Dampak Negatif Sering Konsumsi Makanan Beku, Bisa Picu Masalah Serius

Makanan beku atau biasa disebut dengan frozen food memiliki dampak negatif jika terlalu sering dikonsumsi.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 28 Jun 2019, 14:50 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2019, 14:50 WIB
Makanan Beku
Makanan Beku (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Makanan beku atau frozen food menjadi pilihan praktis bagi siapa saja yang menginingkan makanan cepat saji dirumah. Meskipun makanan beku bisa nyaman dikonsumsi, banyak yang menawarkan nutrisi buruk. Makanan beku telah diolah sedemikian rupa untuk menciptakan sebuah kepraktisan konsumsi.

Namun, makanan beku tidak semuanya jahat. Buah-buahan dan sayuran beku dapat membantu mencegah kehilangan nutrisi. Meski begitu penting untuk menjaga jumlah asupan makanan beku.

Makanan beku memiliki efek samping karena mengandung minyak kelapa sawit terhidrogenasi yang memiliki lemak trans berbahaya. Pengawet seperti pati, sirup jagung yang terbuat dari glukosa ditambahkan ke makanan ini dan dicatat sebagai zat karsinogenik. Selain itu kandungan natrium pada makanan beku jauh lebih tinggi.

Berikut dampak negatif konsumsi makanan beku pada kesehatan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (28/6/2019).

Kandungan dalam makanan beku

Benarkah Makanan Beku Tak Kalah Sehat  dari Makanan Segar?
Benarkah Makanan Beku Tak Kalah Sehat dari Makanan Segar?

Natrium Berlebihan

Makanan beku terutama makanan siap saji seringkali mengandung banyak sodium. Kelebihan natrium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang terkait dengan penyakit jantung dan stroke. Anda harus membatasi konsumsi natrium tidak lebih dari 2.300 miligram per hari.

Jika Anda berusia di atas 50 tahun atau memiliki tekanan darah tinggi, diabetes atau penyakit ginjal kronis, Anda harus membatasi natrium tidak lebih dari 1.500 miligram per hari. Sebagai perbandingan, satu potong lasagna beku dengan saus daging mungkin mengandung lebih dari 900 miligram sodium.

Lemak dan Kalori

Beberapa makan malam beku sangat tinggi lemak. Karena lemak mengandung dua kali jumlah kalori dibandingkan dengan karbohidrat atau protein, ini sering membuat konsumsi kalori berlebih.

Misalnya, satu porsi pai ayam beku dapat mengandung hampir 600 kalori, lebih dari setengahnya berasal dari lemak. Tidak lebih dari 20 persen hingga 35 persen dari total kalori Anda harus berasal dari lemak, menurut publikasi, "Dietary Guidelines for Americans, 2010."

Masalah kesehatan yang dapat timbul dari makanan beku

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Diabetes

Pati digunakan untuk menjaga makanan beku tetap segar. Pati ini juga menambah rasa dan tekstur pada makanan. Namun, pati pada dasarnya adalah polimer (rantai glukosa) glukosa. Tubuh mengubah glukosa ini menjadi gula sebelum dicerna.

Makanan yang mengandung glukosa berlebih juga buruk bagi tubuh. Gula yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes sementara juga menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh. Jika Anda memiliki kecenderungan untuk diabetes, Anda perlu menghindari godaan makanan beku.

Penyakit jantung

Ini adalah risiko kesehatan lain yang terkait dengan makanan olahan beku. Makanan beku kaya akan lemak trans, yang meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan juga berkontribusi pada penyumbatan arteri.

Lemak trans meningkatkan kadar kolesterol LDL (buruk) dan juga menurunkan kadar kolesterol HDL (baik), yang bertanggung jawab untuk meningkatkan risiko penyakit jantung.

Garam biasanya digunakan cukup luas sebagai pengawet. Kadang-kadang, makanan beku mengandung lebih banyak garam daripada biasanya, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol, dan juga meningkatkan tekanan darah.

Masalah kesehatan yang dapat timbul dari makanan beku

Ilustrasi makanan beku
Ilustrasi makanan beku (sumber: iStock)

Tinggikan Tekanan Darah

Makanan beku mengandung berbagai jenis pengawet yang memiliki banyak efek bervariasi pada tubuh. Makanan beku, yang tinggi gula atau garam, dapat memengaruhi tekanan darah secara negatif dan menyebabkan lonjakan tekanan darah penyebab hipertensi.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa garam berperan penting dalam menentukan kadar tekanan darah. Studi lain menyimpulkan bahwa pengurangan konsumsi garam telah dikaitkan dengan penurunan peringkat tekanan darah.

Kanker

Ini adalah potensi bahaya lain dari mengkonsumsi makanan beku. Studi menyimpulkan bahwa makan makanan beku, daging, khususnya, dapat menyebabkan kanker pankreas. Sebuah penelitian yang dilakukan menetapkan bahwa hot dog dan sosis beku meningkatkan risiko kanker lebih dari 65%.

Pengawet seperti sirup jagung, yang terdiri dari glukosa, telah dicatat sebagai zat karsinogenik. Acrylamide, zat lain yang ditemukan pada makanan beku yang dimasak, juga menunjukkan kecenderungan karsinogenik.

Risiko lainnya

makanan beku dilapisi dengan bahan kimia yang berpotensi berbahaya dan berbahaya yang membantu makanan bertahan lebih lama. Salah satu aditif paling populer, Monosodium Glutamate atau MSG, menyebabkan kesemutan pada anggota badan, mual, sakit kepala, nyeri dada, jantung berdebar, kelelahan, dan pusing.

Terlalu banyak zat tambahan ini juga dapat menyebabkan kesulitan bernafas yang serius. Ini adalah beberapa efek samping utama dari konsumsi makanan beku.

Memilih makanan beku dengan bijak

Makanan beku
Makanan beku (sumber: iStock)

Walaupun makanan beku tidak terlarang, American Diabetes Association menyarankan untuk memeriksa label nutrisi secara teratur. Anda harus memilih makanan beku yang memiliki 500 atau lebih sedikit kalori dan 600 atau lebih sedikit miligram natrium.

Direkomendasikan pula untuk mengonsumsi produk yang mengandung 3 atau lebih sedikit lemak jenuh, karena terlalu banyak lemak jenuh sangat terkait dengan penyakit jantung. Cari pilihan makanan beku yang memiliki biji-bijian utuh, seperti nasi merah atau pasta gandum, dan termasuk beragam sayuran dan buah-buahan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya