Liputan6.com, Jakarta Tujuan sosialisasi penting dalam proses interaksi antar individu. Sosialisasi dikenal sebagai proses memasukkan individu ke dalam dunia sosial. Tujuan sosialisasi mengacu pada proses interaksi di mana individu yang sedang tumbuh mempelajari kebiasaan, sikap, nilai dan kepercayaan kelompok sosial tempat ia dilahirkan.
Tujuan sosialisasi individu menjadi pribadi sosial dan mencapai kepribadiannya. Anggota keluarga, guru, pemuka agama, dan teman sebaya semuanya berperan dalam tujuan sosialisasi seseorang.
Advertisement
Baca Juga
Tujuan sosialisasi tidak hanya membantu dalam pemeliharaan dan pelestarian nilai-nilai dan norma-norma sosial. Tujuan sosialisasi juga merupakan proses nilai dan norma diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Berikut tujuan sosialisasi, pengertian, bentuk, dan tahapannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (12/4/2021).
Pengertian sosialisasi
Menurut KBBI, sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya. Sosialisasi juga berarti upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat.
Sosialisasi adalah proses memperkenalkan masyarakat pada norma dan adat istiadat sosial. Proses ini membantu individu berfungsi dengan baik dalam masyarakat. Istilah sosialisasi mengacu pada proses interaksi di mana individu yang sedang tumbuh mempelajari kebiasaan, sikap, nilai dan kepercayaan kelompok sosial tempat ia dilahirkan.
Dari sudut pandang masyarakat, sosialisasi adalah cara masyarakat menularkan budayanya dari generasi ke generasi dan mempertahankan dirinya. Dari sudut pandang individu, sosialisasi adalah proses dimana individu mempelajari perilaku sosial, mengembangkan dirinya.
Advertisement
Pengertian sosialisasi menurut para ahli
Horton dan Hunt Sosialisasi adalah proses di mana seseorang menginternalisasi norma-norma kelompoknya, sehingga muncul 'diri yang berbeda, unik bagi individu ini.
Charles R Wright
Proses ketika individu mendapatkan kebudayaan kelompoknya dan menginternalisasikan sampai tingkat tertentu normanorma sosialnya, sehingga membimbing orang tersebut untuk memperhitungkan harapan-harapan orang lain.
Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
Suharto ( 1991)
Sosialisasi atau proses memasyarakat adalah proses orang orang yang menyesuaikan diri terhadap norma norma sosial yang berlaku, dengan tujuan supaya orang yang bersangkutan dapat diterima menjadi anggota suatu masyarakat.
Goslin dalam Ihrom
Sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai nilai dan norma norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota dalam kelompok masyarakat.
Tujuan sosialisasi
Sosialisasi memiliki banyak tujuan untuk individu dan masyarakat. Ini mengajarkan anak-anak untuk mengontrol impuls biologis mereka, seperti menggunakan toilet daripada mengompol. Proses sosialisasi juga membantu individu mengembangkan hati nurani yang selaras dengan norma sosial dan mempersiapkan mereka untuk menjalankan berbagai peran. Berikut tujuan sosialisasi:
1. Pentingnya setiap anggota masyarakat untuk mengetahui dan menjalankan nilai dan norma yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat.
2. Supaya setiap individu dapat mengendalikan fungsi organik melalui proses latihan mawas diri yang tepat.
3. Agar setiap anggota masyarakat memahami suatu lingkungan sosial dan budaya, baik lingkungan tempat tinggal seseorang maupun lingkungan baru.
4. Supaya setiap individu dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar, misalnya kemampuan membaca, menulis, dan lain-lain.
5. Guna melatih keterampilan serta pengetahuan setiap individu untuk melangsungkan hidup bermasyarakat.
6. Supaya di dalam individu tertanam nilai-nilai dan kepercayaan yang ada di masyarakat.
Advertisement
Tahapan sosialisasi
Play stage
Tahap play stage seorang anak kecil mulai belajar mengambil peran orang yang berada di sekitarnya. Ia mulai menirukan peran yang dijalankan oleh orang tuanya, misalnya, atau peran orang dewasa lain dengan siapa ia sering berinteraksi.
Game stage
Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui peran yang harus dijalankanya, tetapi telah pula mengetahui peran yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Generalized Stage
Pada tahap ini, seseorang dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat, mampu mengambil peran generalized others.
Bentuk sosialisasi
Menurut Peter L Berger dan Luckman terdapat 2 jenis sosialisasi yaitu:
Sosialisasi primer
Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi ini berlangsung pada saat kanak-kanak.
Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisai primer yang memperkenalkan individu kedalam kelompok tertentu dalam masyarakat.
Advertisement
Agen sosialisasi
Fuller dan Jocobs mengidentifisikan empat agen sosialisasi utama, yaitu:
Keluarga
Anak sangat tergantung pada orang tua dalam kehidupan awalnya. Keluargalah yang mula-mula mengajarkan seorang anak untuk bertindak yang lebih baik.
Kelompok Bermain
Disini seorang anak mempelajari berbagai kemampuan baru. Dalam kelompok bermain seorang anak berinteraksi engan orang yang sederajat karena sebaya. Pada tahap inilah seorang anak memasuki game stage, mempelajari aturan yang mengatur peran orang yang kedudukanya sederajat.
Sistem pendidikan
Disini seseorang mempelajari hal baru yang belum dipelajarinya dalam keluarga ataupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkanya untuk penguasaan peran-peran baru dikemudian hari, dikala seseorang tidak tergantung lagi pada orang tuanya.