar matahari ia tidak akan berkurang nilainya, kecuali itu vitamin," jelasnya.
(Adt/Igw)