8 Penyebab Batuk Kering, Tidak Selalu Infeksi Virus

Ketahui penyebab batuk kering agar lebih mudah menangani.

oleh Laudia Tysara diperbarui 20 Mei 2020, 10:40 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2020, 10:40 WIB
batuk
ilustrasi batuk (sumber: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Batuk merupakan masalah umum yang sering dialami orang. Batuk, baik itu batuk berdahak atau kering, tentu menimbulkan rasa tidak nyaman. Batuk kering terkadang terasa lebih berat dari batuk berdahak. Batuk kering biasanya berlangsung lama, gatal, dan sangat mengganggu pada malam harinya.

Penyebab batuk kering umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Kondisi ini akan menyebabkan munculnya flu dan pilek. Namun, sebenarnya ada banyak penyebab batuk kering lain. Termasuk faktor yang mendasarinya.

Batuk merupakan reaksi terhadap benda asing yang masuk ke sistem pernapasan. Bisa karena faktor asma, polusi, debu, dan pemicu alergi. Sama halnya dengan kondisi batuk kering ini. Mengetahui penyebab batuk kering akan memudahkan cara penanganannya.

Selain itu untuk mengantisipasi semakin parahnya batuk kering. Batuk kering yang dialami secara terus-menerus akan menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Kondisi ini juga menjadi pertanda adanya penyakit tertentu pada saluran pernapasan, yang harus segera diperiksakan.

Berikut Liputan6.com ulas penyebab batuk kering dari berbagai sumber, Rabu (20/5/2020).

Infeksi Virus

Pilek
Pilek

Infeksi virus atau bakteri adalah penyebab batuk kering yang umum terjadi. Kondisi ini sering menyebabkan common cold (pilek biasa) dan flu. Kondisi ini kemudian menyebabkan terjadinya batuk kering. Batuk kering akan terjadi pada awal penyakit. Namun, bisa terjadi pada pertengahan atau akhir infeksi.

Kondisi batuk kering akibat pilek dan flu biasanya berlangsung lebih lama. Tidak perlu khawatir jika tidak ada kemungkinan komplikasi. Batuk akan sembuh dua sampai tiga minggu kemudian.

Alergi

Alergi termasuk salah satu penyebab batuk kering. Termasuk kondisi seperti hayfever (alergi terhadap serbuk sari bunga). Alergi ini akan menyebabkan iritasi pada mata dan hidung. Jika sampai tenggorokan, akan menyebabkan batuk-batuk.

Begitu pula pada rhinitis alergi. Biasanya disebabkan bulu binatang, udara dingin, sinusitis, dan masih banyak lagi. Batuk akibat alergi akan muncul ketika penderita terpapar saja. Jadi, tidak sampai menyebabkan demam seperti saat terinfeksi.

Polusi Udara

Kualitas Udara Jakarta Semakin Buruk
Gedung bertingkat yang terlihat samar karena kabut polusi di Jakarta, Selasa (9/7/2019). Berdasarkan data DLH DKI Jakarta penyebab polusi di Jakarta semakin buruk akibat emisi kendaraan bermotor yang mencapai 75 persen, ditambah pencemaran dari industri dan limbah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Polusi udara termasuk penyebab batuk kering. Asap kendaraan dan asap rokok misalnya. Kedua asap ini bisa mengiritasi bagian belakang tenggorokan, hingga menyebabkan batuk-batuk. Jika reaksinya ringan, maka batuk akan terjadi sesekali. Jika parah, batuk akan terus terjadi meskipun udara yang dihirup sudah bebas polusi.

Solusinya, lebih baik hindari polusi dengan menggunakan masker. Usahakan untuk menyempatkan menghirup udara segar. Jika sudah mengalami batuk kering akibat polusi, periksakan ke dokter, dan konsumsi obat sesuai aturan pakai.

Refluks Asam Lambung

Refluks asam lambung juga menjadi salah satu penyebab batuk kering. Dilansir dari laman Medical News Today, banyak yang mengalami batuk kering akibat asam lambung. Orang yang mengalami batuk kering lebih sering dan gatal pada tenggorokan umumnya karena asam lambung yang naik. Batuk kering ini bisa berlangsung selama delapan minggu. Hingga disebut sebagai batuk kering kronis.

Ada juga penelitian yang menyebutkan, 25 persen batuk kering kronis disebabkan oleh GERD. Sedangkan, 75 persen lainnya tidak memiliki gejala sama sekali. Pasien cenderung tidak menyadari gejala ini kecuali karena durasi batuknya.

Belum diketahui secara pasti keterkaitan keduanya. Dugaannya, ada refleks saat asam lambung naik ke kerongkongan dan kondisi refluks laringofaring (LPR). Pengobatan batuk ini bisa dengan obat batuk kering dan asam lambung.

Efek Samping Obat

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (Foto: Unsplash.com/Freestocks)

Penyebab batuk kering lain, yakni adanya efek samping obat. Terutama seperti obat penurun tekanan darah tinggi. Obat ini bisa menyebabkan batuk kering. Hal ini disebabkan akibat reaksi alergi tubuh terhadap obat tersebut.

Solusinya bisa dengan lebih cermat mengonsumsi obat-obatan. Lakukan konsultasi dengan dokter jika muncul gejala alergi seperti batuk kering.

Kondisi Psikologis

Ketika batuk sudah menjadi kebiasaan, hal ini juga disebut sebagai batuk psikogenik. Tidak ada penyakit fisik yang mendasari. Bahkan terkadang penderita tidak menyadari batuk yang dialami. Ciri khas batuk kering ini bisa sembuh atau hilang saat tidur.

Masalah Saraf dan Stres

Kondisi Stres dan Cemas
Ilustrasi Stres dan Cemas Credit: pexels.com/VictoriaB

Kondisi stres juga bisa menjadi penyebab batuk kering. Banyak orang yang mengalaminya. Saat stres dan cemas, pernapasan menjadi dangkal. Menjadi tidak bebas untuk bernafas. Tenggorokan juga terasa tidak nyaman hingga memicu refleks batuk.

Beberapa orang menggunakan batuk sebagai cara 'alami' untuk mengatasi situasi yang tidak nyaman. Memang tidak ada penyakit fisik yang mendasarinya. Solusinya hanya pada penanganan stres untuk menyembuhkan batuk.

Asma

Asma juga penyebab batuk kering. Kondisi saat saluran masuknya udara di pernapasan membengkak dan menyempit. Hingga asma menjadi berdampak pada munculnya kondisi batuk kering asma. Meskipun orang yang mengidap asma tidak selalu mengalami batuk.

Namun, mewaspadainya juga perlu dilakukan. Solusinya, atasi terlebih dahulu asma yang dialami. Misalnya bisa dengan mengonsumsi obat batuk kering untuk asma. Gejala lain asma dapat meliputi: mengi, sesak napas, sesak atau sakit di dada, sulit tidur karena mengi atau batuk, serangan batuk kering, dan suara siulan sambil menghembuskan nafas

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya