Liputan6.com, Jakarta Penyebab penyakit jantung koroner tentu tidak boleh diremehkan begitu saja. Risiko timbulnya penyakit jantung koroner (PJK), atau yang umum disebut dengan penyakit arteri koroner, semakin meningkat saat arteri koroner menjadi terlalu sempit. Arteri koroner sendiri merupakan pembuluh darah yang berfungsi untuk memasok oksigen serta darah ke jantung.
Penyebab penyakit jantung koroner sendiri memang menjadi pemicu utama yang menyebabkan serangan jantung. Sayangnya, gejala penyakit jantung koroner kerap diabaikan. Padahal jika dibiarkan, lama-kelamaan penderita dapat terkena penyumbatan yang signifikan atau serangan jantung. Maka sudah pasti dengan mengetahui penyebab penyakit jantung koroner akan sangat berguna untuk mencegah perkembangan dari risiko kesehatan lain yang bisa membahayakan nyawa.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu penyebab penyakit jantung koroner juga erat kaitannya dengan gaya hidup sehari-hari. Selain itu, kurangnya asupan nutrisi serta jarang olahraga turut meningkatkan faktor risiko penyebab penyakit jantung koroner.
Sebenarnya, seseorang bisa dikatakan terkena penyakit jantung koroner, ketika ada cedera pembuluh darah. Hal tersebut diakibatkan penumpukan plak kolesterol di arteri, atau dikenal sebagai aterosklerosis.
Padahal, arteri bertugas untuk membawa oksigen dan darah yang memiliki beragam nutrisi penting menuju ke jantung. Jantung sendiri merupakan otot yang bertanggung jawab dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Berdasar keterangan Cleveland Clinic, jantung yang sehat berfungsi untuk menggerakkan sekitar 3.000 galon darah ke seluruh tubuh setiap hari.
Layaknya organ atau otot lainnya, jantung juga wajib menerima suplai darah memadai yang berfungsi untuk mengoptimalkan kinerjanya. Maka dari itu di bawah ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber, apa saja penyebab penyakit jantung koroner yang perlu diketahui, Rabu (9/12/2020).
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
1. Keturunan
Penyakit jantung koroner bisa disebabkan oleh riwayat keluarga atau keturunan. Bahkan, penyebab penyakit jantung koroner ini merupakan penyebab paling tinggi yang perlu diwaspadai. Maka dari itu, carilah informasi jika ada kerabat dekat yang menderita penyakit jantung demi langkah pencegahan.
Namun, risiko timbulnya penyakit jantung koroner akan semakin tinggi jika ayah atau saudara laki-laki Anda didiagnosis menderita penyakit jantung koroner sebelum usia 55 tahun atau jika ibu maupun saudara perempuan Anda terkena sebelum usia 65 tahun.
Â
2. Usia
Ternyata, penyebab penyakit jantung koroner juga erat kaitannya dengan usia. Semakin bertambah usia akan meningkatkan risiko arteri mengalami kerusakan dan menyempit. Maka dari itu, semakin hati-hati dalam memilih makanan.
Advertisement
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
3. Jenis kelamin
Selain itu, penyakit jantung koroner berisiko tinggi dialami para pria. Kendati demikian, para wanita juga berisiko tinggi terkena penyakit jantung koroner setelah mengalami menopause.
Â
4. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi yang sudah tidak terkontrol berisiko tinggi menyebabkan pengerasan hingga penebalan pembuluh darah. Hal ini kemudian bisa mempersempit jalur yang digunakan untuk darah mengalir.
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
5. Kadar kolesterol tinggi
Kemudian, tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat menjadi penyebab penyakit jantung koroner, karena kolesterol bertanggung jawab pada pembentukan plak dan aterosklerosis.
Â
6. Stres berlebih
Stres juga menjadi salah satu sumber penyebab penyakit jantung koroner. Stres akan merusak arteri dan dapat memperburuk faktor risiko lain yang menyebabkan penyakit arteri semakin parah.
Advertisement
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
7. Diabetes
Diabetes erat kaitannya dengan peningkatan risiko penyakit arteri koroner. Diabetes tipe-2 dan penyakit arteri koroner memiliki penyebab yang sama, seperti obesitas dan tekanan darah tinggi. Maka dari itu, jangan sampai tubuh mengalami kenaikan berat badan berlebih.
Â
8. Jarang olahraga
Selanjutnya, penyebab penyakit jantung koroner bisa dikarenakan kebiasaan yang jarang olahraga. Sebab dengan olahraga, akan memacu kinerja jantung dan mencegah obesitas di mana berisiko menyebabkan penyakit jantung koroner.
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
9. Konsumsi makanan tidak sehat
Mengonsumsi banyak makanan yang diketahui mengandung jumlah lemak jenuh, lemak trans, garam serta gula yang tinggi, bisa meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.
Â
10. Merokok
Yang terakhir, penyakit jantung koroner bisa disebabkan kebiasaan merokok. Para perokok memiliki risiko penyakit jantung yang meningkat secara signifikan. Selain perokok aktif, orang sekitar di mana jadi perokok pasif, juga punya risiko penyakit jantung koroner yang sama tingginya.
Advertisement
Komplikasi Penyakit Jantung Koroner
Ada beberapa komplikasi yang bisa timbul akibat penyakit jantung koroner, berikut beberapa di antaranya.
Â
1. Nyeri dada (angina)
Kondisi ini diakibatkan arteri koroner menyempit, sehingga jantung tidak menerima darah yang cukup ketika sedang butuh, terutama ketika melakukan aktivitas fisik. Hal ini bisa menyebabkan nyeri dada (angina) atau sesak napas.
Â
2. Irama jantung tidak normal (aritmia)
Saat pasokan darah tidak memadai ke jantung atau ada kerusakan jaringan jantung, bisa mengganggu impuls listrik jantung, sehingga menyebabkan irama jantung yang tidak normal.
Â
3. Serangan jantung
Timbulnya serangan jantung terjadi saat otot jantung tidak punya cukup darah atau oksigen, sama halnya ketika gumpalan darah berkembang dari plak di salah satu arteri koroner.
Adanya pembentukan gumpalan darah disebut trombosis koroner. Gumpalan tersebut apabila cukup besar, bahkan bisa menghentikan suplai darah ke jantung.
Kemudian, saat plak kolesterol pecah dan gumpalan darah terbentuk, penyumbatan arteri jantung akan memicu serangan jantung. Bahkan, kurangnya aliran darah ke jantung berisiko merusak otot jantung.
Â
4. Gagal jantung
Ketika beberapa area jantung secara kronis kekurangan oksigen serta nutrisi yang diakibatkan berkurangnya aliran darah, maupun saat jantung rusak karena serangan jantung. Maka jantung akan terlalu lemah untuk memompa cukup darah yang tujuannya memenuhi kebutuhan tubuh. Inilah yang disebut dengan kondisi gagal jantung.
Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Secara garis besar penyakit jantung koroner bisa dicegah dengan beberapa cara. Melansir situs resmi Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (PJNHK), ada beberapa cara mencegah penyakit jantuk koroner (PJK) berdasar buku karya Prof. Dr. Soekijo Notoatmodjo dengan judul Ilmu Kesehatan Masyarakat (308 : 2014).
1. Terapkan pola makan sehat
Usahakan untuk mengurangi konsumsi makanan yang digoreng dan mengandung lemak jenuh tinggi. Kemudian, jangan banyak konsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat dipecah jadi lemak. Selanjutnya perbanyak makan buah, sayuran serta biji-bijian yang mengandung antioksidan tinggi. Pasalnya antioksidan tinggi mencegah lemak jenuh berubah jadi kolesterol.
Â
2. Jaga berat badan ideal
Orang dengan obesitas dan memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit jantung koroner. Sebab, kelebihan berat badan bisa meningkatkan faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi serta meningkatnya kadar kolesterol darah.
Â
3. Stop merokok
Penyebab penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibanding bukan perokok. Risiko ini meningkat seiring bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Bahkan, risiko kematian berkurang 50% pada tahun pertama sesudah berhenti merokok.
Â
4. Hindari stres
Ketika seseorang stres, tubuh akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah jadi kaku. Selain itu, hormon norepinephrine juga diproduksi tubuh ketika menderita stres, yang bisa mengakibatkan naiknya tekanan darah.
Â
5. Olahraga teratur
Kemudian, cara mencegah penyakit jantung koroner dengan olahraga seperti jalan kaki, jalan cepat, atau jogging selama 30 menit setiap hari, 3-4 kali seminggu. Cara ini akan memperkuat jantung, melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh, membakar lemak serta menjaga kesimbangan HDL dan LDL.
Maka dari itu, jika ingin terhindar dari penyakit jantung koroner, ada baiknya untuk melalukan berbagai langkah pencegahan di atas.
Advertisement