Liputan6.com, Jakarta Menggembala ternak adalah seni dan ilmu yang mungkin terlihat sepele tapi bukanlah hal yang mudah. Menggembala adalah metode yang dilakukan oleh anjing menggiring atau manusia untuk memindahkan kawanan ternak dari satu daerah ke daerah lain.Â
Baca Juga
Ada dua cara memelihara sapi yang selama ini dikenal yaitu diikat per individu dengan ditambatkan pada kandang ikat satu demi satu dan dengan cara dilepas dalam kandang lepas yang berisi antara 20 - 25 ekor sapi. Salah satu yang harus dikuasai peternak untuk pemeliharaan sistem lepas adalah cara yang tepat untuk menggiring sapi.
Advertisement
Cara menggiring wajib diketahui karena dengan cara yang benar bisa mengurangi stress dan pekerjaan bisa lebih lancar. Menggiring sapi koloni sering dilakukan saat mengembala. Dan alat yang biasanya digunakan berupa cambuk. Namun ada salah satu suku mengembala sapi dengan alat-alat yang tak pernah terpikir sebelumnya.
Mengembala Sapi dengan Alat Tak Terduga
Salah satu suku tersebut adalah Suku Mundari di Sudan Selatan. Di suku ini cambuk tidak berlaku. Untuk mengembala dan menjaga sapinya yang istimewa itu dari aksi maling, mereka menggunakan senapan serbu AK-47 seperti yang Liputan6.com lansir dari All Africa, Jumat (26/4/2019). Sebagai negara yang baru merdeka pada 2011 lalu, kondisi Sudan Selatan memang belum stabil.
Kondisi negara yang masih labil itu berpengaruh besar terhadap suku-suku di Sudan Selatan yang salah satu kehidupannya adalah beternak sapi. Sialnya, banyak ternak sapi milik penduduk jadi sasaran para maling.
Lebih-lebih cara berternak sapi mereka bukan di dalam kandang, tapi digembalakan di tempat terbuka seperti kawasan hijau di sepanjang pinggiran Sungai Nil.
Bagi Suku Mundari yang mengandalkan kehidupan dari ternak sapi, memiliki sapi adalah segalanya. Dari susu sapi yang diperah setiap hari mereka bisa membuat beragam makanan untuk hidup, seperti yogurt. Selain itu sapi-sapi yang dimiliki Suku Mundari merupakan sapi yang luar biasa mengingat ukurannya yang besar dan memiliki tanduk sangat panjang.
Advertisement
Bukan Sapi Biasa
Penggunaan senjata api AK-47 memang terasa ganjil untuk sebagaian orang kalau hanya untuk menjaga ternak. Namun siapa sangka sapi yang dijaga itu bukan seperti yang biasa. Bagaimana tidak pasalnya sapi milik suku Mundari ini memiliki julukan sebagai ‘Rajanya para sapi’.
Itu bukan hal yang aneh karena harga jualnya memang benar-benar mahal buat warga sana. Bahkan dipandang saja, tanduk sapi yang amat panjang menjulang dan tubuh penuh otot daging membuat banyak orang tertenggun. Oleh sebab itu bukan hal yang aneh kalau penjaganya saja memakai senjata api pasalnya hilang satu saja sudah rugi bukan main.
Sebagai suku yang masih menjalani kehidupan tradisional, dan supaya selalu bisa bersama para sapi istimewanya itu, Suku Mundari kerap tinggal di semak-semak di dekat gembala kambing. Maka jangan heran jika mereka menolak tinggal di perkotaan karena tidak mau terpisah dari sapi-sapinya itu. Jadi lebih baik tinggal bersama ternak sapinya yang istimewa sambil menenteng senjata AK-47.