Liputan6.com, Jakarta Penyebab vertigo perlu kamu kenali agar bisa menanganinya dengan tepat. Vertigo sendiri dikenal dengan sakit kepala yang hebat dan terasa berputar. Ketika mengalami penyakit vertigo, seseorang bisa merasa sangat pusing hingga tak bisa melakukan apapun.
Baca Juga
Advertisement
Penyakit ini masih sering dianggap sepele dan kerap kali tidak disadari oleh penderitanya. Padahal, akibat dari penyakit ini tidak main-main karena dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Penyebab vertigo bisa dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer disebabkan oleh masalah dengan telinga bagian dalam, sedangkan vertigo sentral disebabkan oleh masalah di wilayah otak.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (1/7/2021) tentang penyebab vertigo.
Jenis dan Penyebab Vertigo
Penyebab vertigo dan cara penyembuhannya tergantung dengan jenis vertigo yang dialami. Secara umum, terdapat dua jenis vertigo yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya, yaitu vertigo periferal dan sentral.
Penyebab Vertigo Periferal
Vertigo periferal merupakan jenis vertigo yang paling sering dialami oleh kebanyakan orang. Penyebab vertigo periferal diakibatkan karena adanya gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh.
- Vertigo posisi paroksismal jinak. Seseorang yang menderita vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV) biasanya akan merasakan gejala saat menggerakan kepala. Misalnya saat perubahan posisi kepala dari posisi tegak menjadi menunduk tiba-tiba, bangun tiba-tiba dari tidur, gerakan mendongakan kepala. Terdapat dugaan bahwa BPPV merupakan efek dari tindakan medis yang pernah dijalani pasien, dan adanya kristal alami tubuh yang masuk ke telinga bagian dalam.
- Labirinitis. Labirinitis adalah kondisi di mana salah satu saraf keseimbangan pada telinga mengalami inflamasi atau peradangan. Ketika peradangan terjadi, hal itu akan memicu munculnya vertigo. Selain vertigo, labirinitis juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti mual dan muntah, hilang keseimbangan, telinga berdengung, pergerakan mata tidak terkontrol.
- Cedera kepala dan leher. Kondisi ini juga dapat menjadi penyebab vertigo, apabila benturan menyebabkan kerusakan pada otak atau telinga bagian dalam.
- Penyakit Meniere. Penyakit Meniere adalah kondisi di mana terjadi kerusakan pada telinga bagian dalam. Para peneliti menduga bahwa kondisi ini disebabkan oleh jumlah cairan yang terdapat pada telinga bagian dalam menjadi tidak normal. Kelainan jumlah cairan telinga bagian dalam dapat dipengaruhi oleh, respons imun yang tidak normal, infeksi virus,alergi, cedera kepala, kelainan genetik/keturunan, migraine, kelainan struktur telinga bagian dalam, hingga terjadi penyumbatan. Pada dasarnya, vertigo muncul karena adanya gangguan pada telinga atau otak
Penyebab Vertigo Sentral
Vertigo sentral terjadi akibat adanya masalah pada otak. Berikut beberapa penyebab vertigo sentral:
- Stroke. Stroke bisa menjadi penyebab vertigo. Stroke sendiri adalah gangguan pada pasokan darah ke otak yang disebabkan karena adanya perdarahan atau penggumpalan darah.
- Neuroma akustik. Neuroma akustik yaitu tumor jinak pada saraf penghubung otak dan telinga bagian dalam.
- Multiple sclerosis. Multiple sceloris yaitu kondisi di mana sistem imun secara keliru menyerang lapisan pelindung saraf otak dan tulang belakang. Lapisan pelindung yang rusak akan mengganggu proses pengiriman sinyal dari otak ke seluruh tubuh.
- Migrain. Kondisi di mana menyebabkan penderitanya mengalami sakit kepala di salah satu sisi.
- Tumor otak. Tumor pada otak kecil (serebelum) dapat menimbulkan vertigo.
Advertisement
Gejala Vertigo
Pusing. Gejala vertigo paling umum adalah pusing, sensasi kepala berputar atau kepala kliyengan, dan kehilangan keseimbangan. Pusing tujuh keliling atau pusing dengan perasaan berputar adalah gejala utama dari vertigo. Seolah-olah kamu atau sekeliling bergerak, padahal hanya berdiri diam.
Mual dan muntah. Penderita penyakit vertigo biasanya mengalami rasa mual yang cukup menyiksa. Hal ini membuat mereka kesulitan juga untuk menelan. Bahkan pada kasus tertentu, penderita penyakit vertigo akan mengalami muntah.
Pergerakan bola mata yang tidak normal (nistagmus). Pernah merasa pusing, mata gelap, dan tidak seimbang setelah bangun dari tempat tidur? Itu bisa jadi gejala penyakit vertigo. Perasaan mata menjadi gelap diakibatkan oleh nystagmus, yaitu kondisi di mana mata bergerak tak terkendali.
Berkeringat hingga pingsan. Pingsan atau sinkop juga bisa dialami oleh orang dengan penyakit vertigo. Kehilangan kesadaran yang terjadi secara mendadak dan dalam waktu singkat ini disebabkan karena tidak memadainya suplai oksigen dan zat makanan lainnya ke otak, yang biasanya disebabkan oleh berkurangnya aliran darah yang bersifat sementara.
Tinnitus (telinga berdenging) dan hilangnya pendengaran. Biasanya orang dengan penyakit vertigo mengalami gangguan pendengaran pada tahap awal dan akan hilang dengan sendirinya. Namun jika semakin parah, bisa terjadi meniere (perbedaan tekanan dalam telinga), tinnitus (telinga berdenging) atau labirinitis (adanya infeksi yang berhubungan dengan keseimbangan).
Sensasi merasa akan terjatuh. Akibat dari pusing dengan perasaan berputar menyebabkan sensasi seakan akan terjatuh. Jika anda mengalami gejala ini bisa jadi merupakan tanda penyakit vertigo. Biasanya, kondisi ini akan hilang timbul dan bisa berlangsung selama beberapa menit, jam, atau bahkan hari.
Dianjurkan untuk segera membawa penderita ke dokter jika terdapat tanda atau gejala penyakit vertigo berupa anggota tubuh terasa lemah, penglihatan berbayang, kesulitan berbicara, pergerakan mata yang tidak normal, penurunan kesadaran, respon melambat, kesulitan berjalan, dan demam.
Pertolongan Pertama Vertigo
Dilansir dari Healthline, pertolongan pertama saat vertigo yang bisa dilakukan adalah teknik Epley maneuver. Penelitian menunjukkan bahwa manuver Epley sangat efektif untuk orang dengan BPPV. Kamu dapat melakukan manuver di rumah dengan mengikuti prosedur sederhana ini:
1. Gerakkan kepala 45 derajat ke kiri atau kanan tergantung dari letak sumber vertigo yang dirasakan.
2. Kemudian berbaring cepat dengan posisi bahu di atas bantal dan julurkan leher kebawah.
3. Posisi kepala harus lebih rendah dari bahu. Dengan posisi ini telinga yang menjadi sumber vertigo ada dalam posisi di bawah. Tahan posisi ini selama kurang lebih 30 detik.
4. Setelah itu tanpa mengangkat kepala coba untuk menolehkan kepala 90 derajat ke kanan dan tahan kembali selama 30 detik.
5. Kemudian gerakkan seluruh badan mengikuti kepala 90 derajat ke kanan dan tahan posisi selama 30 detik.
6. Cobalah untuk kembali duduk di sisi kanan.
Jika vertigo masih terus terasa dalam waktu yang lama, segera hubungi dokter atau pihak medis terdekat.
Advertisement
Pengobatan Vertigo
Meski pun banyak kasus vertigo dapat sembuh dengan sendirinya, akan lebih baik jika kondisi ini diperiksakan ke dokter, terutama jika vertigo terjadi secara berulang. Biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan seperti antihistamin, misalnya betahistine, Benzodiazepine, misalnya diazepam dan lorazepam, dan anti muntah, misalnya metoclopramide.
Sementara itu, untuk meredakan gejala vertigo, kamu dapat melakukan hal-hal di bawah ini:
- Berbaring sejenak di ruangan yang tenang dan gelap untuk meredakan sensasi pusing berputar.
- Hindari gerakan yang tiba-tiba.
- Duduk selama vertigo kambuh.
- Hindari menggunakan komputer, menonton televisi, atau menyalakan lampu yang terlalu terang.
- Jika vertigo kambuh ketika berbaring, cobalah untuk duduk dan jangan menggerakkan tubuh.
Pada dasarnya, pengobatan vertigo harus disesuaikan dengan penyebabnya.