11 Macam-Macam Hujan Menurut Partikel dan Prosesnya, Ketahui Lebih Dalam

Hujan tak hanya sekadar turunnya air ke permukaan bumi

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 31 Des 2020, 13:45 WIB
Diterbitkan 31 Des 2020, 13:45 WIB
Bacaan Doa Turun Hujan
Ilustrasi Hujan Credit: unsplash.com/Osman

Liputan6.com, Jakarta Macam-macam hujan punya banyak bentuk dan jenis. Hujan termasuk fenomena alam yang bisa terjadi di seluruh belahan dunia. Dalam ilmu geografi, hujan tak hanya sekadar turunnya air ke permukaan bumi. Ada macam-macam hujan yang bisa dikenali.

Macam-macam hujan bisa dibedakan dari cara terbentuk dan partikel yang dicurahkan. Memahami macam-macam hujan bisa membantumu mengenali hujan apa yang sedang terjadi di sekitarmu.

Suhu dan kadar air udara merupakan penentu utama dari macam-macam hujan. Ada sejumlah cara di mana udara dapat mendingin untuk menghasilkan hujan dan bergantung pada proses yang terlibat. Ini dapat menghasilkan macam-macam hujan.

Berikut nacam-macam hujan yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis(31/12/2020).

Macam-macam hujan berdasarkan partikelnya

ilustrasi hujan.
ilustrasi hujan. (Pixabay)

Macam-macam hujan dapat tergantung pada proses terjadinya hujan itu sendiri. Berdasarkan jenis dan ukuran partikelnya, hujan dibedakan menjadi 5 macam. Macam-macam hujan tersebut antara lain:

Hujan Gerimis

Hujan gerimis atau rintik-rintik hujan adalah hujan yang menjatuhkan partikel air dengan butiran berukuran diameter < 0,5 mm. Hujan rintik-rintik merupakan hujan yang hanya menurunkan rintik-rintik air dari langit yang tidak terlalu deras. Hujan rintik-rintik biasanya hanya terjadi pada awan yang memiliki lapisan rendah dan dekat dengan permukaan bumi.

Hujan deras

Hujan deras adalah hujan yang menjatuhkan partikel air dengan butiran berukuran diameter >7,0 mm. Tetes-tetes pada hujan deras umumnya dihasilkan dari awan-awan yang tebalnya beberapa kilometer dan jatuhan hujan tertinggi (lebat) dihasilkan dari awan-awan jenis Cumulus yang tingginya bisa mencapai 10 kilometer atau lebih dengan arus udara naik yang kuat di dalamnya.

Macam-macam hujan berdasarkan partikelnya

Ilustrasi badai, salju
Ilustrasi hujan salju. (Photo by Elijah Chen on Unsplash)

Hujan Salju

Hujan Salju adalah hujan yang menjatuhkan kristal-kristal es dengan suhu di bawah 0 Celcius. Sebagian besar dari kristal es ini bercabang yang kadang-kadang berbentuk seperti bintang. Kristal-kristal es ini disebut keping salju. Kristal-kristal es juga bisa berbentuk seperti jarum, butiran atau lempengan dan disebut sebagai prisma-prisma es.

Hujan Es

Hujan es atau biasa disebut juga hujan batu merupakan hujan berupa butiran es. Hujan es sendiri terjadi karena arus udara yang sangat banyak mengandung uap air yang akan bergerak secara vertikal lalu akan mencapai ketinggian udara yang tinggi. Hujan es biasanya diikuti oleh hujan yang sangat lebat dan terjadi pada siang hari.

Hujan asam

Hujan asam adalah hujan yang menjatuhkan partikel air dengan tingkat keasaman tinggi. biasanya air hujan ini mengandung senyawa NO3 atau H2S. Hujan asam disebabkan oleh pencemaran udara yang berasal dari asap atau pemanasan global yang menyebabkan tumbulnya endapan asam yang sangat tinggi. Karena tingkat keasamannya, hujan ini dapat merusak lingkungan.

Macam-macam hujan berdasarkan proses terjadinya

Ilustrasi Hujan
Ilustrasi Hujan (pixabay.com)

Hujan siklonal

Hujan siklonal terjadi karena suhu permukaan bumi yang tidak stabil sehingga menjadi lembap yang diikuti angin yang berputar ke atas. Biasanya hujan ini memiliki intensitas yang cepat berubah dan melanda area yang tidak terlalu luas dalam waktu yang relatif singkat.

Hujan Zenithal

Hujan zenithal adalah hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator. Macam-macam hujan ini terjadi akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin PasatTenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.

Hujan orografis

Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air bergerak horizontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadi hujan disekitar pegunungan. Hujan ini mengakibatkan terjadinya daerah bayangan hujan (salah satu sisi dari pegunungan yang tidak terkena hujan orografis).

Macam-macam hujan berdasarkan proses terjadinya

(Foto: Unsplash)
Ilustrasi hujan (Foto: Unsplash/Max)

Hujan Muson

Hujan muson adalah hujan musiman yang disebabkan oleh angin muson. Di Indonesia, hujan muson timur terjadi pada bulan Oktober hingga April selama musim penghujan. Angin Muson timur bergerak dari benua Australia menuju Asia. Angin ini membawa serta awan yang mengandung curah hujan yang tinggi karena di Australia sedang musim dingin.

Hujan frontal

Hujan frontal adalah hujan yang terjadi karena bertemunya angin musim panas yang membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah. Ini menyebabkan terjadinya pengembunan di udara yang akhirnya menurunkan hujan. Daerah bertemunya angin musim panas dan udara dingin disebut dengan bidang front.

Hujan buatan

Hujan buatan adalah usaha manusia untuk meningkatkan curahhujan saat kebutuhan air secara alami tidak dapat dipenuhi. Untuk membuat hujan buatan diperlukan awan yang memiliki kandungan air yang cukup sehingga dapat terjadi hujan yang sampai ke tanah. Untuk membuat hujan buatan diperlukan juga bahan semai yang dapat menarikuap air atau membentuk es.

Proses terjadinya hujan

ilustrasi hujan deras.
ilustrasi hujan deras. (Pixabay)

Proses terjadinya hujan melalui beberapa tahap. Ada tiga tahapan utama proses terjadinya hujan yaitu evaporasi,kondensasi,dan presipitasi.

Penguapan (evaporasi)

Evaporasi merupakan proses perubahan air yang berwujud cair menjadi gas sehingga air berubah menjadi uap-uap air dan memungkinkanya untuk naik ke atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi juga akan semakin besar.

Kondensasi (pengembunan)

Uap-uap air yang naik pada ketinggian tertentu akan mengalami proses kondensasi atau pengembunan. Proses kondensasi terjadi dimana uap air tersebut berubah menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil.

Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut. Partikel-partikel es yang terbentuk akan saling mendekati dan bersatu satu sama lain sehingga membentuk awan.

Presipitasi

Proses prespitasi adalah proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi. Awan-awan yang terbentuk kemudian tertiup oleh angin dan mengalami perpindahan dari satu tempat ketempat lainnya. Proses ini disebut adveksi atau proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu garis horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya