Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPW IKAPPI) DKI Jakarta, Miftahudin, menyambut positif rencana pemerintah untuk memangkas rantai pasok pangan dengan menghilangkan peran perantara seperti tengkulak atau makelar.
Dia menuturkan, langkah tersebut merupakan upaya yang baik untuk menekan harga pangan di tingkat konsumen.
Baca Juga
"Kami melihat ini sebagai ikhtiar positif pemerintah untuk memangkas rantai pasok pangan," kata Miftahudin kepada Liputan6.com, Rabu, 16 April 2025.
Advertisement
Ia menambahkan, jika program ini dijalankan secara efektif, maka distribusi pangan bisa menjadi lebih singkat sehingga berpotensi menurunkan harga di pasar.
"Kalau dijalankan dengan efektif, program ini bisa bantu turunkan harga di pasar karena distribusi jadi lebih pendek," ujarnya.
Namun demikian, Miftahudin juga mengingatkan pentingnya pelibatan pedagang pasar dalam kebijakan ini. Ia menekankan agar pemerintah tidak mengabaikan peran vital pedagang pasar sebagai bagian dari rantai distribusi pangan nasional.
"Tapi pemerintah juga harus pastikan jangan sampe distribusi ke pedagang pasar terganggu. Pedagang pasar harus dilibatkan, karena mereka bagian penting dari rantai distribusi pangan nasional," ujar Miftahudin.
Artikel Tengkulak Lenyap Lewat Koperasi Desa Merah Putih, Harga Pangan Lebih Murah? Menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Kamis (17/4/2025):
1. Tengkulak Lenyap Lewat Koperasi Desa Merah Putih, Harga Pangan Lebih Murah?
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPW IKAPPI) DKI Jakarta, Miftahudin, menyambut positif rencana pemerintah untuk memangkas rantai pasok pangan dengan menghilangkan peran perantara seperti tengkulak atau makelar.
Dia menuturkan, langkah tersebut merupakan upaya yang baik untuk menekan harga pangan di tingkat konsumen.
"Kami melihat ini sebagai ikhtiar positif pemerintah untuk memangkas rantai pasok pangan," kata Miftahudin kepada Liputan6.com, Rabu, 16 April 2025.
Ia menambahkan, jika program ini dijalankan secara efektif, maka distribusi pangan bisa menjadi lebih singkat sehingga berpotensi menurunkan harga di pasar.
"Kalau dijalankan dengan efektif, program ini bisa bantu turunkan harga di pasar karena distribusi jadi lebih pendek," ujarnya.
Namun demikian, Miftahudin juga mengingatkan pentingnya pelibatan pedagang pasar dalam kebijakan ini. Ia menekankan agar pemerintah tidak mengabaikan peran vital pedagang pasar sebagai bagian dari rantai distribusi pangan nasional.
"Tapi pemerintah juga harus pastikan jangan sampe distribusi ke pedagang pasar terganggu. Pedagang pasar harus dilibatkan, karena mereka bagian penting dari rantai distribusi pangan nasional," ujar Miftahudin.
Advertisement
2. KAI Logistik Layani 2.500 Ton Barang selama Angkutan Lebaran 2025
PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), mencatat kinerja gemilang dalam layanan angkutan logistik selama periode Angkutan Lebaran 2025.
Melalui layanan Kalog Express, KAI Logistik berhasil mendistribusikan lebih dari 2.500 ton barang selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025, meningkat 13% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengiriman logistik selama masa mudik dan balik didominasi oleh paket, sepeda motor, dan hewan peliharaan.
VP of Corporate Secretary KAI Logistik, Dwi Wulandari, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen menyediakan layanan logistik yang andal, terintegrasi, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
"Kinerja ini mencerminkan peran strategis KAI Logistik dalam mendukung kelancaran mobilitas nasional secara efisien dan berkelanjutan," ujarnya, kata dia di Jakarta, Rabu (16/4/2025)
Data Pengiriman Angkutan Lebaran 2025
Total barang: 2.500 ton
- Paket: 94.333 kiriman
- Sepeda motor: 6.636 unit
- Hewan peliharaan: 5.492 ekor
3. Tarif Tol Junction Palembang Segera Berlaku, Ini Besarannya
PT Hutama Karya (Persero) bakal segera memasang tarif tol terintegrasi pada Junction Palembang Ramp 2 (Kayu Agung-Indralaya) dan Ramp 3 (Indralaya-Kayu Agung) sepanjang 2,46 km yang akan segera dioperasikan.
Tarif ini keluar setelah adanya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Nomor 400 dan 401 tanggal 26 Maret 2025 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Ramp 2 dan Ramp 3 Junction Palembang.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyatakan junction berperan strategis mengintegrasikan perjalanan toll-to-toll antara Ruas Kayu Agung-Palembang (dikelola PT Waskita Toll Road) dengan Ruas Palembang-Indralaya (dikelola Hutama Karya) tanpa harus keluar ke jalan nasional.
"Junction ini akan melengkapi konektivitas jalan tol di Sumatera Selatan serta mendukung kelancaran lalu lintas dari dan menuju Kota Palembang hingga Prabumulih, khususnya pada jam sibuk dan libur nasional. Saat beroperasi, akan ada tambahan tarif tol terintegrasi yang dikenakan saat pengguna melintasi junction untuk mendukung operasional dan pemeliharaan jalan tol secara berkelanjutan," ungkapnya, Rabu (16/4/2025).
Sosialisasi Masif
Sejak dikeluarkannya Kepmen tersebut, Hutama Karya telah melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat melalui berbagai kanal komunikasi. Termasuk diskusi bersama para regulator, akademisi, dan pengamat ekonomi untuk membahas persiapan pemberlakuan tarif melalui Forum Group Discussion (FGD).
Advertisement
