Jarang Diperhatikan, Ini 7 Efek Negatif Marah bagi Kesehatan Tubuh

Efek negatif marah bagi kesehatan tubuh masih jarang diperhatikan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 25 Jul 2019, 11:20 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2019, 11:20 WIB
Ilustrasi Orang Marah
Ilustrasi Orang Marah (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan emosional juga memiliki kaitan yang sangat erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satu yang paling berbahaya adalah kebiasaan marah, yang dapat menghabiskan sumber daya baik pada tubuh dan juga menguras energi.

Bahkan, kebiasaan marah bisa berdampak lebih buruk lagi dengan datangnya berbagai penyakit bila dilakukan terlalu sering dengan intensitas tinggi. Mengontrol amarah merupakan salah satu hal yang sering menjadi masalah bagi orangtua.

Efek negatif marah bagi kesehatan tubuh masih jarang diperhatikan. Padahal, kebiasaan ini tidak semestinya disepelekan lagi karena menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Apalagi bagi orang yang memiliki penyakit jantung, bisa berakibat sangat fatal.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang efek negatif marah bagi kesehatan dari berbagai sumber, Kamis (25/7/2019).

Stres dan Penyakit Jantung

Ilustrasi Stress
Ilustrasi Stres | foto : istimewa

Stres

Efek negatif marah yang pertama adalah stres. Sedangkan stres merupakan awal atau penyebab dari berbagai macam penyakit berbahaya menyerang tubuh kamu, seperti depresi, diabetes, tekanan darah tinggi, bahkan penyakit jantung.

Oleh karena itu, mengontrol diri dalam mengeluarkan amarah sangat penting perannya untuk menjaga kesehatan tubuh.

Penyakit jantung

Efek negatif satu ini mungkin sering sekali kamu lihat di film atau sinetron. Biasanya orang-orang yang sedang marah akan sangat rentan terkena penyakit jantung dan akhirnya menjadi stroke.

Hal ini disebabkan kemarahan dapat memicu debaran jantung yang lebih cepat. Jadi, saat kamu marah, detak jantung akan terus meningkat yang akhirnya bisa menimbulkan stroke pada penderita penyakit jantung. Bahkan, untuk seseorang yang mengalami serangan jantung, terlalu antusias atau terlalu memperlihatkan ekspersi marah dapat berakibat fatal bagi tubuhnya.

Tekanan Darah Tinggi dan Sakit Kepala

Sakit Kepala
Sakit Kepala / Sumber: iStockphoto

Tekanan darah tinggi

Salah satu penyebab dari tekanan darah tinggi adalah kemarahan. Saat kamu marah, maka tekanan darah akan semakin meningkat dan menyebabkan kerusakan pada jantung. Apalagi bila kamu memang merupakan seseorang dengan tekanan darah tinggi, tentunya hal ini bisa berakibat lebih fatal.

Sakit kepala

Pembuluh darah di otak akan berdenyut tidak teratur saat kamu sedang marah. Hal ini dapat memicu rasa sakit pada kepala. Cobalah untuk tenang segera, jika kamu merasa nyeri di kepala, karena dipicu oleh perasaan marah. Semakin sering kamu marah, maka akan semakin sering pula sakit kepala akan menyerangmu.

Masalah Pernapasan dan Stroke

20160824 Asma atau Sesak Nafas
Foto Ilustrasi Penyakit Asma atau Sesak Nafas (iStokphoto)

Masalah pernapasan

Selanjutnya, marah juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma. Seseorang akan merasa sulit bernapas ketika ia marah. Kemarahan juga dapat memicu serangan asma dan membuat napas seseorang terengah-engah.

Gangguan tidur

Hormon akan bergejolak di dalam tubuh saat kamu sedang marah. Oleh karena itu, kemarahan memiliki efek negatif terganggunya tidur seseorang. Efek selanjutnya bisa panjang, karena tubuh tidak mendapatkan istirahat yang berkualitas, maka tubuh akan menjadi sasaran empuk bagi berbagai macam penyakit.

Stroke

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, efek negatif marah bahkan bisa menyebabkan stroke. Stroke otak terjadi ketika satu atau lebih pembuluh darah di otak pecah. Hal ini dapat terjadi ketika kemarahan membuat tekanan darah naik sangat tinggi. Stroke otak bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada penderitanya.

Kamu bisa melakukan berbagai aktivitas atau olahraga yang dapat mengontrol lonjakan emosi atau amarah yang dirasakan. Melakukan yoga dan meditasi di rumah merupakan dua aktivitas yang bisa menjadi solusi untuk menenangkan dan membuat tingkat emosional seseorang bisa menurun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya