Liputan6.com, Jakarta Apa itu jihad? Pemaknaan istilah jihad adalah dekat dengan wujud nyata adanya sebuah perjuangan. Dalam Islam, jihad adalah usaha dengan sungguh-sungguh untuk membela agama Islam dengan harta benda yang dimilikinya.
Tak hanya wujud dari peperangan, jihad adalah bagian dari dakwah, melakukan amar maruf nahi mungkar, hingga penaklukkan. Apabila disederhanakan, jihad adalah upaya untuk mencapai kebaikan.
Advertisement
Dalam jurnal berjudul Mengungkap Makna dan Tujuan Jihad dalam Syariat Islam oleh Farid Naya yang diterbitkan IAIN Ambon, ulama Munawwar Khalil menjelaskan jihad adalah bersungguh-sungguh mencurahkan segenap kekuatan untuk membinasakan orang-orang kafir, termasuk juga berjihad melawan hawa nafsu dan terhadap setan dan pendurhaka.
Advertisement
Ada empat macam-macam jihad yang perlu diketahui yang dipaparkan dalam kitab berjudul Zad al-Ma’ad oleh Ibn Qayyim al-Jauziyyah. Jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan setan, jihad melawan orang kafir dan munafik, serta jihad melawan orang-orang zalim, ahli bid’ah, dan para pelaku kemungkaran.
Itu penjelasan singkat tentang jihad yang perlu diketahui. Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang jihad dan macam-macamnya, Rabu (5/1/2022).
Memahami Pengertian Jihad
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menjelaskan jihad adalah usaha sungguh-sungguh membela agama Islam dengan mengorbankan harta benda, jiwa, dan raga. Jihad adalah perang suci melawan orang kafir untuk mempertahankan agama Islam dengan syarat tertentu.
Dalam buku berjudul Lisan al-Arab oleh Ibnu Manzur Jamaluddin Muhammad ibn Mukram al-Anshari, kata jihad adalah berasal dari bahasa Arab yang akar katanya “jahada-yajhadu-jahdan/juhdan” yang memiliki arti kesungguhan, kesulitan, dan kelapangan.
Apabila jihad adalah berkedudukan sebagai masdar dari kata “jahada” maka diartikan berusaha menghabiskan segala daya kekuatan, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Jihad adalah upaya dakwah, menyerukan amar maruf nahi mungkar, perang, hingga wujud penaklukkan.
Jihad adalah upaya untuk mencapai kebaikan. Lalu, bagaimana pengertian jihad menurut para ulama lainnya?
Dalam jurnal berjudul Mengungkap Makna dan Tujuan Jihad dalam Syariat Islam oleh Farid Naya yang diterbitkan IAIN Ambon, dipaparkan pengertian jihad menurut para ulama. Ini penjelasannya:
1. Ibnu Taimiyyah
Pengertian jihad adalah berusaha bersungguh-sungguh untuk menghasilkan sesuatu yang diridhai Allah daripada keimanan, amal saleh, dan menolak sesuatu yang dimurkai Allah dari kekufuran, kefasikan dan kedurhakaan.
2. Sayyid Sabiq
Pengertian jihad adalah berasal dari kata al-juhdu yaitu upaya dan kesusahan. Artinya meluangkan segalanya dan berupaya sekuat tenaga serta menanggung segala kesusahan di dalam memerangi musuh dan menahan serangan.
3. Munawwar Khalil
Pengertian jihad adalah bersungguh-sungguh mencurahkan segenap kekuatan untuk membinasakan orang-orang kafir, termasuk juga berjihad melawan hawa nafsu dan terhadap setan dan pendurhaka.
4. Muhammad al-Syarbini
Pengertian jihad adalah peperangan di jalan Allah dengan hukum-hukum yang bersangkut paut denganya.
Advertisement
Macam-Macam Jihad
Jihad adalah bukan sekadar peperangan dan melawan orang kafir untuk mempertahankan agama Islam. Dalam kitab berjudul Zad al-Ma’ad oleh Ibn Qayyim al-Jauziyyah, ada empat macam-macam jihad yang perlu diketahui. Apa saja?
1. Jihad al-Nafs (Jihad untuk Memperbaiki Diri)
Jihad adalah upaya untuk memerangi hawa nafsu dengan cara mempelajari hidayah dan agama Islam yang benar. Ini juga bagian dari berjihad melawan hawa nafsu dengan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari.
Berjihad melawan hawa nafsu dengan mengajak orang untuk mendalami ilmu dan mengajarkan ilmunya kepada orang yang belum mengetahui. Lalu, berjihad melawan hawa nafsu dengan bersabar menghadapi kesulitan dalam berdakwah.
2. Jihad al-Syaithan (Jihad Melawan Setan)
Jihad adalah upaya untuk melawan setan. Berjihad dengan menolak apa saja yang disusupi oleh setan kepada hamba, seperti keragu-raguan. Itu memiliki artinya manusia harus berusaha sekuat tenaga dalam menolak bisikan keragu-raguan yang dihembus oleh setan.
Kemudian jihad melawan setan dengan menolak segala keinginan syahwat yang merusak. Ini bermakna manusia dituntut untuk melawan godaan setan yang selalu memancing syahwat manusia. Salah satu sarana yang tepat dalam melawan godaan ini adalah dengan berpuasa. Puasa memiliki makna spiritual yang dirancang untuk menahan hawa nafsu.
3. Jihad al-Kuffar wa al-Munaffiqin (Jihad Melawan Orang-Orang Kafir dan Munafik)
Jihad adalah upaya untuk melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Mulai dari memerangi mereka dengan hati, lisan, harta dan jiwa. Di sini dapat dipahami bahwa jihad melawan orang kafir tidak langsung dilaksanakan dengan menggunakan kekuatan senjata (jihad perang).
4. Jihad al-Babi al-Zhulmi wa al- Bida’ wa al-Munkarat (Jihad Melawan Orang-Orang Zalim Ahli Bid’ah dan Para Pelaku Kemungkaran)
Jihad adalah upaya untuk melawan orang-orang zalim, ahli bid’ah dan para pelaku kemungkaran. Jihad dengan menggunakan tangan jika memungkinkan dan mampu. Itu artinya kemungkaran jangan dibiarkan merajalela.
Bagi orang yang mampu mencegahnya dengan perbuatan, maka ia harus mencegah kemungkaran dengan perbuatannya. Jika tidak mampu, solusi kedua adalah dengan menggunakan lisan. Maksudnya, mencegah dengan menasehati pelaku kemungkaran. Memberi nasehat dengan kata-kata yang sopan.
Apabila solusi kedua ini juga tidak mampu, maka solusi terakhir adalah dengan hati. Merubah kemungkaran dengan hati adalah dengan membenci kemungkaran itu, cara terakhir ini merupakan tanda kelemahan iman seseorang.