22 Penyebab Keputihan dan Cara Mengatasinya, Lakukan Secara Rutin

Ketahui penyebab keputihan dan cara mengatasinya, mulai dari yang normal sampai yang parah.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 08 Jul 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi senam akrobatik
Ilustrasi senam akrobatik (Photo by Ketut Subiyanto: https://www.pexels.com/photo/flexible-women-doing-yoga-pose-4999854)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab keputihan dan cara mengatasinya sangat penting untuk diketahui oleh para perempuan. Apalagi hal itu menyangkut bagian paling intim yang dimiliki seorang perempuan.

Sebelum lebih jauh untuk membahas penyebab keputihan dan cara mengatasinya, penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam tentang apa sebenarnya keputihan itu.

Keputihan merupakan istilah keluarnya cairan dari vagina selain darah haid. Cairan atau lendir yang diproduksi dalam vagina dan leher rahim ini akan membawa sel-sel mati serta bakteri keluar dari vagina sehingga vagina tetap bersih.

Dengan kata lain, keputihan merupakan kondisi yang normal dialami perempuan. Hanya saja, ada beberapa jenis keputihan yang diakibatkan oleh infeksi bakteri atau jamur, yang bisa membahayakan kesehatan organ kewanitaan.

Sebelum merasa panik dan mencari tahun tentang penyebab keputihan dan cara mengatasinya, penting untuk diketahui jenis keputihan yang normal.

Keputihan bisa dikatakan normal jika berwarna bening atau putih susu, tidak berbau, tidak terasa gatal atau perih.

Oleh karena itu penting untuk mengetahui sejumlah penyebab keputihan dan cara mengatasinya. Berikut adalah 22 penyebab keputihan dan cara mengatasinya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (8/7/2022).

Penyebab Keputihan

Gambar Ilustrasi Wanita Sedang Mengalami Menstruasi
Sumber: Freepik

1. Masa Ovulasi

Masa ovulasi menjadi salah satu penyebab keputihan dan cara mengatasinya juga akan dibahas selanjutnya. Keputihan akan meningkat ketika siklus menstruasi menginjak sekitar hari ke-14. Pada saat itu tubuh perempuan tengah bersiap melepaskan sel telur dari ovarium.

Pada saat itulah keputihan akan menjadi lebih basah, jernih, dan elastis dari sebelumnya. Gejala ovulasi lainnya termasuk peningkatan suhu ataupun nyeri perut.

2. Naiknya Gairah

Ketika merasa bergairah, pembuluh darah di alat kelamin akan melebar. Hal ini dapat mengakibatkan vagina mengeluarkan cairan sebagai pelumas dan membuat dinding menjadi basah.

3. Stress

Penyebab keputihan dan cara mengatasinya biasanya juga terkait dengan tingkat stress. Pada saat stress sering terjadi ketidakseimbangan hormon atau kondisi kesehatan lainnya, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).

4. Alergi

Alergi juga menjadi faktor yang sangat terkait dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya. Reaksi alergi juga dapat terjadi di sekitar vagina. Reaksi alergi pada vagina juga dapat terjadi karena pembersih, jenis kain yang digunakan, seperti kertas toilet.

5. Antibiotik

Antibiotik biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit tertentu. Namun antibiotik juga menjadi faktor yang terkait dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya. Sebab, penggunaan antibiotik dapat mengganggu keseimbangan bakteri di vagina.

Selain itu, penggunaan antibiotik juga dapat menyebabkan infeksi jamur yang sering ditandai dengan keputihan yang berlebih. Keputihan akibat antibiotik biasanya ditandai dengan oleh gejala seperti gatal, ruam, nyeri saat berhubungan seksual dan buang air.

6. Alat Kontrasepsi Hormonal

Penggunaan alat kontrasepsi hormonal juga memiliki kaitan dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya. Meski penggunaan alat kontrasepsi seperti ini dapat mengatur kehamilan dan membantu menstruasi, tapi cara tersebut juga memiliki efek samping, termasuk peningkatan keputihan.

7. Tanda-Tanda Kehamilan

Penyebab keputihan dan cara mengatasinya juga terkait dengan kehamilan. Hanya saja, keputihan di sini justru membantu melindungi janin dari infeksi yang mungkin menyebar ke vagina dan ke dalam rahim. Keputihan selama kehamilan kemungkinan akan bening maupun berwarna putih.

8. Sedang Menyusui

Lochia merupakan salah satu jenis keputihan yang mungkin akan ibu alami dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Hal itu pun juga memiliki kaitan dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya.

Saat ibu menyusui, cairan keputihan akan meningkat. Itu akan dimulai dengan perdarahan merah tua dan berubah menjadi merah muda maupun coklat. Lochia umumnya akan berhenti empat hingga enam minggu setelah proses melahirkan.

9. Bakteri Vaginosis

Infeksi bakteri juga punya kaitan dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya. Vaginosis bakterialis juga dapat disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan di dalam vagina. Kondisi tersebut dapat menyebabkan peradangan dan peningkatan cairan yang berbau amis berwarna abu-abu, hijau maupun putih.

Keputihan yang disebabkan bakteri ini juga memunculkan gejala seperti gatal pada vagina atau rasa nyeri saat buang air kecil. Mandi atau berhubungan seks tanpa pengaman juga dapat meningkatkan risiko terinfeksi bakteri ini.

10. Infeksi Jamur

Selain bakteri, keputihan juga bisa disebabkan karena adanya infeksi jamur. Jamur yang terkait dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya ini adalah spesies Candida albicans.

Jamur ini akan berkembang di organ kewanitaan, ketika perempuan sedang stress, memiliki diabetes, menggunakan pil KB, sedang hamil, sedang mengkonsumsi antibiotik, dan memiliki riwayat HIV atau AIDS.

Keputihan yang disebabkan oleh jamur merupakan jenis keputihan yang tidak normal. Keputihan jenis ini biasanya ditandai dengan adanya iritasi dan ruam disekitar organ kewanitaan, dan terasa sangat nyeri atau gatal.

11. Klamidia

Klamidia trachomatis sangat terkait dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya. Sebab, bakteri jenis ini termasuk jenis bakteri menular melalui hubungan seksual.

Gejala seorang perempuan mengalami keputihan ini biasanya muncul setelah 1 hingga 2 minggu terinfeksi. Gejalanya ditandai dengan ciri-ciri keputihan yang tidak berhenti, nyeri perut bagian bawah, nyeri saat buang air kecil, keputihan berwarna kuning, sakit saat berhubungan seksual, terasa sakit dibagian anus, dan terkadang mengeluarkan darah.

Keputihan akibat infeksi ini bisa dikatakan sangat berbahaya, bahkan jika terjadi pada ibu hamil, akan membahayakan janin dalam kandungannya.

Makanan Penyebab Keputihan

Ilustrasi Wanita
Ilustrasi Wanita (pixabay.com)

12. Mentimun

Makanan juga terkait dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya. Ada beberapa makanan yang disinyalir menjadi penyebab keputihan, antara lain adalah mentimun.

Mentimun merupakan sayur yang biasa dijadikan lalap. Akan tetapi, mengkonsumsi mentimun terlalu banyak bisa menyebabkan keputihan. Sebab,mentimun bisa meningkatkan produksi hormon estrogen dan keputihan.

13. Saus Tomat

Makan ayam goreng atau kentang goreng memang paling enak jika dicocol ke saus tomat. Hanya saja, konsumsi saus tomat sebaiknya dihindari. Sebab, saus tomat ada kaitannya dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya.

Saos tomat diproses dengan fermentasi dan diberi ragi, sehingga kurang baik untuk kesehatan, terutama pada organ kewanitaan.

14. Telur

Telur memang merupakan sumber protein hewani yang relatif murah. Namun, telur juga memiliki kandungan lain dalam telur bisa merangsang tubuh untuk mengeluarkan keputihan.

Meski demikian, bukan berarti perempuan dilarang untuk mengkonsumsi telur, hanya saja perlu dikontrol agar tidak berlebihan.

15. Udang

Udang merupakan salah satu jenis seafood yang memiliki kandungan protein tinggi. Sayangnya, seafood yang satu ini ada kaitannya dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya.

Terlalu banyak mengkonsumsi udang bisa menyebabkan keputihan, kolesterol tinggi, meningkatkan risiko hipertensi dan alergi. Karena itu, kurangi konsumsi udang agar terhindar dari keputihan yang tidak normal.

16. Makanan yang Mengandung Gula Tambahan

Gula tambahan bisa meningkatkan risiko jamur di area organ kewanitaan. Kaitannya dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya adalah, karena kadar gula berlebih di dalam tubuh dapat membuat organ kewanitaan menjadi sangat lembab.

17. Keju

Keju merupakan produk olahan susu yang mengandung kalsium dan protein yang tinggi. Tentu saja nutrisi dalam keju sangat bagus untuk kesehatan, hanya saja terlalu banyak mengonsumsi keju bisa meningkatkan risiko keputihan.

18. Tape Singkong

Alasan tape terkait dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya adalah proses pembuatannya. Tape dibuat dengan proses fermentasi yang melibatkan ragi, sehingga tape singkong bisa meningkatkan hormon tertentu di dalam tubuh, yang menyebabkan keputihan tidak normal.

19. Nanas

Buah nanas merupakan buah khas wilayah tropis yang enak untuk disantap, apalagi jika sudah menjadi rujak. Nanas juga bermanfaat untuk mencegah peradangan tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperlancar sistem pencernaan. Akan tetapi, nanas tidak baik untuk dikonsumsi ibu hamil, dan dapat meningkatkan keputihan.

20. Gorengan

Alasan gorengan terkait dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya karena makanan yang satu ini minyak jenuh, yang bisa meningkatkan kolesterol jahat di dalam tubuh. Selain itu, gorengan juga bisa memicu munculnya jerawat di wajah dan menjadi penyebab keputihan.

Penyebab Keputihan dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi wanita
Ilustrasi wanita (Fernando Brasil/unsplash.com)

21. Malas

Aktivitas rutin juga memiliki kaitan dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya. Misalnya saja gaya hidup yang kurang aktif atau malas.

Dikutip dari Fimela.com, Aesthetic Gynaecologist dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG mengemukakan beberapa penyebab keputihan karena kelalaian dan kemalasan perempuan saat di rumah. Misalnya saja, setelah aktivitas olahraga langsung melakukan work from home tanpa ganti baju dan celana dalam.

22. Makan Berlebih

Makan berlebih juga terkait dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya. Dari sumber yang sama, dr. Dinda Derdameisya mengungkapkan, aktivitas makan berlebih namun kurang aktif bergerak dan mengalami kenaikan berat badan selama pandemi juga meningkatkan keputihan.

Hal ini juga didukung sebuah penelitian dari American Journal of Obstetrics & Gynecology tahun 2019, yang menyebutkan perempuan yang tidak aktif bergerak dan punya Body Mass Index (BMI) tinggi berpeluang terkena Bacterial Vaginosis (BV) 30,4 persen lebih tinggi daripada perempuan dengan BMI yang rendah.

 

Cara Mengatasinya

Keputihan cenderung berkaitan dengan kebersihan tubuh perempuan. Oleh karena itu, salah satu mencegah keputihan tidak normal, baik itu akibat infeksi bakteri atau jamur adalah menjaga kebersihan tubuh dan pakaian.

Beberapa keputihan yang tidak normal juga diakibatkan oleh infeksi bakteri yang penyebarannya melalui hubungan seksual. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu melakukan hubungan seks dengan pengaman dan selalu setia pada pasangan.

Mengatur pola asupan nutrisi juga menjadi langkah penting untuk mengatasi keputihan. Apalagi jika mengingat banyak jenis makanan yang sangat terkait dengan penyebab keputihan dan cara mengatasinya.

Namun, jika Anda sudah mengalami gejala keputihan penting untuk melakukan langkah-langkah berikut ini untuk mengatasinya.

1. Segera ganti pakaian dalam dan bawahan dengan pakaian yang lebih bersih dan kering.

2. Segera mandi dan basuh organ intim dengan air bersih setelah melakukan aktivitas fisik yang membuat Anda mengeluarkan banyak keringat.

3. Hindari memakai produk pembersih organ kewanitaan. Banyak wanita salah berpikir bahwa produk pembersih miss V dapat mengatasi jamur dan membuat organ kewanitaan bersih. Nyatanya, produk tersebut dapat menyebabkan infeksi jamur dan memperparah infeksi. Cukup basuh miss V dengan air bersih.

4. Jika gejala keputihan semakin parah, kunjungi dokter atau bidan untuk mendapatkan penanganan tepat. Hindari mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengobati infeksi jamur pada organ intim kewanitaan.

Jika Anda tidak nyaman dengan dokter pria, carilah dokter wanita yang terpercaya. Bahkan bila Anda belum menikah, memeriksakan organ intim pada dokter sangat disarankan.

Demikian sejumlah penyebab keputihan dan cara mengatasinya. Terapkan selalu pola hidup sehat, jaga kebersihan, dan atur pola makan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya