Penyebab Global Warming, Pengertian, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Penyebab global warming berkaitan dengan aktivitas manusia di bumi, mulai batasi.

oleh Laudia Tysara diperbarui 22 Okt 2020, 15:10 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2020, 15:10 WIB
Ilustrasi belanja
Ilustrasi belanja | Andrea Piacquadio dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta Mengabaikan penyebab global warming akan sangat berdampak bagi kesejahteraan bumi. Global warming terjadi karena peningkatan suhu permukaan bumi oleh gas emisi karbondioksida yang berasal dari aktivitas manusia.

Para ahli menuturkan dampak global warming berkaitan dengan iklim global yang semakin sulit diprediksi dan tak stabil. Di sini pentingnya mulai membatasi kegiatan manusia yang menjadi penyebab global warming.

Kegiatan manusia yang menjadi penyebab global warming ada banyak sekali. Mulai dari kebiasaan berbelanja kebutuhan yang tidak perlu, penggunaan listrik berlebihan, dan tak hemat bahan bakar. Kemudian penggunaan pupuk kimia, buang sampah sembarangan, dan masih banyak lagi lainnya.

Berikut Liputan6.com ulas penyebab global warming, pengertian, proses, dampak, dan cara mencegahnya dari berbagai sumber, Kamis (22/10/2020).

Pengertian dan Proses Global Warming

Ilustrasi pemanasan global | Valdemaras D. dari Pexels
Ilustrasi pemanasan global | Valdemaras D. dari Pexels

Pengertian Global Warming

- NASA

Pemanasan global adalah naiknya panas suhu rata - rata permukaan bumi akibat meningkatnya kadar gas rumah kaca.

- Dictionary

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi yang menyebabkan perubahan iklim dan yang mungkin timbul dari efek rumah kaca.

- The American Heritage® Science Dictionary

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi, terutama peningkatan terus menerus yang cukup besar dan menyebabkan perubahan iklim global. 

- New Mexico Solar Energy Association

Pemanasan global adalah peningkatan suhu permukaan rata-rata bumi karena efek gas rumah kaca, misalnya emisi CO2 (karbon dioksida) yang sumbernya berasal dari kegiatan atau aktivitas penggunaan bahan bakar yang tidak terbarukan (bahan bakar fosil) atau dari deforestasi, yang memerangkap panas yang seharusnya lepas dari Bumi. 

- LiveScience

Pemanasan global adalah pemanasan bertahap permukaan bumi, lautan dan atmosfer.

- Timeforchange

Pemanasan global adalah peningkatan pada suhu rata-rata atmosfer dan lautan bumi yang merupakan hasil pengamatan dan hasil proyeksi perhitungan para ahli.

- MIT

Pemanasan global adalah perubahan substansial dalam iklim bumi yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Pemanasan global mengacu pada perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu rata-rata atmosfer yang lebih rendah.

- US EPA

Pemanasan global mengacu pada naiknya dan berkelanjutan suhu rata-rata global di dekat permukaan Bumi. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global yang menyebabkan pola iklim berubah. Namun, pemanasan global itu sendiri hanya mewakili satu aspek dari perubahan iklim.

- Merriam - Webster

Pemanasan global adalah peningkatan suhu atmosfer dan suhu laut di bumi secara luas dan diperkirakan terjadi karena peningkatan efek rumah kaca yang dihasilkan terutama dari polusi.

- Britannica

Pemanasan global adalah fenomena yang lebih umum dari perubahan iklim, yang mengacu pada perubahan  yang menentukan iklim.

- USliberals

Istilah "pemanasan global" mengacu pada peningkatan suhu rata-rata udara permukaan global dan lautan sejak sekitar tahun 1950, dan meningkat terus menerus.

- WWF

Pemanasan global adalah peningkatan sejumlah gas rumah kaca di atmosfer bumi, terutama karbon dioksida. Gas karbon dioksida adalah penyebab utama pemanasan global saat ini.

- Climatehotmap

Pemanasan global mengacu pada peningkatan suhu permukaan global, sebagai salah satu dampak dari tingginya emisi karbon dioksida yang disebabkan manusia.

Proses Global Warming

Proses pemanasan global atau global warming di awali dengan pancaran atau radiasi matahari. Ada beberapa gas-gas di atmosfear bumi yang bertugas menahan panas tersebut. Pada saat pemanasan global terjadi, justru kembali ke bumi.

Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya. Sebagian gas tersebut disebut sebagai gas rumah kaca yang meliputi uap air, karbon dioksida, ozon, metana, dan dinitrogen oksida. Gas-Gas inilah yang bekerja sebagai 'selimut' yang menjaga bumi.

Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi terjadi akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca. Hal itulah yang membuat adanya global warming yang menyebabkan perubahan ekosistem di bumi, seperti, perubahan iklim yang ekstrem.

Pemanasan global atau global warming tentu memberi dampak yang cukup berbahaya bagi para penghuni bumi. Contoh mudahnya, pemanasan global membuat gletser mencair dan mengakibatkan tanah yang tadinya daratan kini menjadi laut karena volume air meningkat.

Jika pemanasan terus berlangsung, bukan tak mungkin seluruh es di kutub akan mencair. Beberapa prediksi menyebut daratan akan mulai hilang dalam waktu 30 tahun dari sekarang. Jika pemanasan global tak ditekan, manusia akan kesulitan mencari tempat tinggal jika volume air terus meningkat.

Penyebab Global Warming

Ilustrasi pemanasan global | Pixabay
Ilustrasi pemanasan global | Pixabay

CFC Tidak Terkontrol

CFC merupakan Cloro Four Carbon. CFC ini termasuk penyebab pemanasan global yang sulit dihindarkan. Akan tetapi, CFC ini masih bisa ditangani dan dikendalikan.

CFC merupakan bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah tangga. Peralatan ini memang bermanfaat untuk menunjang kehidupan, tetapi jika berlebihan juga tak direkomendasikan.

CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC. Penggunaan yang berlebihan dan tak sesuai aturan akan berdampak buruk bagi lingkungan, seperti pemanasan global.

Gas Industri

Gas dari industri pun termasuk penyebab pemanasan global. Meski begitu, masih banyak industri yang mengabaikan. Pemerintah pun tak tegas menanggapi dan memberikan sanksi agar jera.

Gas dari industri akan menyebabkan pencemaran udara. Terutama karena asap pabriknya yang berlebihan dan tak ditampung dengan benar. Ada gas karbondioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya.

Kadar karbon yang dihasilkan akibat kegiatan industry yaitu sebesar 412 bagian per juta dalam 150 tahun terakhir. Karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida yang telah menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir.

International Energy Agency melaporkan antara tahun 2000-2016 negara yang menyumbang emisi karbon dioksida terbesar yang pertama yaitu Republik Rakyat China. Sedangkan Indonesia berada di urutan ke-6 setelah Rusia dengan nilai 2,053 miliar ton.

Penggunaan Tisu Berlebihan

Penggunaan tisu secara berlebihan bisa menjadi penyebab pemanasan global. Tidak bisa dipungkiri bahwa tisu adalah benda yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, penggunaannya yang berlebihan ternyata menjadi penyumbang meningkatnya pemanasan global. Hal ini karena tisu terbuat dari serat kayu yang berasal dari pohon yang diolah menggunakan teknologi canggih.

Semakin banyak tisu yang digunakan manusia, maka makin banyak pula serat kayu yang digunakan. Semakin sedikit persediaan pohon di bumi, maka akan semakin berkurang oksigen dan berakibat penipisan lapisan ozon. Hal ini juga akan menjadikan kualitas udara memburuk dan akan merugikan manusia.

Hutan Menyempit

Hutan yang semakin sempit pun termasuk penyebab pemanasan global. Maka ketika telah terjadi kebakaran hutan secara besar-besaran, patut diselidiki pelaku utamanya.

Lahan hutan sangat berperan penting untuk makhluk hidup, hutan merupakan paru-paru dunia yang seharusnya dijaga. Hutan yang menyempit akan membuat cuaca semakin memburuk.

Tanpa hutan, tak ada yang membantu mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Hal ini kemudian akan berdampak pada pernapasan yang semakin terganggu. Dampaknya, pencemaran udara akan terjadi.

Menurut Bank Dunia dunia masih kehilangan sekitar 14,5 juta hektar hutan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang illegal dan legal.

Pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industry dan tempat tinggal juga menyebabkan efek rumah kaca dan berkurangnya sejumlah pohon yang seharusnya bisa menyerap karbon dioksida.

Penyebab Global Warming

Ilustrasi Bensin (Sumber: @gustavo-fring/pexels.com)
Ilustrasi Bensin (Sumber: @gustavo-fring/pexels.com)

Bahan Bakar Bensin

Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-cuma juga bisa menjadi penyebab pemanasan global. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor misalnya.

Saat bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka akan timbulkan gas karbondioksida. Bahayanya, gas ini akan sangat berpengaruh pada pemanasan global.

Gas karbondioksida ini pada akhirnya akan menangkap cahaya panas. Namun sayangnya, cahaya panas ini tidak bisa disalurkan ke luar angkasa.

Pada akhirnya, cahaya panas hanya akan kembali ke bumi. Hingga berdampak buruk bagi polusi udara di bumi.

Boros Listrik

Boros listrik pun bisa menjadi penyebab pemanasan global. Ada penguapan pada listrik yang terlalu sering digunakan.

Upaya yang bisa dilakukan adalah lebih efisien menggunakan. Disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak asal-asalan.

Hal ini tetap harus diterapkan meskipun pembayaran pajak listrik sudah dibayarkan. Bukan semata-mata masalah uang, tetapi masalah kesehatan lingkungan.

Pengaruh buruknya bisa menambah gas karbondioksida ke bumi. Hingga sebabkan pemanasan global. Tak hanya boros pengeluaran, tetapi juga merusak lingkungan.

Polusi Metana

Gas metana adalah salah satu gas yang menjadi penyebab pemanasan global. Gas ini menempati urutan kedua dalam perusakan lingkungan.

Gas metana berasal dari bahan-bahan organik. Terutama terkait hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Semakin tinggi produksi hewan ternak maka gas metana inilah salah satu contohnya. Semakin meningkat produksinya, maka yang akan dilepaskan ke permukaan bumi juga semakin meningkat.

Metana termasuk gas rumah kaca. Di mana ia dapat memerangkap panas dalam atmosfer. Metana dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam, dan minyak.

Sisa makanan manusia yang terbuang dan menjadi sampah pun akan menghasilkan metana. Indonesia termasuk negara nomor dua terbesar di dunia penghasil sampah makanan.

Penyebab Global Warming

Mengenal Teknologi Peuyeumisasi, Metode Ubah Sampah Jadi Batu Bara Nabati
Ilustrasi sampah rumah tangga | (dok. Foto Neonbrand/Unsplash)

Sampah Plastik

Penyebab pemanasan global selanjutnya berasal dari hasil kegiatan manusia. Salah satunya ada tumpukan sampah plastik yang tak terkendali sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Menurut penelitian, plastik mengeluatkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim. Tentu saja hal ini akan berhubungan dengan peningkatan pemanasan global.

Gas Karbon Monoksida

Gas karbon monoksida bisa menjadi penyebab pemanasan global. Gas ini amat berkaitan erat dengan aktivitas manusia.

Apalagi jika aktivitas manusia ini berkaitan dengan penggunaan kendarakan bermotor. Gas karbon monoksida inilah yang akan dikeluarkan oleh kendarakan bermotor dan sebabkan polusi.

Membatasi penggunaan kendarakan bermotor bisa dijadikan solusinya. Misal lebih banyak berjalan kaki dan menggunakan kendarakan umum. Meski tak sepenuhnya mengatasi, setidaknya polusi bisa dikurangi.

Konsumtif

Sifat yang berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang ternyata juga berdampak buruk terhadap lingkungan. Dilansir dari reusethisbagproduk-produk yang digunakan manusia berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca.

Hal itu dikarenakan penggunaan energi untuk memproduksi produk tersebut dan menjaganya untuk tetap bisa digunakan membutuhkan jumlah energi yang sangat banyak. Di mana energi tersebut meliputi penggunaan listrik dan batu bara.

Dikutip dari Eco Watch, PBB mengungkapkan perkiraan konsumen yang membeli pakaian 60 persen lebih banyak dari 15 tahun belakangan. Namun pakain yang terbeli hanya disimpan dan tidak dikenakan. Hal ini juga terjadi pada produk-produk elektronik namun penggunaannya sebenarnya amat jarang.

Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca bisa menjadi penyebab pemanasan global. Hal ini disebabkan karena efek panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap. Utamanya terperangkap oleh gas-gas di lapisan atmosfer.

Akibatnya lagi, gas ini justru berhenti dan tidak dapat diteruskan ke luar angkasa. Hal ini kemudian membuat panas cahaya matahari dipantulkan kembali ke permukaan bumi.

 

Dampak Global Warming

Ilustrasi badai, laut
Ilustrasi badai | (Photo by Ruslan Valeev on Unsplash)

Naiknya Suhu Bumi

Dampak pemanasan global yang pertama adalah naiknya suhu bumi. Berdasarkan hasil pengamatan, 2015 dikatakan sebagai tahun terpanas dalam sepanjang sejarah.

Naiknya gelombang panas bumi ini pun diperkirakan akan terus terjadi di tahun-tahun berikutnya. Bahkan naiknya suhu bumi dapat diprediksi mencapai angka 54 derajat Celcius.

Naiknya Permukaan Air Laut

Selain suhu bumi yang semakin panas, kondisi global warming juga berdampak pada naiknya permukaan air laut. Dalam hal ini, meningkatnya suhu bumi mengakibatkan gletser dan lapisan es di seluruh dunia mencair.

Mencarinya gletser dan lapisan es ini tentu akan meningkatkan volume air laut. Kondisi ini tentu akan mengancam pulau-pulau yang ada di dataran rendah serta kota-kota yang berdekatan dengan pesisir pantai.

Cuaca Ekstrem

Dampak pemanasan global juga berpengaruh pada kondisi cuaca yang semakin tidak terkendali. Berbagai peristiwa akibat cuaca ekstrem pun semakin sering terjadi. Mulai dari kebakaran hutan, kekeringan, hingga banjir yang melanda kota-kota besar di seluruh dunia. Beberapa kondisi ini pun sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Meningkatnya Suhu dan Keasaman Air Laut

Dampak pemanasan global yang terakhir adalah meningkatnya suhu dan keasaman air laut. Dalam hal ini, lautan menyerap sebagian besar panas yang disebabkan oleh gas karbon dioksida. Hal inilah yang mengakibatkan laut menjadi lebih hangat dan lebih asam.

Suhu dan tingkat keasaman air laut yang semakin meningkat tentu memberikan berbagai dampak bagi lingkungan dan biota laut. Mulai dari terumbu karang yang memutih, memicu gelombang dan badai yang lebih kuat, hingga mengancam kehidupan kerang serta merusak rantai makanan biota laut.

Dengan begitu, jika kondisi pemanasan global tidak segera ditangani bisa merusak dan menghancurkan kehidupan manusia dan berbagai makhluk bumi lainnya.

Cara Mencegah Global Warming

Ilustrasi Listrik
Ilustrasi Listrik | (sumber: Pixabay)

Beli Barang Hemat Energi

Peralatan rumah sekarang hadir dalam berbagai model hemat energi. Sebut saja lampu LED yang dirancang untuk memberikan cahaya yang tampak lebih alami dengan menggunakan energi yang jauh lebih sedikit daripada bola lampu standar.

Beberapa produk elektronik seperti AC, dan mesin cuci juga banyak tersedia dalam bentuk hemat energi. Hindari produk yang dikemas dengan kemasan berlebih, terutama plastik dan kemasan yang tidak dapat didaur ulang.

Reduce, Reuse, dan Recycle

Reduce, Reuse, Recycle adalah langkah sederhana mengurangi pemanasan global. Reduce adalah kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik seminimal mungkin.

Langkah ini juga akan membantu mengurangi pemborosan. Reduce juga bisa dilakukan dengan membeli produk yang dapat digunakan kembali alih-alih yang sekali pakai.

Reuse adalah langkah menggunakan kembali benda-benda bekas seperti kantong plastik atau botol plastik. Sementara recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi berguna lagi, Kamu bisa mendaur ulang kertas, plastik, koran, kaleng kaca dan limbah lainnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Jadi Pembeli Bijak

Berbelanja lebih cerdas dengan pembelian yang bijaksana untuk meminimalkan pemborosan. Gunakan produk-produk ramah lingkungan dari produsen yang juga mendukung keberlanjutan pelestarian lingkungan.

Hindari penggunaan plastik terlalu sering. Pertimbangkan juga memberi barang-barang bekas layak pakai yang juga bisa mendukung siklus ekonomi melingkar.

Kurangi Penggunaan Motor Pribadi

Mengurangi berkendara dengan kendaraan pribadi berarti lebih sedikit emisi. Selain menghemat bensin, berjalan kaki dan bersepeda adalah bentuk olahraga yang menyehatkan.

Kamu juga bisa memanfaatkan angkutan umum atau menggunakan kendaraan bersama-sama. Jika terpaksa mengemudi, pastikan mobil atau motor berjalan efisien. Misalnya, menjaga agar ban terus mengembang dengan baik dapat meningkatkan jarak tempuh hingga lebih dari 3 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya