7 Tujuan Perkawinan dan Kriteria Pasangan Ideal Menurut Agama Islam

Tujuan perkawinan atau pernikahan menurut agama Islam bisa kamu lihat dari Al-Qur’an dan Hadis.

oleh Husnul Abdi diperbarui 01 Mar 2022, 12:25 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 12:25 WIB
Tujuan Perkawinan
Tujuan Perkawinan. Credit: pexels.com/Deden

Liputan6.com, Jakarta Tujuan perkawinan atau pernikahan menurut agama Islam bisa kamu lihat dari Al-Qur’an dan Hadis. Perkawinan bisa membuat hidup seseorang menjadi lebih baik asalkan dijalani dengan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. 

Perkawinan atau pernikahan membuat seorang muslim terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: 

"Wahai para pemuda, jika kalian telah mampu, maka menikahlah. Sungguh menikah itu lebih menentramkan mata dan kelamin. Bagi yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa bisa menjadi tameng baginya." (HR. Bukhari No. 4779).

Tujuan perkawinan tidak hanya untuk hidup bersama di dunia, namun juga menyiapkan kehidupan di akhirat nanti. Menikah juga menjadi pembuka kesempatan untuk mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT dan beribadah lebih banyak kepadaNya.

Perkawinan atau pernikahan dalam Islam dinilai sebagai sebuah ikatan yang kokoh dan sebuah komitmen yang menyeluruh terhadap kehidupan, masyarakat, dan manusia untuk menjadi seseorang yang terhormat. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/3/2022) tentang tujuan perkawinan.

Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam

Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam
Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam (Photo by Ramiz Dedaković on Unsplash)

Penyempurna Agama

Tujuan perkawinan dalam Islam yang pertama adalah sebagai penyempurna agama. Perkawinan merupakan salah satu cara untuk menyempurnakan agama. Dengan menikah maka separuh agama telah terpenuhi. Jadi salah satu dari tujuan perkawinan ialah mennyempurnakan agama yang belum terpenuhi agar semakin kuat seorang muslim dalam beribadah.

Rasullullah Shallallaahu'alaihi wasallam bersabda:

"Apabila seorang hamba menikah maka telah sempurna separuh agamanya, maka takutlah kepada Allah SWT untuk separuh sisanya" (HR. Al Baihaqi dalam Syu'abul Iman).

Mengikuti Perintah Allah SWT

Tujuan perkawinan dalam Islam yang paling utama adalah menjalankan perintah Allah. Ini sesuai dengan ayat Al Qur'an yang berbunyi:

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur Ayat 32).

Melaksanakan Sunah Rasul

Tujuan perkawinan selanjutnya ialah melaksanakan sunah rasul, sebagai panutan dalam menjalankan kehidupan. Namun sebagai seorang muslim tentu saja kita memiliki panutan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Perkawinan merupakan salah satu sunnah dari Rasulullah. Hal ini senada dengan sabda Nabi Muhammad SAW berikut:

Artinya: "Dari Aisyah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Menikah itu termasuk dari sunahku, siapa yang tidak mengamalkan sunahku, maka ia tidak mengikuti jalanku. Menikahlah, karena sungguh aku membanggakan kalian atas umat-umat yang lainnya, siapa yang mempunyai kekayaan, maka menikahlah, dan siapa yang tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena sungguh puasa itu tameng baginya.” HR. Ibnu Majah.

Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam

Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan (dok.unsplash/ Khadija Yousaf)

Menjaga Diri dari Hal-Hal yang Dilarang

Dalam Islam, perkawinan merupakan hal yang mulia, karena perkawinan merupakan sebuah jalan yang paling bermanfaat dalam menjaga kehormatan diri serta terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Hal ini sesuai dengan HR. Muslim No. 1.400 di mana Rasullullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa), karena shaum itu dapat membentengi dirinya."

Dan sasaran utama tujuan perkawinan dalam Islam ialah untuk menundukkan pandangan serta membentengi diri dari perbuatan keji dan kotor yang dapat merendahkan martabat seseorang. Dalam Islam, sebuah perkawinan akan memelihara serta melindungi dari kerusakan serta kekacauan yang ada di masyarakat.

Menjadi Pasangan yang Bertakwa

Tujuan perkawinan dalam islam berikutnya ialah menjadi pasangan yang bertakwa. Perkawinan mampu menciptakan insan bertakwa yang akan memperjuangkan nilai-nilai kebaikan bersama. Dilansir dari Tebuireng Online, menikah berpotensi membuat suatu pasangan selalu bernaung atas limpahan rahmat-Nya.

Selain itu, menikah juga dapat mencetak generasi keturunan yang dapat menciptakan ketenangan lahir dan batin. Dalam Al-Quran terdapat doa yang menggambarkan setiap pasangan ingin memiliki keluarga yang diharapkan. Berikut artinya:

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqon ayat 74).

Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam

Ilustrasi pernikahan
Atur segera pernikahan yang tertunda akibat virus corona. (Foto: Unsplash)

Memperoleh Keturunan

Sesuai dengan Surat An Nahl Ayat 72, Allah SWT telah berfirman, yang artinya:

"Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau isteri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rizki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?"

Maka dapat dilihat tujuan perkawinan dalam Islam lainnya ialah untuk memperoleh keturunan. Tentunya dengan harapan keturunan yang diperoleh ialah keturunan yang saleh dan salehah, agar dapat membentuk generasi selanjutnya yang berkualitas.

Membangun Generasi Beriman

Tujuan perkawinan menurut Al-Quran berikutnya ialah membangun generasi beriman. Pasalnya membangun rumah tangga islam yang harmonis, sudah turut serta membangun generasi muslim yang beriman agar tidak terjadi kepunahan.

Hal ini hanya bisa dicapai melalui perkawinan yang sesuai dengan syariat agama Islam. Sebagaimana dalam salah satu surah Al-Quran berikut, artinya:

“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At-Thur ayat 21).

Kriteria Pasangan Ideal dalam Islam

Ilustrasi Cincin Kawin
Ilustrasi cincin kawin (dok.unsplash/sandy miar)

Dalam Islam pun ada ajaran bagaimana kriteria tentang calon pasangan ideal. Berikut kriteria mencari pasangan ideal dalam Islam:

1. Kafa'h menurut Islam

Pengaruh dari globalisasi, menjadikan masyarakat berubah ke era lebih modern dan juga materialisme. Tak sedikit pula yang selalu melibatkan bagaimana harta, kedudukan, serta status sosial dari calon pasangan.

Namun dalam Islam, kafa'ah ialah kesamaan, kesepadanan atau sederajat dalam hal pernikahan ialah mengenai tujuan pernikahan dan usaha untuk mendirikan sebuah rumah tangga serta pertimbangan mengenai agama juga harus diperhatikan. Dalam Islam, kafa'ah diukur berdasarkan kualitas iman dan takwa serta akhlak seseorang. Bukan diatur dengan status sosial, kedudukan serta harta.

2. Saleh atau Salehah

Untuk membina sebuah rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warahmah, tentunya kamu perlu mencari pasangan yang saleh dan salehah. Sebagai tambahan Rasulullah menganjurkan untuk memilih seorang wanita yang subur (banyak keturunannya) dan juga penyayang agar dapat melahirkan generasi penerus umat.

Menikah bukan sebuah perlombaan, maka tak perlu untuk dipusingkan jika jodohmu belum menghampiri saat ini. Memperbaiki diri dan menambah ilmu juga perlu kamu lakukan agar siap dalam menghadapi rumah tangga nantinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya