4 Hal Mengejutkan Ini Ditemukan Saat Gunung Es Mencair, Ada 60 Ton Feses Manusia

Belum lama ini banyak sekali fenomena-fenomena mengejutkan akibat mencairnya gunung es.

oleh Afifah Cinthia Pasha diperbarui 14 Apr 2019, 17:02 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2019, 17:02 WIB
Gunung Es Mencair
Ilustrasi Gunung Es Mencari (sumber: unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Para ilmuwan menemukan fakta terbaru mengenai pemanasan global yang membuat gunung es dan es di bumi mencair lebih cepat dari 40 tahun yang lalu. Antara tahun 1979 hingga 2017, para ilmuan mencatat permukaan laut di seluruh dunia meningkat 1,4 cm akibat mencairnya es di Bumi. Akibatnya, permukaan laut di seluruh dunia berpotensi menjadi semakin tinggi.

Dibandingkan tahun 2009-2017, saat ini es di Bumi mencair enam kali lipat lebih cepat menjadi 252 miliar ton per tahun. Tak hanya itu, Es di gunung-gunung juga mulai mencair dan mengubah jalur dan pemandangan disekitarnya.

Belum lama ini banyak sekali fenomena-fenomena mengejutkan akibat mencairnya gunung es. Bahkan fenomena ini hampir tak pernah terbayangkan sekalipun di benak manusia. Berikut 4 fenomena mengejutkan yang ditemukan akibat gunung es mencair yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (14/4/2019).

1. Jasad Pendaki Bermunculan

Fenomena Gunung Es Mencair
Fenomena Gunung Es Mencair (sumber: readresdigest)

Salah satu hal unik sekaligus mengerikan dari Gunung Everest adalah keberadaan jasad-jasad pendaki yang meninggal. Selama bertahun-tahun, bahkan sampai beberapa dekade, jasad-jasad tersebut terbaring di jalur-jalur pendakian gunung tertinggi ini.

Kebanyakan dari jasad-jasad tersebut tertutup oleh salju dan tak terlihat. Karena kebanyakan jasad para pendaki tersebut dalam keadaan utuh saat ditemukan kembali, maka mereka pun disebut sebagai 'jasad-jasad abadi'.

Namun, belakangan seiring dengan laju mencairnya lapisan es dan gletser di Gunung Everest yang semakin cepat, jasad para pendaki tersebut mulai terlihat. Pencairan gletser yang disebabkan oleh pemanasan global tersebut menguak sisa-sisa apapun yang terkubur di bawah es, termasuk jenazah-jenazah para pendaki yang meninggal.

2. Berton-ton Feses Manusia

Fenomena Gunung Es Mencair
Fenomena Gunung Es Mencair (sumber: rmiexpeditions)

The National Park Service (NPS) sedang bersiap untuk menghadapi longsoran kotoran manusia saat permukaan es Gunung Denali yang mencair dan membuka 66 ton feses yang ditinggalkan para pendaki. Gunung Denali merupakan gunung tertinggi di Amerika.

Diperkirakan ada 1.200 pendaki yang berusaha menaklukkannya setiap tahun. Bersamaan dengan itu, sekitar 2,2 ton kotoran manusia tertinggal di Gunung Denali, hampir setara berat seekor badak. Secara historis, feses manusia ini akan terbuang ke lubang salju di sepanjang rute akan menuju ke gletser Kahiltna.

Diharapkan itu akan tertutup tanah penuh es, tapi kenyataannya berbeda karena gletser justru semakin mencair akibat perubahan iklim. Meski para pendaki kini mulai bertanggung jawab dengan membawa turun kembali kotorannya, tapi 60 ton feses yang terlanjur ditinggalkan pendaki sebelumnya tetap menjadi masalah.

3. Jasad Tentara dan Sisa-Sisa Perang Dunia I

Fenomena Gunung Es Mencair
Fenomena Gunung Es Mencair (sumber: boredomtherapy)

Ketika bongkahan es mulai mencair, rahasia di bawahnya akan mengungkap berbagai cerita panjang yang tersembunyi di dalamnya. Seperti daerah Trentino, Italia adalah salah satu tempat yang paling terlihat perubahannya. Terletak di antara pegunungan Alpen, provinsi Trentino menawarkan pemandangan yang menakjubkan.

Akibat semakin mencairnya es di daerah pegunungan tersebut memunculkan hal mengejutkan bernilai sejarah yang tak pernah terduga sebelumnya. Jasad tentara hingga puing-puing sisa Perang Dunia I mulai bermunculan.

Selama Perang Dunia I, tentara Italia dilatih untuk bertempur melawan Austria dan Jerman dalam kondisi beku. Selama tiga tahun, mereka membuat kamp di pegunungan bersalju pada ketinggian 6.500 kaki. Sejak tahun 2004, lebih dari 80 kerangka telah ditemukan dalam kondisi masih berseragam lengkap.

4. Virus Mematikan

Menurut sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam PNAS, sebuah virus berusia 30.000 tahun pernah ditemukan di lapisan es Kutub Utara, hal tersebut meningkatkan kekhawatiran jika kenaikan suhu juga turut menyebabkan munculnya kembali penyakit mematikan kepermukaan.

Gletser yang mencair memang merupakan kekhawatiran seluruh dunia. Sejak awal abad 20, gletser di planet ini telah berkurang dengan cepat. Sebagai contoh saja jumlah gletser di Taman Nasional Gletser, rumah bagi sekitar 150 gletser, kini berkurang menjadi 30 saja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya