Niat dan Tata Cara Sholat Ghaib Lengkap Beserta Doanya

Niat dan tata cara sholat ghaib dilakukan karena adanya masalah jarak atau kondisi tertentu.

oleh Husnul Abdi diperbarui 03 Jun 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2022, 14:00 WIB
Niat dan Tata Cara Sholat Ghaib
Niat dan Tata Cara Sholat Ghaib - Image by adelbayoumi from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Niat dan tata cara sholat ghaib perlu dipahami oleh seluruh muslim. Pasalnya, mungkin banyak orang masih bingung apa bedanya sholat ghaib dengan sholat jenazah. Perbedaan keduanya yaitu sholat ghaib dilakukan tanpa adanya fisik dari jenazah, sedangkan sholat jenazah dilakukan di depan jenazah secara langsung.

Niat dan tata cara sholat ghaib dilakukan karena adanya masalah jarak atau kondisi tertentu. Misalnya jenazah hilang atau terpapar virus berbahaya, sehingga orang tidak dapat melakukan sholat jenazah secara langsung. Sholat ghaib dilakukan untuk memberi doa pada saudara sesama muslim yang sudah meninggal dunia.

Diriwayatkan HR Bukhari, “Rasulullah SAW mengabarkan kematian An-Najasyi pada hari kematiannya. Kemudian Rasul keluar menuju tempat salat lalu membariskan shaf kemudian bertakbir empat kali.”

Hukum sholat ghaib sendiri yaitu fardu kifayah, yaitu urusan tersebut jadi kewajiban yang ditujukan bagi orang banyak, namun apabila sebagian dari umat Islam sudah melaksanakan sholat ghaib tersebut, maka gugurlah kewajiban bagi yang lainnya. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (3/6/2022) tentang niat dan tata cara sholat ghaib.

Niat Sholat Ghaib

Gempa Lombok
Ribuan santri Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, melaksanakan salat gaib bagi korban gempa Lombok. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Niat dan tata cara sholat ghaib agak berbeda dengan sholat wajib 5 waktu. Niat dan tata cara sholat ghaib ini bahkan juga berbeda antara jenazah laki-laki dan perempuan. Niat dan tata cara sholat ghaib berbeda terutama pada bacaan doanya. Berikut niat sholat ghaib yang perlu kamu kenali:

Jenazah laki-Laki

- Sebagai imam:

“Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”

- Sebagai makmum:

“Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

 

Jenazah Perempuan

- Sebagai imam:

“Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”

- Sebagai makmum:

“Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

Niat Sholat Ghaib untuk Jenazah yang Identitasnya Tidak Diketahui

- Sebagai imam:

“Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati imaaman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib sebagai imam atas mayit yang disalati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta'ala.”

- Sebagai makmum:

“Usholli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati ma'muuman lillahi ta'ala.”

Artinya:

“Saya niat salat gaib sebagai makmum atas mayit yang disalati dengan empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah ta'ala.”

Tata Cara Sholat Ghaib (Takbir Pertama dan Kedua)

Salat Gaib
Selain mengibarkan bendera setengah tiang sebagai simbol berduka cita, ratusan siswa SD AL Islah Gorontalo juga menggelar salat gaib atas wafatnya BJ Habibie. (Liputan6.com/ Andri Arnold)

Niat dan tata cara sholat ghaib harus dilakukan dengan benar. Sebenarnya, niat dan tata cara sholat ghaib tidak jauh berbeda dengan sholat jenazah. Namun, niat dan tata cara sholat ghaib ini berbeda pada bacaan doanya. Untuk itu, kamu perlu benar-benar memperhatikan niat dan tata cara sholat ghaib yang benar. Berikut tata cara sholat ghaib yang perlu kamu pahami:

1. Membaca niat

2. Berdiri bila mampu

3. Takbiratul ihram

4. Membaca Surat Al-Fatihah

5. Takbir kedua

6. Membaca sholawat

“Allohumma sholli alaa sayyidinaa muhamma wa alaa ali sayyidinaa Muhammad, kama sholaita alaa sayyidina ibrohim wa alaa sayyidina ibrohim, wa barik alaa sayyidinaa Muhammad wa alaa ali sayyidina Muhammad, kama barakta alaa sayyidina ibrohim wa alaa ali sayyidina ibrohim, fil alaaminaa innaka hamiidum majiid.”

Artinya:

“Ya Allah, Limpahkanlah rahmatmu kepada Nabi Muhammad. Ya Allah! Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah beri berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Bahwasanya Engkau Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.”

Tata Cara Sholat Ghaib (Takbir Ketiga)

7. Takbir ketiga

Pada takbir ketiga, dibacakan doa yang ditujukan bagi jenazah. Namun, doa tersebut berbeda antara laki-laki dengan perempuan. Berikut doa untuk jenazah tersebut:

- Untuk jenazah laki-laki

“Allaahummaghfir la-hu warham-hu wa'afi-hi wa'fu ‘an-hu, wa akrim nuzuula-hu, wawassi' madkhola-hu, waghsil-hu bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu minal danasi, wa abdil-hu daaran khairan min daari-hi, wa ahlan khairan min ahli-hi, wa zaujan khairan min zau-ji-hi, waqi-hi fitnatal qabri wa'adzaban naari.”

Artinya:

“Ya Allah, Ampunilah dia (laki-laki) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada istrinya di dunia, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”

 

- Untuk jenazah perempuan

“Allahummaghfirla-haa warham-haa wa'afi-haa wa'fu ‘an-haa, wa akrim nuzuula-haa, wawassi' madkhola-haa, waghsil-haa bil maa-I wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-haa minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-haa minal danasi, wa abdil-haa daaran khairan min daari-haa, wa ahlan khairan min ahli-haa, wa zaujan khairan min zau-ji-haa, waqi-haa fitnatal qabri wa'adzaban naari.”

Artinya:

“Ya Allah, Ampunilah dia berilah rahmat kepadanya selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang baik dari rumahnya di dunia, berilah keluarga (suami di surga) yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, suami yang lebih baik daripada suaminya, dan masukkan dia ke surga, jagalah dia dari siksa kubur dan neraka.”

Tata Cara Sholat Ghaib (Takbir Keempat)

Salat Gaib
Tampak ratusan kader PDIP berbaju seragam merah menjalankan salat gaib.

8. Takbir keempat

Pada takbir keempat, dilakukan pembacaan doa untuk jenazah. Doa yang dipanjatkan berbeda antara jenazah laki-laki dan perempuan. Berikut bunyi dan artinya:

- Untuk jenazah laki-laki

“Allahumma laa tahrimnaa ajro-hu walaa taftinaa ba'da-hu wghfi lanaa wa la-hu wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi quluubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim.”

- Untuk jenazah perempuan

“Allahumma laa tahrimnaa ajro-haa walaa taftinaa ba'da-haa wghfi lanaa wa la-haa wa li ikhwanina ladzina sabaqquuna bil imaani wa la taj'al fi qulubina gilal liladzina amanuu robbana innaka rouufur rohiim.”

Artinya:

“Ya Allah, Janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya serta ampunilah kami dan dia, dan juga bagi saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

9. Mengucapkan salam

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya