Kisah Tragis Remaja Hamil AS, Dibunuh dan Bayinya Dilahirkan Paksa

Seorang remaja putri di AS yang tengah mengandung ini jadi korban pembunuhan. Tragisnya, sang bayi dikeluarkan paksa dari rahim.

oleh Siti Khotimah diperbarui 17 Mei 2019, 13:11 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2019, 13:11 WIB
Bunuh Diri
Ilustrasi Bunuh Diri (iStockphoto)

Liputan6.com, Washington DC - Seorang remaja putri di Amerika Serikat tewas dibunuh dalam kondisi tengah mengandung. Bayinya yang belum lahir diambil dari rahim oleh ketiga orang tersangka setelah kematiannya.

Kepolisian Chicago telah mendakwa para pelaku pada Kamis, 16 Mei 2019.

Polisi menuturkan bahwa sang perempuan, Marlen Ochoa-Lopez (19), mengunjungi rumah seseorang yang dikenalnya pada Selasa, 23 April 2019 dengan iming-iming pasokan perlengkapan bayi gratis. Nahas, korban justru dicekik hingga tewas, demikian sebagaimana dilansir dari Channel News Asia pada Jumat (17/5/2019).

[bacajuga:Baca Juga](3968553 3967251 3968259)

Clarisa Figueroa (46) dan putrinya yang berumur 24 tahun, telah didakwa oleh pihak berwenang Amerika Serikat dengan kasus pembunuhan. Satu orang terduga pelaku lain adalah Piotr Bobak (40) yang disebut-sebut merupakan pacar Claris Figueroa. Bobak dijatuhi dakwaan menyembunyikan pembunuhan itu.

Kepala polisi Chicago, Amerika Serikat Eddie Johnson menyebut kejahatan itu "menjijikkan dan benar-benar mengganggu".

"Aku bahkan tidak bisa membayangkan apa yang sedang dialami keluarga korban sekarang. Mereka seharusnya merayakan kelahiran bayi. Sebaliknya, mereka berduka karena kehilangan ibu dan mungkin juga anak kecil itu," kata Johnson.

Kronologi Penemuan Jasad

20160206-Ilustrasi-Pembunuhan-iStockphoto
Ilustrasi Pembunuhan dengan Senjata Tajam (iStockphoto)

Jenazah Ochoa-Lopez diduga disembunyikan di tong sampah. Polisi menemukannya saat menjalankan operasi penggeledahan di rumah Figueroa pada Selasa malam 23 April, setelah mendapat surat perintah.

"Rupanya, Ochoa telah membeli barang-barang perlengkapan bayi lainnya dari Clarissa, jadi mereka saling kenal," kata wakil kepala Brendan Deenihan.

Pada hari hilangnya Ochoa-Lopez, Figueroa diduga berbicara dengannya melalui Facebook.

Remaja yang tengah hamil sembilan bulan itu pergi ke rumah Figueroa dengan harapan untuk mengumpulkan beberapa pakaian bayi dan barang-barang sumbangan lainnya, kata polisi.

Pihak berwenang menuduh Figueroa dan putrinya Desiree mencekik ibu hamil dengan kabel koaksial dan mengeluarkan bayi itu.

Setelah empat jam, keberadaannya tak terlihat lagi. Ochoa-Lopez terakhir kali terpantau mengemudi di jalan yang terekam CCTV.

Kondisi Bayi

Bayi Meninggal
Ilustrasi Bayi (iStockphoto)

Menurut keterangan polisi, Figueroa sengaja memanggil layanan darurat dan mengatakan korban (Ochoa) telah melahirkan bayi yang tidak bernapas.

Bayi yang dikeluarkan secara paksa itu kemudian dirawat di rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi kritis. Namun polisi menolak untuk mengkonfirmasi status medis bayi itu.

Kasus ini kemudian menguak pencarian orang hilang yang diterima polisi setempat. Dari percakapan Facebook dan investigasi Figueroa pada 7 Mei, akhirnya didapati bukti bahwa wanita itu kenal dengan Ochoa.

Sementara itu, DNA sang bayi ternyata diketahui cocok dengan Ochoa-Lopez.

Dari sanalah pihak kepolisian memperoleh surat perintah penggeledahan dan akhirnya menangkap Figueroa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya