Hanya Gara-Gara Berebut Duduk Paling Depan di Kelas, Nasib Remaja Ini Berakhir Tragis

Hanya karena debat ingin duduk di depan kelas, bikin remaja ini dikeroyok teman-temannya

oleh Muhammad Fahrur Safi'i diperbarui 14 Jun 2019, 19:45 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2019, 19:45 WIB
Debat Untuk Duduk Paling Depan Di Kelas, Bikin Remaja Ini Tewas Dikeroyok
Ranjit Kumar Singh yang berusia 17 tahun (Sumber: worldofbuzz)

Liputan6.com, Jakarta Duduk paling depan di kelas bagi sebagian orang adalah cara agar lebih mudah untuk menerima pembelajaran. Salah satu alasannya agar bisa lebih jelas mendengar apa yang disampaikan oleh guru pengajar. 

Namun bagaimana jadinya jika duduk paling depan menjadi rebutan. Seperti yang terjadi di India ini. Karena berdebat dengan teman-temannya saat ingin duduk paling depan di kelas, malah berujung maut. Sungguh tak disangka.

Berikut Liputan6.com lansir dari worldofbuzz kisah tragis remaja yang meninggal lantaran berebut duduk paling depan di kelas, Jumat (14/6/2019)

Ditelanjangi dan dikeroyok oleh lima orang teman sekelasnya

Debat Untuk Duduk Paling Depan Di Kelas, Bikin Remaja Ini Tewas Dikeroyok
Ranjit Kumar Singh yang berusia 17 tahun (Sumber: worldofbuzz)

Kisah itu berawal saat Kamis (6/6/2019), Ranjit Kumar Singh yang berusia 17 tahun berdebat dengan sekelompok teman sekelasnya. Dirinya bersikeras ingin duduk di barisan depan.

Namun dua hari kemudian, Ranjit didatangi kembali oleh teman-temannya karena masih marah atas kejadian tersebut dan mengeroyoknya saat dia meninggalkan kelas dari lembaga pelatihan tersebut, Sabtu (8/6/2019). Teman sekelasnya mengeroyok, menelanjangi pakaian Ranjit dan memukulinya menggunakan tongkat sampai akhirnya Ranjit pingsan.

Sudah gelap mata, hingga dilindas dengan motor

Teman-teman Ranjit ini belum puas dan kemudian menggunakan sepeda motornya melindas tubuhnya. Hal inilah yang menjadi penyebab kematian Ranjit sebelum dirinya sempat untuk dibawa ke rumah sakit.

Ketika kejadian ini diketahui oleh polisi, para pelaku telah melarikan diri dari lokasi kejadian dan polisi hanya berhasil menangkap salah satu tersangka di tempat kejadian. Lima tersangka diketahui berusia antara 17 dan 20 tahun.

Sementara itu, manajer lembaga pelatihan juga melarikan diri saat akan dimintai keterangan, dan diyakini bahwa dirinya melakukan pelajaran di sekolah tanpa izin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya