OJK Ingatkan PMI Waspada Penipuan dan Bijak Kelola Uang

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan literasi keuangan merupakan bekal yang sangat vital agar para pekerja migran Indonesia (PMI) dapat mengelola pendapatan.

oleh Tira Santia Diperbarui 21 Apr 2025, 10:45 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2025, 10:45 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Edukasi Keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2025. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Edukasi Keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2025. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Edukasi Keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2025, di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta (21/4/2025).

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara OJK, Bank Indonesia (BI), serta Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendukung perlindungan dan pemberdayaan para PMI, khususnya dari sisi literasi keuangan.

Dalam sambutannya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi, menyampaikan pesan penting kepada para calon PMI.

Perempuan yang akrab disapa Kiki ini, menekankan bahwa literasi keuangan merupakan bekal yang sangat vital agar para PMI dapat mengelola pendapatannya dengan bijak, menghindari jebakan penipuan, serta merancang masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri dan keluarga.

“Hari ini merupakan kerjasama antara Bank Indonesia, OJK, beserta dengan Kementerian P2MI untuk bagaimana memberikan edukasi dan menyiapkan mas dan mba (PMI) semua yang untuk berangkat ke negeri orang,” kata Kiki.

Kiki pun menceritakan pengalamannya saat mengunjungi para Pekerja Migran Indonesia, khususnya para perempuan pekerja di Hong Kong. Ia mengaku takjub dengan dedikasi dan ketekunan mereka dalam bekerja. Namun, ia juga tidak menampik adanya cerita-cerita kelam yang menyelimuti perjalanan para pekerja migran.

 

Imbauan OJK

Ilustrasi OJK
Ilustrasi OJK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)... Selengkapnya

"Tetapi memang banyak cerita, selain cerita sukses, cerita senang, tentu juga ada cerita sedihnya, yang saya yakin kalau mas, mbak semua dibekali dari awal, InsyaAllah hal-hal yang menyedihkan itu tidak terjadi,” ujarnya.

Salah satu contoh klasik yang kerap terjadi adalah ketika PMI mengirim seluruh gajinya ke tanah air tanpa menyisakan untuk tabungan pribadi. Akibatnya, saat mereka pulang ke Indonesia, mereka kembali memulai dari nol. Tak sedikit pula yang menjadi korban penipuan, terjerat utang, bahkan terlibat kasus hukum karena identitasnya disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.

"Gajinya semua sudah dikirim ke Indonesia ya, pulang-pulang, kemudian mulai dari nol lagi karena enggak punya tabungan. Pernah dengar seperti itu. Terus kemudian banyak terkena scam atau penawaran atau yang kemudian terjurmus dalam criminal activity di sana. Bahkan ada yang masuk penjara, pernah dengar? Ya, itu hati-hati ya,” ujarnya.

Waspadai Penipuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Edukasi Keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2025. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Edukasi Keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam rangka memperingati Hari Kartini Tahun 2025. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)... Selengkapnya

Kiki juga mengingatkan para calon PMI untuk berhati-hati terhadap berbagai bentuk penipuan, terutama yang menyangkut keuangan. Mulai dari penggunaan identitas untuk pinjaman ilegal, love scam, hingga bujuk rayu investasi bodong yang sering menargetkan PMI karena dianggap memiliki dana segar.

"Hati-hati banyak sekali skema-skema penipuan-penipuan yang harus diwaspadai supaya Bapak-ibu ini, mas-mbak ini bekerja dengan penuh keringat ya, dengan penuh air mata meninggalkan keluarga di rumah. Jangan sampai nanti pulang-pulang zonk ya,” tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan banyak PMI yang justru menjadi korban saat sudah kembali ke Indonesia.

"Karena banyak juga kita dengar, baca di berita bukan ketipu di sana tapi ketika balik ke Indonesia di bandara ketemu orang dan lain-lain uangnya hilang dan sebagainya. Ditawar investasi ilegal, investasi bonong dan lain-lain,” ujar Kiki.

Pentingnya Menyiapkan Masa Depan

Menurut Kiki, menjadi PMI bukanlah profesi yang ingin dijalani seumur hidup. Sebagian besar dari mereka berangkat dengan tujuan utama untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak, atau membangun usaha setelah masa kerja di luar negeri selesai.

Untuk itu, perencanaan keuangan menjadi aspek yang tidak boleh diabaikan. Dalam acara ini, para calon PMI dibekali informasi mengenai pentingnya menabung, merencanakan keuangan, menghindari konsumsi berlebihan, serta potensi untuk memulai usaha kecil menengah (UMKM) sebagai bentuk keberlanjutan ekonomi setelah mereka kembali ke Indonesia.

"Ini salah satu bentuk komitmen OJK untuk berkontribusi ya, untuk memberikan pembekalan kepada mas-mbak para calon PMI. Karena mas-mbak ini dibilang sebagai pahlawan negara, pahlawan bangsa yang banyak memberikan devisa dan lain-lain. Tetapi bagaimana nasib mas-mbak ke depan juga harus tentu kita perjuangkan dan kita fikirkan,” katanya.

 

Sinergi Lintas Lembaga

20151104-OJK
Tulisan OJK terpampang di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Adapun OJK sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 serta Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, memiliki peran tidak hanya dalam mengatur dan mengawasi lembaga jasa keuangan, tetapi juga memberikan perlindungan kepada konsumen dan masyarakat secara luas, termasuk para PMI.

"Kami bertugas juga selain mengatur, mengawasi, kami juga bertugas untuk melindungi konsumen dan masyarakat Indonesia. Karena itu kami hadir, karena kami yakin membekali Bapak-ibu semua itu akan sangat menentukan bagaimana Bapak-ibu bisa lebih sukses nantinya,” ujar Kiki.

Ia juga menambahkan, OJK tergabung dalam Pokja Penerimaan Devisa Negara, bersama BI dan kementerian terkait. Program ini menjadi bentuk nyata dari sinergi lintas lembaga dalam melindungi hak dan kesejahteraan para PMI, baik saat bekerja di luar negeri maupun ketika sudah kembali ke tanah air.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya