Jangan Paksa Anak Berhenti Menangis, Berisiko!

Ketika anak nangis sesenggukan dan langsung disuruh berhenti tangisnya langsung tertahan, lama-lama bisa mempengaruhi anak jadi gagap.

oleh Kusmiyati diperbarui 15 Nov 2013, 13:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2013, 13:00 WIB
anak-menangis-131115a.jpg
Ada banyak orangtua yang langsung `alergi` ketika si anak menangis. Bahkan bisa jadi tanpa sadar pula membentak serta memaksa si kecil untuk menghentikan segera tangisannya.

Anda, sebagai orangtua mesti mulai menghentikan kebiasaan ini. Hati-hatilah! sikap yang Anda lakukan itu bisa menyebabkan anak menjadi gagap di kemudian hari.

Menurut pengalaman Ketua Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI), DR. Adi W. Gunawan CCH, gagap dapat terjadi karena trauma masa kecil orang tersebut.

"Ketika anak nangis sesenggukan dan langsung disuruh berhenti oleh orang tuanya apalagi dengan ancaman, kan tangisnya langsung tertahan. Itu lama-lama bisa memengaruhi anak dan dia jadi gagap nantinya," ujar Adi saat ditemui di Mercantile Athletic Club, Gedung WTC II, Jakarta, ditulis Jumat (15/11/2013).

Gagap ada yang terjadi saat memulai bebicara dan ada juga yang terjadi saat mau mengakhiri satu kata atau kalimat. Gangguan bicara ini dapat berubah pada situasi tertentu, bisa lebih ringan atau menjadi lebih parah.

"Gagap ini bisa disembuhkan dengan hipnoterapis klinis, ada klien saya yang gagap tapi bisa sembuh setelah sudah diketahui akar masalahnya, ternyata ada trauma saat kecilnya selalu disuruh berhenti menangis oleh orangtuanya," katanya.

Adi menceritakan proses metode hipnoterapi klinis yang dilakukan untuk menyembuhkan gagap kliennya. "Setelah diizinkan untuk masuk ke pikiran bawah sadarnya kemudian proses pencarian akar masalah ditemukan terjadi saat usia klien empat tahun setelah itu klien tersebut diminta menangis sampai dirinya merasa lega menyelesaikan nangis yang tertunda saat usia 4 tahun," ujar Adi.

Klien tersebut ternyata pernah dimarahi oleh ayahnya secara kasar dan saat menangis sesenggukan, sang klien diminta berhenti dengan ancaman oleh ayahnya sehingga gagap pun terjadi saat dia dewasa.

Menurutnya itu adalah pengalaman traumatis dengan muatan emosi yang tinggi. Karena itu Adi menggunakan teknik Inner Child Technique dan menggunakan forgiveness therapy (terapi memaafkan kejadian masa lalu) untuk menyelesaikan trauma itu. Sembuhlah dia dari gangguan gagap ini.

(Mia/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya