Liputan6.com, Jakarta Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen perlu kamu pahami dalam memahami karya sastra ini. Kedua unsur ini biasanya selalu ada dalam sebuah cerita ataupun karya sastra. Tidak terkecuali dengan cerpen atau cerita pendek.
Baca Juga
Cerita pendek biasanya berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Oleh karena itu, cerpen merupakan cerita yang bisa dibaca dalam kurun waktu singkat, berbeda dengan novel. Unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen tentunya sangat memengaruhi isi karya tersebut.
Advertisement
Unsur intrinsik pada cerpen memengaruhi karya secara langsung, sedangkan unsur ekstrinsik memengaruhi secara tidak langsung. Untuk memahami cerpen secara mendalam, kamu tentu perlu mengenali perbedaan keduanya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (25/3/2022) tentang unsur intrinsik.
Mengenal Cerpen
Sebelum mengenal unsur intrinsik cerpen, kamu tentu perlu mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. Cerita pendek atau cerpen adalah karya fiksi singkat yang isinya biasanya padat dan langsung kepada inti cerita, serta biasanya ditulis dalam bentuk prosa. Anekdot, fabel, dongeng, dan perumpamaan adalah contoh tradisi mendongeng lisan yang membantu terbentuknya cerita pendek.
Cerpen menggunakan plot, resonansi, dan komponen dinamis lainnya seperti dalam novel, tetapi biasanya pada tingkat yang lebih rendah. Cerpen kebanyakan berfokus pada satu kejadian tertentu atau spesifik dan terdiri dari beberapa karakter. Cerpen merupakan sebuah karya fiksi prosa yang bisa dibaca dalam sekali duduk, biasanya antara 20 menit sampai satu jam. Tidak ada panjang maksimum dari cerpen, tetapi rata-rata panjangnya yaitu seribu hingga 10 ribu kata.
Ada juga yang menyebutkan cerpen sebagai karya yang memiliki panjang 1.600 sampai 20 ribu kata. Meskipun penulis dan kritikus memperdebatkan panjang cerpen sepanjang sejarah sastra, sebagian besar setuju dengan minimal 1.600 dan maksimal 20.000 kata. Karya fiksi yang lebih pendek dari 1.000 kata dianggap sebagai fiksi kilat. Sementara karya yang lebih panjang dari 10 ribu kata biasanya disebut novela.
Advertisement
Unsur Intrinsik Cerita Pendek
Mengenali unsur intrinsik cerpen sangat penting dalam mempelajari tentang cerita pendek ini. Unsur intrinsik cerita merupakan bahan penyusun karya sastra yang bersumber dari karya itu sendiri. Unsur intrinsik cerita harus ada dalam sebuah karya, berbeda dengan unsur ekstrinsik. Jika salah satu unsur tidak dicantumkan, maka tulisan tersebut tidak bisa disebut karya sastra. Unsur intrinsik cerpen adalah sebagai berikut:
- Tema
Unsur intrinsik dalam cerpen yang pertama adalah tema. Tema merupakan sebuah ruh atau nyawa yang ada di dalam karya prosa. Tema bisa disebut ide utama dalam membuat cerita, karena tema adalah penentu latar belakang dari cerita tersebut.
- Tokoh
Tokoh merupakan unsur intrinsik cerpen yang sangat penting. Tokoh adalah orang atau karakter yang ditampilkan dalam cerpen. Oleh pembaca, tokoh ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dari tindakan yang diceritakan.
- Penokohan
Istilah penokohan lebih luas dari pada tokoh dan perwatakan. Penokohan dalam unsur intrinsik cerpen mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Penokohan merupakan penentuan watak atau karakter dari tokoh tersebut. Penokohan ini bisa digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran, dan pandangan saat menyelesaikan suatu masalah.
- Alur
Alur dalam cerpen adalah jalan cerita. Prosa seperti cerpen memiliki alur yang jelas. Alur bisa memiliki tahapan mulai dari perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian. Alur yang digunakan oleh penulis ada 2 macam, yaitu alur maju yang menggambarkan cerita urut dari perkenalan tokoh, hingga penyelesaian konflik.
Sedangkan alur mundur adalah alur cerita yang jalan ceritanya tidak runtu. Penulis bisa menceritakan tentang konflik terlebuh dahulu, kemudian menceritakan tentang awal konflik terjadi, dan pengenalan tokoh.
- Latar
Unsur intrinsik lainnya dalam cerpen adalah latar. Unsur ini mengacu pada latur waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar ini bisa membuat pembaca cerpen lebih paham tentang kapan, dimana dan sedang apa tokoh yang diceritakan.
- Sudut pandang
Unsur intrinsik yang tak kalah penting adalah sudut pandang. Sudut padandang merupakan arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita. Terdapat sudut pandang sebagai orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Ada juga sudut pandang dari penulis yang berasal dari sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
- Gaya bahasa
Gaya bahasa dalam unsur intrinsik cerpen merupakan ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya. Ada penulis yang menggunakan bahasa bakuada juga yang menggunakan bahasa santai.
- Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ditulis oleh penulis cerita, yang bisa dipetik oleh pembacanya, setelah membaca karya tersebut. Amanat atau pesan moral, biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Selain unsur intrinsik, kamu juga perlu mengenali unsur ekstrinsik dari cerpen. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi struktur dari cerpen. Unsur ekstrinsik pada cerpen meliputi:
- Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi, sosial, moral)
- Latar belakang kehidupan pengarang
- Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan
- Sikap pengarang
- Psikologi pengarang dan pembaca
- Latar belakang pengarang
- Keadaan di lingkungan pengarang
Itulah beberapa unsur ekstrinsik cerpen yang perlu kamu ketahui. Unsur-unsur tersebut biasanya juga dimiliki oleh karya sastra lainnya seperti novel.
Advertisement
Ciri-Ciri Cerpen
Selain mengenal unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen, kamu juga perlu mengenali ciri-cirinya, yaitu:
- Alur sederhana. Cerita pendek tidak memiliki alur cerita yang rumit. Kejadian, alur dan penempatan cerita umumnya hanya satu. Cerita pendek modern hanya sedikit mengandung alur. Plot tunggal yang mudah diisi adalah salah satu ciri khas cerita pendek dan membantu membentuk karakteristik lainnya.
- Penokohan terbatas. Cerpen juga biasanya hanya memiliki jumlah tokoh yang terbatas serta waktu penceritaan yang singkat.
- Setting padat dan jelas. Paragraf pembuka cerita pendek harus dengan cepat menggambarkan latar cerita. Pembaca harus tahu kapan dan di mana cerita itu berlangsung.
- Bagian akhir. Bagian akhir dari cerita pendek merupakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan yang telah terjadi di dalam cerita serta penyampaian pesan moral.
- Panjang cerita. Seperti dijelaskan sebelumnya, panjang cerpen tidak lebih dari 10 kata. Cerpen dapat dibaca dengan sekali duduk.
- Gaya bahasa sederhana. Pada cerpen, diksi dan gaya bahasa yang digunakan tidak terlalu rumit. Ini membuat cerpen lebih mudah dan cepat dipahami pembaca.
- Pesan moral. Di akhir cerpen, biasanya akan ditemukan pesan moral yang terkandung. Pesan moral ini bisa berupa pesan tersurat maupun tersirat.
- Subjek. Cerita pendek biasanya berfokus pada satu subjek atau tema. Subjek atau tema bisa berkisar dari sesuatu yang biasa-biasa saja seperti tugas sehari-hari atau yang mendebarkan seperti dongeng hantu.