6 Fungsi Hidung yang Perlu kamu Tahu, Tak Hanya Sekadar Alat Pernapasan

Ada beberapa fungsi hidung selain sekadar alat pernapasan.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 05 Apr 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2019, 17:00 WIB
Fungsi Hidung
Fungsi Hidung (sumber:iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Fungsi hidung ternyata tak cuma menjadi alat pernapasan saja. Hidung merupakan salah satu anggota tubuh yang menunjang kehidupan manusia.

Hidung jelas merupakan organ yang menonjol karena letaknya tepat di tengah wajah. Tidak hanya berkontribusi penampilan wajah, hidung juga memainkan peran penting dalam kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Hidung manusia dapat memiliki beragam bentuk dan ukuran karena faktor genetika atau cedera tertentu. Menurut para peneliti, pria umumnya memiliki hidung lebih besar daripada wanita. 

Fungsi hidung yang utama adalah sebagai alat respirasi. Selain itu mukosa hidung yang melapisi rongga hidung dan sinus paranasal melakukan pengondisian udara masuk yang diperlukan dengan menghangatkan dan melembabkannya.

Seperti Liputan6.com lansir dari Live Strong, Jumat (5/4/2019), berikut beberapa fungsi hidung.

Bernapas

[Bintang] 7 Cara Alami yang Bisa Singkirkan Racun dalam Tubuhmu
Latihan pernapasan. (Via: woman.thenest.com)

Udara mengalir masuk dan keluar selama bernapas normal. Lapisan dalam hidung memiliki banyak pembuluh darah di permukaan.

Darah yang mengalir melalui hidung Anda menghangatkan udara saat bernapas. Hidung Anda juga melembabkan udara sebelum sampai ke paru-paru Anda.

Fungsi hidung yang paling jelas adalah untuk bernapas. Udara masuk ke tubuh Anda melalui hidung dan dihangatkan, dilembabkan, serta disaring. Panas dan kelembaban yang sama ditangkap setiap kali Anda menghembuskan napas.

Indera Penciuman

Indera Penciuman
Indera Penciuman (sumber: PublicDomainPictures/Pixabay)

Penciuman adalah salah satu fungsi hidung yang terpenting. Penciuman adalah komponen kunci dari ingatan, ketertarikan fisik dan koneksi emosional. Saraf penciuman adalah saraf kranial yang memungkinkan komunikasi antara hidung dan otak.

Hidung berisi area sel khusus, neuron reseptor penciuman yang bertanggung jawab untuk indera penciuman. Mukosa penciuman di rongga hidung bagian atas, mengandung sejenis kelenjar hidung yang disebut kelenjar penciuman atau kelenjar Bowman yang membantu dalam penciuman.

Conchae hidung juga membantu fungsi penciuman, dengan mengarahkan aliran udara ke daerah penciuman. Kondisi, seperti flu, akan mengurangi indra penciuman Anda. Beberapa orang menderita kondisi yang disebut anosmia, yaitu ketidakmampuan untuk mencium.

Berhubungan dengan indera pengecap

Indera Penciuman (sumber:  PublicDomainPictures/Pixabay)
Indera Perasa (sumber: PublicDomainPictures/Pixabay)

Fungsi hidung juga berhubungan kuat dengan indera perasa atau indera pengecap. Meskipun pengecap adalah indera yang benar-benar terpisah dari penciuman, hidung memainkan peran dalam cara lidah merasakan rasa. Aroma makanan memainkan peran dalam rasa.

Orang dengan hidung tersumbat melaporkan  penurunan kemampuan indra perasa yang dimilikinya. Tanpa penciuman, makanan akan kehilangan seluruh rasanya.

Memengaruhi suara

Fungsi hidung juga meliputi peran pada penghasilan suara. Udara beresonansi di hidung Anda memengaruhi suara Anda. Bentuk septum Anda juga berperan dalam suara Anda. Akibatnya, operasi pada hidung Anda juga dapat mengubah suara.

Suara normal dihasilkan dengan tekanan dari paru-paru. Ini dapat dimodifikasi menggunakan aliran udara melalui hidung dalam proses yang disebut nasalisasi. Proses ini melibatkan penurunan langit-langit lunak untuk menghasilkan vokal dan konsonan hidung dengan membiarkan udara keluar dari hidung dan mulut.

Aliran udara hidung juga digunakan untuk menghasilkan berbagai klik hidung yang disebut konsonan klik. Sinus paranasal bertindak sebagai ruang suara dalam resonansi vokal.

Pembersihan

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Fungsi hidung lainnya adalah mencegah benda-benda asing masuk ke dalam rongga hidung hingga paru-paru. Hidung memiliki banyak rambut kecil di dalam lubang hidung. Rambut-rambut ini bertindak sebagai filter, menghilangkan kotoran dan partikel sebelum udara memasuki paru-paru.

Dengan filter ini, partikel asing seperti serangga atau debu dapat disaring dan dikeluarkan sebelum masuk menuju paru-paru. Bersin dan meniup hidung juga membantu menghilangkan partikel-partikel asing dari tubuh Anda.

Pernafasan hidung atau mulut, mana yang lebih baik?

Ilustrasi hidung (iStock)
Ilustrasi hidung (iStock)

Pernapasan hidung lebih sehat daripada pernapasan mulut karena beberapa alasan. Paru-paru Anda mengambil oksigen dari udara, dan penyerapan oksigen sebagian besar terjadi pada pernafasan.

Menghembuskan napas melalui hidung, yang lebih kecil dari mulut, menciptakan tekanan udara yang lebih besar dan karena itu pernapasan menjadi lebih lambat. Ini memberi paru-paru waktu ekstra untuk mengekstraksi oksigen dalam jumlah yang lebih besar.

Pernapasan mulut sering terjadi pada individu yang saluran hidungnya tersumbat atau terbatas. Misalnya, septum yang menyimpang atau ukuran lubang hidung yang kecil dapat membuat seseorang bernapas melalui mulut daripada hidung.

Namun, bernapas melalui mulut tidak efisien dan menyebabkan hiperventilasi. Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan atau memperburuk gejala asma, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Pernapasan hidung lebih efisien daripada pernapasan mulut dalam hal memasok oksigen ke tubuh. Saat melakukan latihan kardiovaskular,lebih baik menghirup dan menghembuskan napas melalui hidung.

Jika Anda berolahraga dan kehabisan napas, lebih cepat untuk mengeluarkan napas melalui mulut daripada hidung, tetapi ini akan mengurangi jumlah oksigen yang diekstraksi dari setiap pernapasan.

Selain itu, lubang hidung dan sinus berperan dalam menyaring dan menghangatkan udara yang dihirup ke paru-paru. Efek penyaringan ini sangat membantu dalam menjaga bakteri dan partikel keluar dari tubuh Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya