8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Turunkan Kekebalan Tubuh, Segera Jauhi

Apa yang dilakukan setiap hari berdampak pada imunitas

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 06 Mar 2020, 17:21 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2020, 17:21 WIB
Ilustrasi pria sakit flu
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Kekebalan tubuh merupakan faktor penting dalam kesehatan. Tanpa kekebalan yang kuat tubuh akan rentan terserang penyakit. Banyak cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh seperti diet sehat dan dan olahraga.

Namun, makan sehat dan olahraga saja tidak cukup. Ada banyak faktor yang bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh. Kebiasaan-kebiasaan tertentu juga dapat menurunkan kekebalan tubuh. 

Apa yang dilakukan setiap hari, termasuk apa yang dimakan, seberapa sering bergerak, dan bahkan cara berpikir, bisa berdampak pada daya tahan tubuh. Beberapa kebiasaan tanpa disadari dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

Maka dari itu, penting untuk menghindari kebiasaan apa pun yang berpotensi membuat tubuh sakit. Berikut kebiasaan buruk yang bisa menurunkan kekebalan tubuh, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(6/3/2020).

Stres

stres
Ilustrasi stres (iStockphoto/hobo_018)

Banyak penelitian menunjukkan bahwa stres dapat memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh. Stres dapat memperlambat penyembuhan luka, peningkatan kemungkinan tertular flu, dan melemahnya tingkat antibodi untuk melawan penyakit menular.

Selain stres, perasaan kesepian juga dapat menurunkan kekebalan. Menurut Journal of Neuroimmunology pada Desember 2014, peningkatan kecemasan yang terkait dengan kesepian mengarah ke penekanan yang lebih besar pada sistem kekebalan tubuh dan lebih banyak stres oksidatif.

Olahraga berelebihan

Ilustrasi Olahraga Lari (iStockphoto)
Ilustrasi Olahraga (Ilustrasi/iStockphoto)

Olahraga memang menyehatkan, namun melakukannya secara berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan. Terlalu banyak olahraga berat, yang disebut sindrom overtraining, dapat melemahkan tubuh dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.

Sindrom Overtraining adalah kondisi umum di antara atlet dan penggemar kebugaran, yang dapat memanifestasikan dirinya melalui berbagai gejala, baik fisik dan psikologis. Selain efek yang disebutkan di atas, overtraining dapat menyebabkan peningkatan stres dan perubahan hormon.

Kekurangan sinar matahari

Ilustrasi sinar matahari
Ilustrasi sinar matahari. Sumber foto: unsplash.com/Maxime Bhm.

Kekurangan sinar matahari juga bisa menurunkan kekebalan tubuh. Sinar matahari mengandung vitamin D yang dibutuhkan tubuh. Vitamin D berperan untuk mengaktifkan kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin D menyebabkan penekanan kekebalan.

Namun, paparan sinar matahari berlebihan juga tak baik untuk tubuh. Menurut WHO, mendapatkan 5 hingga 15 menit sinar matahari di lengan, tangan, dan wajah Anda 2-3 kali seminggu sudah cukup untuk menikmati sinar matahari.

Sinar matahari yang berlebihan juga dapat menurunkan kekebalan tubuh. Paparan sinar UV lingkungan juga dapat mempengaruhi sel-sel yang bertanggung jawab untuk memicu respon imun, meningkatkan risiko infeksi dan kemungkinan menurunkan pertahanan terhadap kanker kulit.

Konsumsi makanan instan dan olahan

Kebiasaan Buruk Saat Buka Puasa
Junk Food / Sumber: iStockphoto

Kualitas makanan sangat penting dan sering diabaikan sebagai penyebab penurunan kekebalan tubuh. Makanan yang tidak sehat tampaknya membuat pertahanan tubuh lebih agresif dalam jangka panjang.

Konsumsi makanan yang telah melalu banyak pemrosesan, dapat menurunkan kekebalan tubuh. Konsumsi makanan ini dalam jangka panjang akan menaikkan risiko pengembangan arteriosklerosis dan diabetes.

Ditemukan bahwa sejumlah besar kalori dalam makanan olahan dan makanan cepat saji dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti meningkatnya peradangan, berkurangnya pengendalian infeksi, meningkatnya tingkat kanker, dan peningkatan risiko penyakit alergi dan auto-inflamasi.

Begadang

Ilustrasi main ponsel sebelum tidur (iStock)
Begadang (iStock)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur membuat seseorang lebih rentan terhadap pilek dan virus. Saat tidur, tubuh meningkatkan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang mempelajari cara terbaik untuk menyerang bakteri baru, virus, dan pemicu lainnya. Tubuh juga akan memperbaiki dan memulihkan diri di malam hari.

Tanpa tidur yang cukup, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk melawan penyakit secara efektif. Usahakan untuk tidur tujuh atau delapan jam semalam untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap prima.

Kurang gerak

Ilustrasi Malas
Ilustrasi malas (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Menurut penelitian Januari 2012 di American Journal of Preventive Medicine, terlalu banyak duduk dan menghindari olahraga dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Ketidakaktifan dapat menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh, peradangan, dan penyakit kronis lainnya.

Olahraga sangat penting, karena ini adalah stimulan yang sangat kuat dari sistem kekebalan tubuh. Olahraga menyebabkan perubahan dalam sel darah putih, membuat mereka mampu mendeteksi penyakit lebih awal dari sebelumnya. Menjadwalkan 30 menit olahraga teratur ke dalam rutinitas harian dapat membantu.

 

Merokok

Ilustrasi rokok.
Ilustrasi rokok. (iStockphoto)

Merokok menghabiskan banyak vitamin dan mineral dalam tubuh. Tubuh menggunakan simpanan vitamin dan mineral dan tidak dapat mengikuti beban yang ditimbulkan rokok pada tubuh. Ini akan menyebabkan tubuh lebih sering sakit dan mungkin mengembangkan kanker.

Nikotin meningkatkan kadar kortisol, sekaligus mengurangi pembentukan antibodi sel B dan respons sel T terhadap antigen. Asap rokok dapat merusak paru-paru dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.

Konsumsi antibiotik tanpa resep dokter

Ilustrasi Sakit Flu dan Demam
Ilustrasi Sakit (iStockphoto)

Pertahanan alami tubuh sangat efektif dalam membunuh infeksi mulut tertentu dan mengatur peradangan. Mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter dapat melukai respons kekebalan tubuh sendiri dan membuatnya sulit untuk melindungi diri terhadap kuman berbahaya.

Selain itu, penyalahgunaan yang terus menerus dan penggunaan antibiotik yang berlebihan memberi bakteri kesempatan untuk tumbuh resisten terhadap pengobatan dan menimbulkan ancaman infeksi bakteri yang jauh lebih sulit untuk diobati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya