Mengenal Puncak Cartenz, Lokasi Meninggalnya 2 Pendaki Wanita Indonesia

Dua pendaki senior meninggal di Puncak Cartenz akibat hipotermia. Seperti apa Puncak Cartenz ini?

oleh Tim Regional Diperbarui 02 Mar 2025, 16:23 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2025, 15:42 WIB
Merah Putih Bakal Berkibar di Puncak Cartenz Papua saat HUT RI
Pada ulang tahun ke-70 RI, 17 Agustus 2015 nanti, 20 anggota marinir TNI AL bakal mengibarkan bendera merah putih di sana.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Insiden memilukan terjadi di Puncak Cartenz, puncak tertinggi di Indonesia yang terletak di Pegunungan Jayawijaya, Papua Tengah. Sabtu, 1 Maret 2025, dua pendaki berpengalaman, Elsa Laksono dan Lilie Wijayati, ditemukan meninggal dunia saat proses pendakian. Keduanya diduga meninggal karena hipotermia saat menuruni puncak gunung yang memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini. Kejadian ini menyisakan duka mendalam dan sekaligus menyoroti tantangan serta bahaya yang mengintai para pendaki di puncak yang masuk dalam jajaran Seven Summits tersebut.

Puncak Cartenz, juga dikenal sebagai Puncak Jaya, menyimpan keindahan alam yang luar biasa namun juga menyimpan potensi bahaya yang tak bisa dianggap remeh. Lokasi yang berada di tiga kabupaten di Papua Tengah (Intan Jaya, Mimika, dan Puncak) ini terkenal akan medan pendakiannya yang ekstrem, suhu udara yang sangat dingin, dan curah hujan yang tinggi. Ditambah lagi, proses perizinan untuk mendaki puncak ini juga terbilang kompleks, membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang.

Kondisi cuaca yang berubah-ubah dan medan yang menantang di Puncak Cartenz mengharuskan para pendaki untuk memiliki keterampilan dan perlengkapan yang memadai. Selain itu, penting juga untuk selalu mematuhi peraturan dan arahan dari pihak berwenang terkait pendakian.

Gletser Carstensz

Puncak Cartenz memiliki keunikan tersendiri, yaitu gletser Carstensz, satu-satunya gletser tropis yang tersisa di Indonesia. Sayangnya, gletser ini terus menyusut akibat pemanasan global.

Gletser Carstensz merupakan bagian penting dari ekosistem Puncak Cartenz dan memiliki nilai ilmiah yang tinggi. Penipisan gletser ini menjadi ancaman serius bagi keanekaragaman hayati dan keseimbangan lingkungan di wilayah tersebut.

Pemanasan global merupakan faktor utama penyebab menyusutnya gletser ini. Pada tahun 1992, luas area salju di Puncak Jaya mencapai 3.300 hektare, namun saat ini luasnya terus menyusut.

Upaya konservasi dan pelestarian lingkungan di sekitar Puncak Cartenz sangat penting untuk dilakukan. Hal ini tidak hanya untuk menjaga kelestarian gletser Carstensz, tetapi juga untuk melindungi keanekaragaman hayati dan keindahan alam di wilayah tersebut. Kita semua perlu turut serta dalam upaya mengurangi dampak pemanasan global agar gletser tropis terakhir di Indonesia ini dapat tetap lestari.

Puncak Cartenz merupakan gunung non-vulkanik yang terbentuk dari proses tektonik dan erosi. Uniknya, ia merupakan salah satu dari lima pegunungan kars di dunia yang diselimuti salju di daerah tropis. Keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki dan peneliti dari seluruh dunia.

 

Disclaimer: Artikel ini dibuat menggunakan teknologi AI.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya