Liputan6.com, Jakarta Apa itu sindrom tourette yang kerap diperbincangkan oleh publik. Sindrom tourette ini merupakan gangguan neurologis yang mempengaruhi otak dan saraf. Namun, masih banyak orang yang tidak mengetahui apa itu sindrom tourette.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Tourette Syndrome (TS) adalah suatu kondisi sistem saraf. TS menyebabkan orang memiliki "tics". Tics adalah kedutan, gerakan, atau suara tiba-tiba yang dilakukan orang berulang kali. Orang yang memiliki tics tidak dapat mengendalikan tubuh mereka.
Apa itu sindrom tourette merupakan bawaan lahir yang akan terlihat pada usia 2-15 tahun, dengan rata-rata sekitar usia 6 tahun. Meskipun tidak berbahaya maupun menular, sindrom tourette apabila sedang kambuh akan mengganggu aktivitas penderitanya.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai apa itu sindrom tourette beserta gejala, penyebab, dan pengobatannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (31/8/2022).
Apa Itu Sindrom Tourette
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa apa itu sindrom tourette adalah penyakit neuropsikiatrik yang membuat seseorang mengeluarkan ucapan atau gerakan yang spontan (tic) tanpa bisa mengontrolnya.
Mengutip dari Health Liputan6, tourette syndrome atau sindrom tourette merupakan gangguan saraf yang menyebabkan seseorang dapat bertindak atau mengucapkan sesuatu di luar kendali. Penyakit ini diwariskan secara turun-temurun dan sering kali dikaitkan dengan pengeluaran ucapan kata-kata kotor, kasar, atau menghina yang tak dapat ditahan (koprolalia).
Mayoritas kasus sindrom tourette ini terjadi pada anak-anak yang berusia 2-15 tahun. Dengan lebih banyak anak laki-laki dari pada anak perempuan yang terkena sindrom ini. Sindrom tourette adalah kondisi sumur hidup yang tidak degeneratif.
Advertisement
Gejala Sindrom Tourette
Mengutip dari Mayo Clinic, gejala utama dari sindrom tourette adalah tics yang ditandai dengan gerakan atau suara yang tiba-tiba, singkat, terputus-putus. Tics diklasifikasikan sebagai:
1. Tics sederhana
Tics sederhana hanya melibatkan beberapa bagian tubuh. Contoh tics sederhana termasuk menyipitkan mata atau mengendus.
2. Tics kompleks
Tics kompleks biasanya melibatkan beberapa bagian tubuh yang berbeda dan dapat memiliki pola. Contoh tics kompleks adalah mengayunkan kepala sambil menyentak lengan, dan kemudian melompat.
Tics juga dapat melibatkan gerakan (tik motorik) atau suara (tik vokal). Tics motorik biasanya dimulai sebelum tics vokal terjadi. Tetapi spektrum tics yang dialami orang beragam. Tics motorik adalah gerakan otot yang tidak bisa dikendalikan. Sementara tics vokal adalah gejala Tourette syndrome ketika penderita secara tidak sadar melontarkan suara atau kata-kata yang tidak normal.
Penyebab Sindrom Tourette
Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab pasti sindrom tourette tidak diketahui. Ini adalah kelainan kompleks yang kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor bawaan (genetik) dan lingkungan. Bahan kimia di otak yang mengirimkan impuls saraf (neurotransmitter), termasuk dopamin dan serotonin, mungkin dapat mempengaruhi. Meskipun begitu, terdapat faktor risiko untuk sindrom tourette, antara lain:
1. Riwayat Keluarga
Memiliki riwayat keluarga sindrom tourette atau gangguan tic lainnya dapat meningkatkan risiko mengembangkan sindrom tourette.
2. Jenis Kelamin
Laki-laki sekitar tiga sampai empat kali lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk mengembangkan sindrom tourette.
Advertisement
Pengobatan Sindrom Tourette
Perlu diketahui bahwa sindrom tourette dapat kambuh pada waktu-waktu yang tak terduga. Itulah mengapa menurut para ahli, seringkali bagian tersulit dalam menghadapi sindrom tourette adalah rasa malu atau frustasi atas tic yang tidak dapat dikendalikan. Dikutip dari WebMD terdapat beberapa cara mengobati sindrom tourette, yakni:
1. Mencari dukungan
Mencari dukungan dapat dimulai dari keluarga, teman, tim perawat, atau teman-teman yang dapat mendukung Anda dapat membantu Anda menghadapi tantangan sindrom tourette.
2. Berusahalah untuk tetap aktif
Tetap aktif artinya rajin untuk olahraga, melukis, atau kegiatan lainnya yang positif dianggap dapat mengalihkan atau membantu. Kegiatan tersebut dapat menjauhkan Anda untuk menghindari gejala daro sindrom tourette.
3. Santai
Membaca buku, mendengarkan musik, bermeditasi, atau melakukan yoga. Aktivitas ringan yang Anda nikmati lainnya dapat memerangi stres yang dapat menyebabkan tic.
4. Mempelajari lebih dalam
Artinya adalah mengetahui segala hal tentang kondisi sindrom tourette ini yang dianggap dapat membantu Anda untuk memahami lebih jauh apa itu sindrom Tourette. Sehingga Anda dapat lebih mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengobatinya.
Namun pada beberapa pasien dengan sindrom tourette ringan, tic tidak perlu diobati. Namun ada terapi perilaku yang dapat membantu untuk membuat kondisi menjadi lebih baik. Terapi tersebut dapat dilakukan untuk mengembalikan kebiasaan. Serta bagaimana mengendalikan tic yang datang di kemudian hari.
Seorang psikolog atau konselor juga dapat membantu Anda untuk mempelajari cara menangani masalah sosial yang mungkin disebabkan oleh sindrom tourette dan gejala lainnya. Sedangkan obat-obatan juga dapat dipilih jika memang pasien mengalami sindrom tourette secara berat berdasarkan anjuran dokter.