10 Aktivitas Sederhana yang Bisa Meningkatkan IQ

Jenis pelatihan intelektual sederhana bisa meningkatkan IQ.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 27 Nov 2019, 18:40 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2019, 18:40 WIB
Ilustrasi Otak
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta IQ atau intelligence quotient merupakan istilah umum yang merujuk pada kecerdasan intelektual. IQ diukut dari kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap, dan belajar.

IQ seseorang adalah skor yang berasal dari tes standar yang dirancang untuk mengukur kecerdasan manusia dan potensi intelektual. Tes IQ mencakup berbagai pertanyaan yang mengukur keterampilan penalaran dan pemecahan masalah. Skor IQ sering digunakan untuk penempatan dalam program pendidikan, pekerjaan, atau mengetahui kondisi mental seseorang.

Pernahkah kamu bertanya-tanya apakah mungkin untuk meningkatkan level IQ? Nah, ternyata kamu bisa meningkatkan kecerdasan dengan jenis pelatihan intelektual sederhana yang tepat. Penelitian menunjukkan bahwa ada berbagai cara untuk mengembangkan beberapa keterampilan paling penting yang terkait dengan kecerdasan manusia.

Berikut 8 aktivitas sederhana untuk meningkatkan IQ dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (27/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Aktivitas memori dan penalaran

Tumor Otak (iStockphoto)
Ilustrasi otak (iStockphoto)

Aktivitas memori

Aktivitas yang mengaitkan memori bisa membantu meningkatkan tidak hanya ingatan, tetapi juga keterampilan bernalar dan bahasa. Permainan atau gim yang melibatkan memori telah diteliti dapat mengeksplorasi bagaimana memori berhubungan dengan pengetahuan bahasa dan objek.

Penalaran dan bahasa keduanya digunakan sebagai tindakan intelektual. Ini berarti bahwa aktivitas ingatan dapat terus mengembangkan kecerdasan. Aktivitas sederhana yang melibatkan pelatihan memori bisa meliputi mengisi teka teki silang, sudoku, pencocokan kartu, dan banyak lagi.

Penalaran visuospatial

Penalaran visuospatial melibatkan proses mental yang terkait dengan representasi fisik. Dalam satu studi, peneliti menemukan bahwa meningkatkan penalaran visuospatial membuat peningkatan skor tes IQ. Dalam studi itu, memori dan kegiatan kontrol eksekutif digunakan sebagian untuk membantu meningkatkan penalaran visuospatial peserta.

Kegiatan yang melibatkan pelatihan visual dan spasial meliputi permainan labirin, pemecahan masalah, atau kegiatan point-of-view.


Keterampilan relasional dan sosialisasi

Fimelahood Ikut Ngobrol Cantik di Sephora Foundation Diversity
Keterampilan relasional (Ilustrasi: Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash)

Keterampilan relasional

Teori Kerangka Relasional berkaitan dengan perkembangan kognisi dan bahasa manusia melalui asosiasi relasional. Penelitian dari 2011 telah menunjukkan bahwa menggunakan Relational Frame Theory sebagai intervensi dapat secara signifikan meningkatkan skor IQ pada anak-anak.

Studi yang lebih baru menggunakan intervensi ini juga menemukan peningkatan dalam IQ, penalaran verbal, dan penalaran numerik. Kegiatan yang melibatkan pelatihan relasional meliputi buku pembelajaran bahasa, perbandingan objek, dan perbandingan jumlah.

Bersosialisasi

Sebuah studi dari University of Michigan menemukan bahwa berbicara dengan orang-orang dengan cara yang ramah memberikan dorongan jangka pendek fungsi eksekutif, yang meliputi memori kerja, pemantauan diri, dan kemampuan untuk menekan gangguan eksternal dan internal otak.


Bermain musik dan sering membaca

ilustrasi membaca buku
ilustrasi membaca buku (iStockphoto)

Bermain Musik

Satu studi menemukan bahwa musisi memiliki memori kerja yang lebih baik daripada non-musisi. Belajar memainkan alat musik adalah salah satu hal terbaik yang dapat kamu lakukan untuk kecerdasan otak. Bermain musik dapat memainkan peran penting dalam memori otak dan IQ.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa bermain musik dapat meningkatkan daya ingat, membantu memroses bahasa dengan lebih baik, dan bahkan melindungi otak dari penuaan.

Sering membaca

Membaca tidak hanya meningkatkan pengetahuan umum serta kosakata, tetapi juga dapat meningkatkan memori, pemikiran analitis, dan keterampilan menulis. Bacalah beberapa halaman sehari untuk beberapa manfaat mental.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa ketika orang tua membacakan cerita dengan lantang kepada anak-anak mereka, anak tersebut memiliki keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif yang lebih besar.


Olahraga dan Belajar Bahasa Baru

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Olahraga

Olahraga telah terbukti meningkatkan kejernihan mental, efisiensi dan fungsi kognitif. Kondisi ini mengarah pada peningkatan pembelajaran, penilaian, wawasan, dan memori. Studi bahkan menunjukkan olahraga berkorelasi dengan skor IQ yang lebih tinggi.

Olahraga sederhana yang dapat bermanfaat bisa meliputi lari, bersepeda, yoga, dan lainnya. Olahraga diyakini memodulasi mekanisme metabolisme yang mendukung fungsi otak.

Belajar Bahasa Baru

Sebuah penelitian menyelidiki hubungan antara belajaran bahasa awal dan IQ. Hasil menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa melalui pembicaraan dan interaksi dari 18 hingga 24 bulan kehidupan paling bermanfaat untuk hasil kognitif di kemudian hari.

Sekelompok penelitian telah meneliti orang-orang yang menguasai dua bahasa, dan mereka menemukan bahwa mempelajari bahasa lain dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, multitasking, pencegahan demensia, persepsi, ingatan, dan banyak lagi.


Menulis dan meditasi

Zodiak Penulis
Ilustrasi./Copyright unsplash.com/hannah olinger

Menulis

Menulis bukan hanya pelepasan yang sehat, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak terutama jika menulis dengan tangan. Menurut Psychology Today, menulis dengan tangan dapat meningkatkan aktivitas saraf dan meningkatkan pemikiran dan kontrol gerakan.

Membuat jurnal akan memperluas kosakata, menyediakan jalan keluar emosional, dan bahkan membantu meringankan depresi. Aktivitas ini juga membantu meningkatkan pemikiran kritis.

Meditasi

Sebuah studi dari Universitas Harvard menemukan bahwa orang yang bermeditasi memiliki peningkatan indera yang bertanggung jawab untuk memori kerja dan pengambilan keputusan. Teknik mindfulness seperti meditasi dapat dianggap sebagai bentuk latihan otak karena melibatkan pelatihan pikiran yang tenang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya