Jarang Disadari, Ini 5 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan IQ

Kebiasaan yang biasa kamu lakukan, ternyata bisa menurunkan skor IQ.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 12 Apr 2019, 09:55 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2019, 09:55 WIB
Kebiasaan yang bisa menurunkan IQ
Berpikir / Sumber: iStock

Liputan6.com, Jakarta Otak manusia terdiri dari dua sisi yang bekerja sama untuk memproses setiap informasi yang masuk ke dalam otak. Otak ini dipenuhi dengan beragam otot yang harus dilatih agar memiliki kemampuan yang maksimal, baik untuk mengingat, menganalisa, atau menjadi selalu fokus.

Namun, di kehidupan yang semakin canggih dan modern ini menjadikan kamu untuk melakukan segala kegiatan yang ternyata mampu menurunkan kemampuan otak. Alih-alih ingin melakukan banyak kegiatan guna meningkatkan fungsi otak, namun salah-salah ternyata malah bikin fungsi otak kamu menurun.

Ternyata, banyak kegiatan yang sering kamu kerjakan malah menyerang pusat syaraf dan membuat kamu lebih lambat dan kurang gagasan.

Berbagai penelitian mengkhawatirkan kalau fenomena ini terjadi karena skor IQ manusia saat ini semakin menurun. Pasti kamu enggak mau kan, skor IQ menjadi menurun gara-gara kegiatan sepele yang biasa kamu lakukan ini. Ya, ternyata ada beberapa kebiasaan yang biasa kamu lakukan, ternyata malah membuat menurunkan skor IQ kamu.

Telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, ini kebiasaan yang ternyata bikin skor IQ kamu menurun,  Jumat (12/4/2019).

Mengunyah Permen Karet

Kebiasaan yang bisa menurunkan IQ
Makan Permen Karet / Sumber: iStock

Makanan ringan yang sangat digemari oleh orang berbagai kalangan ini, ternyata merupakan salah satu penyebab yang bisa menurunkan IQ. Ahli syaraf, Earl Miller mengatakan bahwa dengan mengunyah permen karet, merupakan latihan fisik yang mempu memperlancar aliran darah ke otak, meningkatkan fungsi kognitif dengan memberikannya energy ekstra.

Namun eksperimen terbaru menunjukkan hal yang berbeda. Bahwa dengan mengunyah permen karet justru bisa mengalihkan perhatian partisipan dari tugas mengingat jangka pendek seperti mempelajari urutan barang dari sebuah daftar.

Konsumsi Junk Food

Kebiasaan yang bisa menurunkan IQ
Aneka Junk Food / Sumber: iStock

Tingginya tingkat mengonsumsi makanan yang tidak sehat secara terus-menerus juga bisa menurunkan IQ. Tingginya glukosa, lemak, atau bahan kimia lainnya yang terdapat di makanan mampu memperlambat sel otak dalam mencerna semua informasi.

Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi makanan dengan protein tinggi dan kaya vitamin B yang bermanfaat. Hal ini berguna untuk memperkuat sel otak serta kemampuan untuk mengingat.

Multitasking

Kebiasaan yang bisa menurunkan IQ
Multitasking / Sumber: iStock

Multitasking merupakan kebiasaan mengerjakan beberapa tugas, yang kamu kerjakan secara bersamaan. Memang, akan memberikan hasil yang maksimal.

Namun ternyata multitasking akan menempatkan banyak tekanan di otak serta mampu menurunkan IQ. Untuk mengatasinya, kamu hanya perlu fokus pada satu hal dan mengerjakannya hingga selesai.

Kerap Bertanya di Mesin Pencarian

Kebiasaan yang bisa menurunkan IQ
Searching / Sumber: iStock

Saat ini sangatlah mudah untuk mendapatkan informasi yang kamu inginkan. Namun siapa sangka, banyaknya informasi yang memberikan keberuntungan ternyata tidak baik bagi kondisi syaraf. Ya, melalui mesin pencarian atau Google, kamu tidak terlalu mengandalkan memori yang kamu miliki.

Googling ini mempengaruhi teknik penyimpanan memori tersebut. Pada penelitian yang dilakukan oleh Columbia University, menunjukkan bahwa saat ini kondisi lebih memungkinkan untuk mengingat dimana kamu menyimpan informasi, daripada isi dari informasi itu sendiri.

Kebiasaan Menonton Reality Show

Kebiasaan yang bisa menurunkan IQ
Menonton / Sumber: iStock

Kamu yang terlalu sering menonton reality show ataupun film lebih cenderung akan percaya pada apa yang terjadi di dunia fiksi. Kalau hal ini dilakukan dalam jangka waktu panjang, maka akan mempengaruhi kemampuan kognitifnya.

Hal ini telah dibuktikan pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang psikoloh di Austria benama Markus Appel.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya