Pertolongan Pertama Saat Kepala Terbentur Pada Anak, Pantau Kondisinya

Pertolongan pertama saat kepala terbentur perlu dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan cedera kepala yang dialami.

oleh Husnul Abdi diperbarui 17 Sep 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2022, 18:00 WIB
Mengalami Cedera Kepala
Ilustrasi Mengalami Cedera Kepala Credit: pexels.com/Anna

Liputan6.com, Jakarta Pertolongan pertama saat kepala terbentur perlu kamu pahami. Apalagi, bila kepala terbentur yang dialami cukup keras. Kepala terbentur dikenal juga dengan kondisi cedera kepala traumatik atau traumatic brain injury.

Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya pukulan atau sentakan pada tubuh. Kepala terbentur dapat menimbulkan berbagai gejala hingga komplikasi penyakit. Jadi, penanganan yang dilakukan dengan tepat dan sesegera mungkin diperlukan.

Pertolongan pertama saat kepala terbentur perlu dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan cedera kepala yang dialami. Hal ini berlaku bagi anak-anak maupun orang dewasa. Cedera kepala ringan dapat memengaruhi sel otak secara sementara, sedangkan cedera kepala sedang dapat menyebabkan memar, jaringan otak yang robek, perdarahan, hingga kerusakan terhadap otak.

Adanya trauma terhadap otak dapat berujung komplikasi jangka panjang, bahkan menyebabkan kematian. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (17/9/2022) tentang pertolongan pertama saat kepala terbentur.

Pertolongan Pertama saat Kepala Terbentur

Pertolongan Pertama saat Kepala Terbentur
Pertolongan Pertama saat Kepala Terbentur (Sumber foto: Pexels.com)

Pertolongan pertama saat kepala terbentur perlu dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan cedera kepala yang dialami. Cedera kepala ringan biasanya dapat membuat seseorang mengalami perubahan status mental dan kesadaran. Sementara cedera kepala berat bisa menimbulkan amnesia dan membuat seseorang tidak sadar beberapa lama. Sekitar 75 persen cedera otak traumatik setiap tahunnya hanyalah gegar otak ringan.

Dampak kepala terbentur yang terjadi secara berulang dalam periode waktu yang lama menyebabkan kelainan pada sistem saraf serta proses berpikir secara kumulatif. Sementara, cedera otak yang berulang dalam periode waktu pendek (dengan jeda beberapa jam, hari, maupun minggu) dapat berakibat fatal.

Saat kepala terbentur, pada umumnya orang akan mengalami cedera otak atau gegar otak ringan. Tentu saja kondisi ini tidak membutuhkan penanganan berlebihan. Berikut beberapa penanganan pertama kepala terbentur yang dapat kamu lakukan:

- Konsumsi obat antinyeri untuk meredakan sakit kepala apabila perlu, seperti paracetamol maupun ibuprofen.

- Kompres dingin selama 10-15 menit setiap kali kompres. Lakukan dalam 48 jam pertama setelah kepala terbentur.

Seseorang dengan cedera otak ringan membutuhkan pengamatan intensif di rumah untuk memantau apakah kondisi tersebut makin memburuk atau tidak.

Gejala Cedera Kepala yang Perlu Diperhatikan

Gejala Cedera Kepala yang Perlu Diperhatikan
Gejala Cedera Kepala yang Perlu Diperhatikan Credit: pexels.com/pixabay

Selain itu, kamu juga bisa mengamati apakah kepala terbentur harus diberikan penanganan lebih lanjut atau tidak dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

- Salah satu pupil mata lebih besar dibandingkan yang lainnya

- Rasa kantuk berlebihan dan tidak mampu untuk bangun dari tidur

- Bicara tidak jelas, lemah, rasa baal atau koordinasi yang berkurang

- Nyeri kepala yang semakin parah dan tidak mereda

- Rasa kebingungan yang berlebih, tidak dapat diam

- Mual dan muntah berulang

- Kejang

- Hilang kesadaran

Cedera otak traumatik akibat kepala terbentur dapat menimbulkan berbagai efek fisik maupun psikis. Sebagian tanda dan gejala dapat langsung muncul, sedangkan yang lainnya dapat timbul beberapa hari maupun minggu kemudian.

Pertolongan Pertama saat Kepala Terbentur Pada Anak

anak
ilustrasi anak sakit/copyright Rawpixel

Periksa Kesadaran Anak

Dalam penanganan kepala terbentur pada anak, kamu harus mengamati keadaan anak setelah kepala terbentur terlebih dahulu. Jika kesadaran anak menurun atau tiba-tiba pembicaraannya melantur, segera bawa ia ke rumah sakit karena kemungkinan benturan berdampak pada otak. Selain itu, anak berusia kurang dari 2 tahun yang kepalanya terbentur juga lebih baik langsung diperiksakan ke dokter. Namun, jika anak masih dalam keadaan sadar dan bisa diajak bicara atau menanggapi pertanyaan, kemungkinan hanya bagian luar kepalanya yang terluka.

Periksa Jika Ada Perdarahan

Jika ada luka terbuka pada kepala anak, segera berikan pertolongan pertama untuk menghentikan perdarahan dan mencegah infeksi. Caranya, basuh luka dengan air mengalir, kemudian tekan lembut area luka dengan kasa steril untuk menghentikan perdarahan. Bila perdarahan tidak juga berhenti setelah beberapa menit atau lukanya berukuran besar, segera bawa anak ke dokter atau IGD rumah sakit.

Kompres Dingin

Sementara itu, bila tidak ada luka terbuka di kepala anak setelah terbentur, kamu bisa memberikan pertolongan pertama dengan kompres dingin. Suhu dingin dapat mengurangi bengkak atau benjol serta mengurangi nyeri di kepala. Kamu bisa membungkus beberapa es batu dengan kain yang bersih, kemudian menempelkannya selama 20 menit ke bagian kepala anak yang terbentur. Ulangi pengompresan setiap 3–4 jam. Namun, jangan menempelkan es batu secara langsung, karena bisa merusak jaringan kulit.

Biarkan Anak Istirahat

Biarkan ia istirahat agar cepat pulih. Selagi anak beristirahat, kamu tetap harus memantau keadaannya.

Berikan Obat-obatan 

Untuk meredakan nyeri akibat kepala terbentur, kamu bisa memberikan anak paracetamol. Namun, pastikan konsumsi obat sesuai dengan petunjuk pada label kemasannya.

Pantau Kondisinya 

Setelah kepala anak terbentur, kondisinya perlu terus dipantau selama 24 jam ke depan. Apabila ia hanya menangis sebentar lalu bisa beraktivitas kembali seperti biasa, kemungkinan besar ia tidak mengalami hal serius. Namun, jika dalam waktu 24 jam anak muntah-muntah setelah terbentur, terlihat kebingungan atau mengantuk, kejang, kulitnya pucat, pupil mata membesar, hingga tidak sadarkan diri, kamu harus segera membawanya ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan dari dokter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya