Liputan6.com, Jakarta Cara menyimpan daging menjadi perhatian kebanyakan orang saat Idul Adha. Hal ini tentunya berkaitan dengan ibadah kurban yang biasanya dilaksanakan umat Islam. Stok daging yang banyak membuat kamu harus menyimpannya sebagian untuk disantap di lain waktu.
Baca Juga
Cara menyimpan daging yang benar perlu diterapkan agar tahan lama. Agar daging awet dan tetap segar, kamu perlu menyimpannya di dalam kulkas. Stok daging yang melimpah tentunya tidak bisa dimasak begitu saja dalam sekali masak.
Advertisement
Apalagi, daging yang telah diolah lebih cepat busuk, sehingga harus segera disantap. Jadi, penyimpanan yang tepat akan menentukan keawetan daging sapi ataupun daging kambing yang kamu punya.
Pembersihan, pemotongan daging, serta langkah-langkah penyimpanan daging wajib kamu perhatikan jika ingin daging kurban tahan lama. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (18/7/2022) tentang cara menyimpan daging.
Cara Menyimpan Daging
Jangan Dicuci
Cara menyimpan daging yang pertama adalah dengan tidak mencucinya. Cara menyimpan daging ini dilakukan sebagai langkah agar daging awet dan tetap segar. Hal ini disebabkan karena daging yang telah dicuci rentan tercemar oleh bakteri bila tidak diolah secepatnya. Namun, jika kamu ingin mengolahnya sesegera mungkin, kamu bisa mencuci daging yang akan digunakan terlebih dahulu.
Potong Sesuai Takaran Konsumsi
Sebelum dimasukkan ke kulkas, cara menyimpan daging juga harus dipotong kecil-kecil sesuai dengan standar konsumsi keluarga. Sebelum memotong daging kurban, kamu harus mencuci tangan terlebih dahulu agar daging tetap bersih.
Kebersihan dari pisau untuk memotong daging juga harus diperhatikan. Setelah memastikan semuanya telah besih, baru potong daging kurban tersebut kecil-kecil. Bila keluarga dalam sehari mengonsumsi 250 gram, maka potong daging tiap 250 gram sesuai dengan konsumsi harian.
Simpan di Wadah Tertutup
Cara menyimpan daging yang benar agar tahan lama berikutnya adalah menyimpannya di wadah tertutup. Setelah memotong daging kurban sesuai dengan takaran konsumsi harian keluarga, kamu harus memasukkannya ke wadah tertutup. Jangan simpan di plastik. Setiap potongan daging ditempatkan di tempat yang berbeda. Pilih wadah makanan food grade yang sudah terjamin keamanannya sebagai cara menyimpan daging.
Daging yang disimpan dengan cara yang tepat di kulkas dapat bertahan lama hingga satu tahun. Namun, jika disimpan dalam potongan besar, lalu saat akan mengolahnya harus dipotong lagi lalu dibekukan kembali, maka kualitas daging tersebut akan menurun. Oleh karena itu, daging sebaiknya dipotong sesuai standar konsumsi keluarga. Selain itu, bila kamu mendapatkan daging kurban yang telah terkontaminasi tanah atau pasir, sebaiknya segera dimasak.
Advertisement
Cara Menyimpan Daging
Pisahkan Daging dan Jeroan
Cara menyimpan daging berikutnya yaitu lebih baik kamu memisahkan daging dan jeroan agar daging kurban bisa tahan lama. Jeroan biasanya lebih cepat rusak dibandingkan dengan daging, oleh karena itu lebih baik dipisahkan di tempat yang berbeda. Hal ini juga untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang antara jeroan dengan daging. Bahkan, jeroan dan daging harus ditempatkan di freezer yang berbeda karena adanya kontaminasi silang ini.
Bekukan pada Suhu -18 Derajat Celcius
Agar daging bisa bertahan lebih lama, cara menyimpan daging kurban adalah dengan mengatur suhu yang tepat. Bekukan daging kurban pada suhu -18 derajat celcius. Tujuan utama membekukan daging adalah untuk menidurkannya. Kondisi daging yang beku membuat bakteri di dalam daging tidak bisa bereaksi, sehingga membuat daging lebih awet dengan cara alami.
Mencairkan Daging Beku
Selain cara menyimpan daging, saat mengeluarkan daging beku pun kamu harus mengikuti beberapa langkah agar tidak tercemar bakteri. Kamu harus memindahkan daging dari freezer ke refrigerator terlebih dahulu, lalu biarkan sampai mencair. Setelah itu, baru kamu bisa mengolahnya.
Bila kamu sudah mengeluarkan daging kurban dari kulkas, sebaiknya tidak memasukkannya kembali ke kulkas. Hal itu karena saat sudah dicairkan dan dikeluarkan dari kulkas, daging akan lebih cepat tercemar oleh bakteri yang mengakibatkan daging kurban tersebut cepat busuk. Itulah beberapa cara menyimpan daging kurban agar awet dan tetap segar. Dengan begitu, kamu bisa mengonsumsinya di lain waktu agar tidak mubazir dan terbuang percuma.
Perbedaan Daging Sapi dan Daging Kambing
Aroma
Cara membedakan daging kambing dan daging sapi yang paling mudah adalah dari aromanya. Daging kambing dan sapi punya aroma berbeda. Aroma daging bisa dikenali baik dalam keadaan mentah maupun matang.
Daging kambing punya aroma yang lebih mencolok. Aroma daging kambing akan tercium amis atau "prengus". Terkadang bau daging kambing tetap bertahan jika pengolahannya tidak benar. Sementara daging sapi memiliki aroma yang tidak begitu amis dan mencolok. Ketika diolah aroma amis bisa hilang dengan mudah.
Tekstur
Daging kambing memiliki tekstur yang cenderung kasar. Daging kambing lebih lunak daripada daging sapi yang kenyal. Serat-serat daging kambing lebih tebal. Ini karena massa otot kambing biasanya lebih banyak. Jika tidak dimasak dengan benar, daging kambing bisa terasa alot.
Sementara daging sapi memiliki tekstur yang lebih halus dan lembut. Serat-serat daging sapi cenderung lebih kecil dan renggang. Ketika dimasak, daging sapi cenderung lebih cepat empuk dibanding daging kambing. Sapi juga punya garis putih panjang yang merupakan lemak, sementara kambing tidak.
Warna
Dilihat dari tampilannya saat masih mentah, warna daging kambing dan sapi punya perbedaan. Daging kambing punya warna yang lebih merah dan cerah. Daging kambing yang lama dibiarkan di suhu ruang akan berubah menjadi merah pucat, agak ungu.
Sementara daging sapi punya warna merah pucat. Jika dibiarkan lama di suhu ruang daging sapi akan berubah warna menjadi kecokelatan hingga gelap.
Rasa
Saat dimasak, daging sapi dan kambing punya rasa yang berbeda. Kambing punya rasa yang lebih gurih dibanding sapi. Baunya yang khas juga bisa memengaruhi rasa daging kambing.
Daging sapi juga punya rasa gurih, namun tidak segurih daging kambing. Baunya pun tidak sekuat daging kambing. Daging bisa lebih empuk dibanding daging kambing yang cenderung alot.
Advertisement