Liputan6.com, Jakarta Banyak orang yang kini, semakin tak menghiraukan penyebab pemanasan global. Padahal dampak dari pemanasan global di bumi semakin terasa. Bagi beberapa orang yang menyadarinya, pasti merasa amat sangat tersiksa.
Kebanyakan penyebab pemanasan global ini berasal dari kegiatan manusia. Misalnya saja seperti berbelanja, berkendara, produksi tekstil, dan masih banyak lagi lainnya. Kegiatan tersebut bukan berarti tak boleh dilakukan, tetapi seharusnya bisa lebih dibatasi.
Advertisement
Baca Juga
Bumi sudah mulai menua, begitu juga lapisan atmosfer yang bertugas melindungi panas bumi. Di sinilah pentingnya mengetahui penyebab pemanasan global. Bagi yang tak menyadari pemanasan ini, coba rasakan iklim di sekitaran.
Bahkan NASA sudah mengumumkan prediksinya melalui dataset. Menurutnya bumi akan mengalami perubahan iklim besar-besaran. Perubahan ini akan terjadi dalam waktu 79 tahun lagi jika dihitung dari tahun 2021, tepatnya tahun 2100. Kondisi ini terjadi karena lapisan karbondioksida di atmosfir sudah mencapai angka sangat tinggi, yakni 935 part mer million.
Berikut Liputan6.com ulas penyebab pemanasan global, proses, dan cara mencegahnya dari berbagai sumber, Kamis (1/10/2020).
Proses Terjadinya Pemanasan Global
Proses pemanasan global ini di awali dengan pancaran atau radiasi matahari. Ada beberapa gas-gas di atmosfear bumi yang bertugas menahan panas tersebut. Pada saat pemanasan global terjadi, justru kembali ke bumi.
Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya. Sebagian dari gas-gas tersebut disebut sebagai gas rumah kaca yang meliputi uap air, karbon dioksida, ozon, metana, dan dinitrogen oksida. Gas-Gas inilah yang bekerja sebagai 'selimut' yang menjaga bumi.
Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca. Hal itulah yang membuat adanya pemanasan global yang menyebabkan perubahan-perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain, perubahan iklim yang ekstrem.
Pemanasan global atau global warming tentu memberi dampak yang cukup berbahaya bagi para penghuni bumi. Contoh mudahnya, pemanasan global membuat gletser mencair dan mengakibatkan tanah yang tadinya daratan kini menjadi laut karena volume air meningkat.
Jika pemanasan terus berlangsung, bukan tak mungkin seluruh es di kutub akan mencair. Beberapa prediksi menyebut daratan akan mulai hilang dalam waktu 30 tahun dari sekarang. Jika pemanasan global tak ditekan, manusia akan kesulitan mencari tempat tinggal jika volume air terus meningkat.
Advertisement
Penyebab Pemanasan Global
Gas Industri
Gas dari industri pun termasuk penyebab pemanasan global. Meski begitu, masih banyak industri yang mengabaikan. Pemerintah pun tak tegas menanggapi dan memberikan sanksi agar jera.
Gas dari industri akan menyebabkan pencemaran udara. Terutama karena asap pabriknya yang berlebihan dan tak ditampung dengan benar. Ada gas karbondioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya.
Kadar karbon yang dihasilkan akibat kegiatan industry yaitu sebesar 412 bagian per juta dalam 150 tahun terakhir. Karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida yang telah menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir.
International Energy Agency melaporkan antara tahun 2000-2016 negara yang menyumbang emisi karbon dioksida terbesar yang pertama yaitu Republik Rakyat China. Sedangkan Indonesia berada di urutan ke-6 setelah Rusia dengan nilai 2,053 miliar ton.
CFC Tidak Terkontrol
CFC merupakan Cloro Four Carbon. CFC ini termasuk penyebab pemanasan global yang sulit dihindarkan. Akan tetapi, CFC ini masih bisa ditangani dan dikendalikan.
CFC merupakan bahan kimia yang digabungkan menjadi alat rumah tangga. Peralatan ini memang bermanfaat untuk menunjang kehidupan, tetapi jika berlebihan juga tak direkomendasikan.
CFC biasanya terdapat pada kulkas dan AC. Penggunaan yang berlebihan dan tak sesuai aturan akan berdampak buruk bagi lingkungan, seperti pemanasan global.
Hutan Menyempit
Hutan yang semakin sempit pun termasuk penyebab pemanasan global. Maka ketika telah terjadi kebakaran hutan secara besar-besaran, patut diselidiki pelaku utamanya.
Lahan hutan sangat berperan penting untuk makhluk hidup, hutan merupakan paru-paru dunia yang seharusnya dijaga. Hutan yang menyempit akan membuat cuaca semakin memburuk.
Tanpa hutan, tak ada yang membantu mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Hal ini kemudian akan berdampak pada pernapasan yang semakin terganggu. Dampaknya, pencemaran udara akan terjadi.
Menurut Bank Dunia dunia masih kehilangan sekitar 14,5 juta hektar hutan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang illegal dan legal.
Pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industry dan tempat tinggal juga menyebabkan efek rumah kaca dan berkurangnya sejumlah pohon yang seharusnya bisa menyerap karbon dioksida.
Penggunaan Tisu Berlebihan
Penggunaan tisu secara berlebihan bisa menjadi penyebab pemanasan global. Tidak bisa dipungkiri bahwa tisu adalah benda yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, penggunaannya yang berlebihan ternyata menjadi penyumbang meningkatnya pemanasan global. Hal ini karena tisu terbuat dari serat kayu yang berasal dari pohon yang diolah menggunakan teknologi canggih.
Semakin banyak tisu yang digunakan manusia, maka makin banyak pula serat kayu yang digunakan. Semakin sedikit persediaan pohon di bumi, maka akan semakin berkurang oksigen dan berakibat penipisan lapisan ozon. Hal ini juga akan menjadikan kualitas udara memburuk dan akan merugikan manusia.
Penyebab Pemanasan Global
Bahan Bakar Bensin
Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-cuma juga bisa menjadi penyebab pemanasan global. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor misalnya.
Saat bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka akan timbulkan gas karbondioksida. Bahayanya, gas ini akan sangat berpengaruh pada pemanasan global.
Gas karbondioksida ini pada akhirnya akan menangkap cahaya panas. Namun sayangnya, cahaya panas ini tidak bisa disalurkan ke luar angkasa.
Pada akhirnya, cahaya panas hanya akan kembali ke bumi. Hingga berdampak buruk bagi polusi udara di bumi.
Boros Listrik
Boros listrik pun bisa menjadi penyebab pemanasan global. Ada penguapan pada listrik yang terlalu sering digunakan.
Upaya yang bisa dilakukan adalah lebih efisien menggunakan. Disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak asal-asalan.
Hal ini tetap harus diterapkan meskipun pembayaran pajak listrik sudah dibayarkan. Bukan semata-mata masalah uang, tetapi masalah kesehatan lingkungan.
Pengaruh buruknya bisa menambah gas karbondioksida ke bumi. Hingga sebabkan pemanasan global. Tak hanya boros pengeluaran, tetapi juga merusak lingkungan.
Polusi Metana
Gas metana adalah salah satu gas yang menjadi penyebab pemanasan global. Gas ini menempati urutan kedua dalam perusakan lingkungan.
Gas metana berasal dari bahan-bahan organik. Terutama terkait hasil pemecahan bakteri pada pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Semakin tinggi produksi hewan ternak maka gas metana inilah salah satu contohnya. Semakin meningkat produksinya, maka yang akan dilepaskan ke permukaan bumi juga semakin meningkat.
Metana termasuk gas rumah kaca. Di mana ia dapat memerangkap panas dalam atmosfer. Metana dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam, dan minyak.
Sisa makanan manusia yang terbuang dan menjadi sampah pun akan menghasilkan metana. Indonesia termasuk negara nomor dua terbesar di dunia penghasil sampah makanan.
Advertisement
Penyebab Pemanasan Global
Gas Karbon Monoksida
Gas karbon monoksida bisa menjadi penyebab pemanasan global. Gas ini amat berkaitan erat dengan aktivitas manusia.
Apalagi jika aktivitas manusia ini berkaitan dengan penggunaan kendarakan bermotor. Gas karbon monoksida inilah yang akan dikeluarkan oleh kendarakan bermotor dan sebabkan polusi.
Membatasi penggunaan kendarakan bermotor bisa dijadikan solusinya. Misal lebih banyak berjalan kaki dan menggunakan kendarakan umum. Meski tak sepenuhnya mengatasi, setidaknya polusi bisa dikurangi.
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca bisa menjadi penyebab pemanasan global. Hal ini disebabkan karena efek panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap. Utamanya terperangkap oleh gas-gas di lapisan atmosfer.
Akibatnya lagi, gas ini justru berhenti dan tidak dapat diteruskan ke luar angkasa. Hal ini kemudian membuat panas cahaya matahari dipantulkan kembali ke permukaan bumi.
Konsumtif
Sifat yang berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang ternyata juga berdampak buruk terhadap lingkungan. Dilansir dari reusethisbagproduk-produk yang digunakan manusia berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca.
Hal itu dikarenakan penggunaan energi untuk memproduksi produk tersebut dan menjaganya untuk tetap bisa digunakan membutuhkan jumlah energi yang sangat banyak. Di mana energi tersebut meliputi penggunaan listrik dan batu bara.
Dikutip dari Eco Watch, PBB mengungkapkan perkiraan konsumen yang membeli pakaian 60 persen lebih banyak dari 15 tahun belakangan. Namun pakain yang terbeli hanya disimpan dan tidak dikenakan. Hal ini juga terjadi pada produk-produk elektronik namun penggunaannya sebenarnya amat jarang.
Sampah Plastik
Penyebab pemanasan global selanjutnya berasal dari hasil kegiatan manusia. Salah satunya ada tumpukan sampah plastik yang tak terkendali sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.
Menurut penelitian, plastik mengeluatkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim. Tentu saja hal ini akan berhubungan dengan peningkatan pemanasan global.
Cara Mencegah Pemanasan Global
Menanam Pohon
Tanamlah pohon sebisa mungkin. Kamu bisa menanam pohon di halaman rumah atau menaruk tanaman-tanaman kecil di teras. Selama fotosintesis, pohon dan tanaman lain menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen.
Tanaman adalah bagian integral dari siklus pertukaran atmosfer alami. Beberapa tanaman juga bisa melawan peningkatan karbon dioksida yang disebabkan oleh lalu lintas mobil, manufaktur, dan aktivitas manusia lainnya.
Kurangi penggunaan AC
Selagi planet kita memanas, menggunakan dan memproduksi peralatan pendingin udara memperburuk perubahan iklim. Senyawa organik Hydrofluorocarbon (HFC) adalah pendingin utama yang digunakan dalam unit pendingin udara.
HFC adalah gas rumah kaca yang jauh lebih kuat daripada karbon dioksida. Selain itu, unit pendingin udara menggunakan listrik yang bergantung terutama pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan tenaga.
Hemat Listrik
Mematikan lampu saat meninggalkan ruangan bisa menghemat listrik dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Gunakan lampu hanya saat diperlukan dan matikan pada siang hari.
Matikan juga barang elektronik lainnya seperti televisi, kipas, stereo, dan komputer saat kamu tidak menggunakannya. Matikan juga air saat tidak digunakan. Saat menyikat gigi, keramas atau mencuci mobil, matikan air sampai kamu benar-benar membutuhkannya untuk berkumur.
Kurangi Penggunaan Pemanas Air
Cara mencegah pemanasan global yang paling sederhana adalah menghemat listrik. Atur pemanas air pada 120 derajat untuk menghemat energi.
Beli pancuran rendah untuk menghemat air panas dan sekitar 350 pon karbon dioksida per tahun.
Cuci pakaian atau perabotan dengan air hangat atau dingin untuk mengurangi penggunaan air panas dan energi yang dibutuhkan untuk memproduksinya.
Advertisement
Cara Mencegah Pemanasan Global
Beli Barang Hemat Energi
Peralatan rumah sekarang hadir dalam berbagai model hemat energi. Sebut saja lampu LED yang dirancang untuk memberikan cahaya yang tampak lebih alami dengan menggunakan energi yang jauh lebih sedikit daripada bola lampu standar.
Beberapa produk elektronik seperti AC, dan mesin cuci juga banyak tersedia dalam bentuk hemat energi. Hindari produk yang dikemas dengan kemasan berlebih, terutama plastik dan kemasan yang tidak dapat didaur ulang.
Reduce, Reuse, dan Recycle
Reduce, Reuse, Recycle adalah langkah sederhana mengurangi pemanasan global. Reduce adalah kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik seminimal mungkin.
Langkah ini juga akan membantu mengurangi pemborosan. Reduce juga bisa dilakukan dengan membeli produk yang dapat digunakan kembali alih-alih yang sekali pakai.
Reuse adalah langkah menggunakan kembali benda-benda bekas seperti kantong plastik atau botol plastik. Sementara recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi berguna lagi, Kamu bisa mendaur ulang kertas, plastik, koran, kaleng kaca dan limbah lainnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Jadi Pembeli Bijak
Berbelanja lebih cerdas dengan pembelian yang bijaksana untuk meminimalkan pemborosan. Gunakan produk-produk ramah lingkungan dari produsen yang juga mendukung keberlanjutan pelestarian lingkungan.
Hindari penggunaan plastik terlalu sering. Pertimbangkan juga memberi barang-barang bekas layak pakai yang juga bisa mendukung siklus ekonomi melingkar.
Kurangi Penggunaan Motor Pribadi
Mengurangi berkendara dengan kendaraan pribadi berarti lebih sedikit emisi. Selain menghemat bensin, berjalan kaki dan bersepeda adalah bentuk olahraga yang menyehatkan.
Kamu juga bisa memanfaatkan angkutan umum atau menggunakan kendaraan bersama-sama. Jika terpaksa mengemudi, pastikan mobil atau motor berjalan efisien. Misalnya, menjaga agar ban terus mengembang dengan baik dapat meningkatkan jarak tempuh hingga lebih dari 3 persen.