Liputan6.com, Jakarta Penyebab jantung koroner tak bisa disepelekan begitu saja. Penyakit jantung koroner (PJK), atau penyakit arteri koroner, berkembang ketika arteri koroner menjadi terlalu sempit. Arteri koroner adalah pembuluh darah yang memasok oksigen dan darah ke jantung.
Penyebab jantung koroner terkadang dapat menyebabkan serangan jantung. Terkadang gejala jantung koroner kerap diabaikan sampai penderita memiliki penyumbatan yang signifikan atau serangan jantung. Mengetahui penyebab jantung koroner dapat mencegah berkembangnya penyakit ini.
Advertisement
Baca Juga
Penyebab jantung koroner juga berkaitan dengan gaya hidup sehari-hari. Kurangnya asupan nutrisi dan olahraga menjadi salah satu faktor risiko penyebab jantung koroner. Mengetahui penyebab jantung koroner juga dapat membuat Anda lebih waspada terhadap segala kemungkinan yang ada.
Berikut penyebab jantung koroner dan faktor risikonya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (4/8/2019).
Penyebab Jantung Koroner Utama
Penyebab paling umum dari jantung koroner adalah cedera pembuluh darah. Ini terjadi dengan penumpukan plak kolesterol di arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis. Aliran darah yang berkurang terjadi ketika satu atau lebih dari arteri ini tersumbat sebagian atau seluruhnya.
Empat arteri koroner primer terletak di permukaan jantung:
- arteri koroner utama kanan
- meninggalkan arteri koroner utama
- arteri sirkumfleksa kiri
- meninggalkan arteri turun anterior
Arteri-arteri ini membawa oksigen dan darah yang kaya nutrisi ke jantung. Jantung adalah otot yang bertanggung jawab untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Menurut Cleveland Clinic, jantung yang sehat menggerakkan sekitar 3.000 galon darah ke seluruh tubuh setiap hari.
eperti organ atau otot lainnya, jantung harus menerima suplai darah yang memadai dan dapat diandalkan untuk melakukan tugasnya. Berkurangnya aliran darah ke jantung bisa menyebabkan gejala jantung koroner.
Advertisement
Faktor Risiko Penyebab Jantung Koroner
Memahami faktor-faktor risiko penyebab jantung koroner dapat membantu dengan rencana Anda untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan mengembangkan penyakit. Faktor risiko untuk penyakit arteri koroner meliputi:
Usia
Semakin bertambah usia akan meningkatkan risiko arteri yang rusak dan menyempit.
Jenis kelamin
Pria pada umumnya berisiko lebih besar terkena penyakit arteri koroner. Namun, risiko untuk wanita meningkat setelah menopause.
Keturunan
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner yang lebih tinggi, terutama jika kerabat dekat menderita penyakit jantung pada usia dini.
Risiko Anda paling tinggi jika ayah atau saudara laki-laki Anda didiagnosis menderita penyakit jantung sebelum usia 55 tahun atau jika ibu atau saudara perempuan Anda mengembangkannya sebelum usia 65 tahun.
Merokok
Orang yang merokok memiliki risiko penyakit jantung yang meningkat secara signifikan. Perokok pasif juga memiliki risiko penyakit jantung koroner.
Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan pembuluh darah. Ini kemudian mempersempit saluran melalui mana darah dapat mengalir.
Faktor Risiko Penyebab Jantung Koroner
Kadar kolesterol darah tinggi
Tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat meningkatkan risiko pembentukan plak dan aterosklerosis.
Diabetes
Diabetes dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit arteri koroner. Diabetes tipe 2 dan penyakit arteri koroner memiliki faktor risiko yang sama, seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.Kegemukan atau obesitas. Kelebihan berat badan biasanya memperburuk faktor risiko lainnya.
Ketidakaktifan fisik
Kurang olahraga juga dikaitkan dengan penyakit arteri koroner dan beberapa faktor risikonya.
Stres tinggi
Stres tanpa henti dalam hidup dapat merusak arteri serta memperburuk faktor risiko lain untuk penyakit arteri koroner.
Makanan yang tidak sehat
Makan terlalu banyak makanan yang memiliki jumlah lemak jenuh, lemak trans, garam dan gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.
Advertisement
Kompilikasi yang Timbul Akibat Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan:
Nyeri dada (angina)
Ketika arteri koroner menyempit, jantung mungkin tidak menerima darah yang cukup saat benar-benar membutuhkannya - terutama selama aktivitas fisik. Ini bisa menyebabkan nyeri dada (angina) atau sesak napas.
Serangan jantung
Serangan jantung terjadi ketika otot jantung tidak memiliki cukup darah atau oksigen, seperti ketika gumpalan darah berkembang dari plak di salah satu arteri koroner.
Pembentukan gumpalan darah disebut trombosis koroner. Gumpalan ini, jika cukup besar, dapat menghentikan suplai darah ke jantung.
Jika plak kolesterol pecah dan gumpalan darah terbentuk, penyumbatan arteri jantung bisa memicu serangan jantung. Kurangnya aliran darah ke jantung dapat merusak otot jantung.
Gagal jantung
Jika beberapa area jantung secara kronis kekurangan oksigen dan nutrisi karena berkurangnya aliran darah, atau jika jantung telah rusak oleh serangan jantung, jantung mungkin menjadi terlalu lemah untuk memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kondisi ini dikenal sebagai gagal jantung.
Irama jantung yang tidak normal (aritmia)
Pasokan darah yang tidak memadai ke jantung atau kerusakan jaringan jantung dapat mengganggu impuls listrik jantung, menyebabkan irama jantung yang tidak normal.