Liputan6.com, Jakarta Salah satu partikel penyusun inti atom adalah neutron. Atom sendiri merupakan suatu satuan dasar materi yang terdiri dari atas inti atom dan awan elektron. Elektron adalah bagian dari atom yang bermuatan negatif.
Sedangkan bagian dari atom yang bermuatan positif adalah proton. Salah satu partikel penyusun inti atom adalah proton. Proton bukan satu-satunya partikel yang menyusun inti atom. Selain proton, partikel penyusun inti atom adalah neutron yang bermuatan netral.
Advertisement
Dengan kata lain, partikel penyusun inti atom adalah proton dan neutron. Meski demikian, tidak setiap atom memiliki partikel neutron sebagai salah satu partikel yang menyusunnya. Inti atom Hidrogen-1, tidak ada neutron di dalamnya.
Advertisement
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa atom merupakan materi yang tersusun dari elektron dan inti atom. Sedangkan partikel penyusun inti atom adalah proton dan neutron.
Untuk lebih memahami mengenai partikel penyusun inti atom, penting bagi kita untuk memahami materi terlebih dahulu dimulai dari atom. Berikut adalah pengertian dari atom, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (19/9/2022).
Pengertian Atom
Atom merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani, yakni atomos. Atomos sendiri berarti sesuatu yang faedahnya tidak bisa dipotong, atau sesuatu yang tidak bisa dibagi lagi. Pemahaman atom sebagai materi yang tidak dapat dibagi lagi pertama kali diajukan pada abad ke-17 dan abad ke-18, di mana para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak bisa dibagi-bagi lebih jauh lagi memakai metode-metode kimia.
Namun sekitar abad ke-19 sampai abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom. Dengan kata lain, membantah konsep bahwa atom merupakan komponen yang sudah tidak bisa dibagi lagi.
Lebih dari 99,9% dari massa atom berpusat pada inti atom. Setiap unsur pembentuk atom paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil, yang bisa mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini bisa menyebabkan transmutasi, yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti.
Advertisement
Komponen Penyusun Atom
Secara umum, ada tiga partikel yang menyusun atom, yakni proton, neutron, dan elektron. Namun hidrogen-1 tidak memiliki neutron. Demikian pula halnya pada ion hidrogen positif H+.
Dari semua partikel atom, elektron merupakan partikel yang memiliki massa yang paling ringan. Elektron merupakan partikel yang bermuatan negatif. Proton adalah partikel yang bermuatan positif. Neutron adalah partikel yang bermuatan netral.
Dalam model standar fisika, baik proton dan neutron terdiri dari partikel elementer yang disebut kuark. Kuark termasuk golongan partikel fermion yang merupakan salah satu dari dua bahan penyusun materi dasar, materi lainnya adalah lepton. Terdapat enam jenis kuark dan tiap-tiap kuark tersebut memiliki muatan listrik fraksional.
Proton terdiri dari dua kuark naik dan satu kuark turun. Sedangkan neutron terdiri dari satu kuark naik dan dua kuark turun. Perbedaan komposisi kuark ini memengaruhi perbedaan massa dan muatan di antara dua partikel tersebut. Kuark terikat oleh gaya nuklir kuat yang diperantarai oleh gluon. Gluon merupakan anggota dari boson tolok yang merupakan perantara gaya-gaya fisika.
Inti Atom
Ada tiga penyusun atom, yakni proton, neutron, dan elektron. Sementara itu, lebih dari dari 99,9% dari massa atom berpusat pada inti atom. Lalu apa itu inti atom?
Inti atom merupakan komponen atom yang terdiri dari proton dan neutron yang terikat bersama. Secara kolektif, proton dan neutron disebut juga nukleon. Dengan kata lain, partikel penyusun inti atom adalah nukleon. Nukleon-nukleon tersebut saling terikat akibat gaya tarik-menarik potensial yang disebut sebagai gaya kuat residual.
Atom dari unsur kimia yang sama memiliki jumlah proton yang sama, yang disebut nomor atom. Suatu unsur bisa memiliki jumlah neutron yang bervariasi. Variasi ini disebut sebagai isotop. Jumlah proton dan neutron suatu atom akan menentukan nuklida atom tersebut, sedangkan jumlah neutron relatif terhadap jumlah proton akan menentukan stabilitas inti atom, dengan isotop unsur tertentu akan menjalankan peluruhan radioaktif.
Partikel penyusun inti atom adalah proton dan neutron. Keduanya merupakan dua jenis fermion yang berlainan.
Advertisement
Penyusun Inti Atom
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, partikel penyusun inti atom adalah proton dan neutron. Lalu apa itu proton dan neutron?
Proton
Proton merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "pertama." Istilah tersebut dicetuskan pertama kali oleh Ernest Rutherford pada tahun 1920. Pada tahun-tahun sebelumnya, Rutherford telah menemukan bahwa inti hidrogen (dikenal sebagai inti paling ringan) dapat diekstraksi dari inti nitrogen dengan tumbukan atom. Oleh karena itu, proton adalah kandidat untuk menjadi partikel dasar, dan merupakan blok pembangun nitrogen dan semua inti atom yang lebih berat lainnya.
Proton adalah partikel subatomik dengan simbol p atau p+. Proton adalah partikel bermuatan listrik positif +1e muatan elementer. Proton memiliki massa yang sedikit lebih kecil dari neutron.
Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan neutron berada di bagian tengah atom dan membentuk inti atom. Sementara di sekeliling inti atom terdapat partikel yang disebut elektron.
Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektron. Banyaknya proton di bagian inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga dengan istilah nukleus atau nukleon (nucleon), dan reaksi yang terjadi atau berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.
Neutron
Salah satu partikel penyusun inti atom adalah neutron. Neutron dilambangkan dengan simbol n atau no. Neutron memiliki massa yang sedikit lebih besar daripada proton. Berbeda dengan proton, neutron adalah partikel penyusun inti atom yang tidak bermuatan listrik atau bersifat netral.
Neutron pertama kali diteorikan oleh fisikawan Inggris kelahiran Selandia Baru, Ernest Rutherford pada tahun 1920. Rutherford menduga bahwa terdapat partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan karena atom bermuatan positif disebabkan adanya proton yang bermuatan positif.
Adanya partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan dibuktikan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Chadwick melakukan penelitian dengan menembak logam berilium menggunakan sinar alfa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu partikel yang tak bermuatan dilepaskan ketika logam berilium ditembak dengan sinar alfa dan partikel ini disebut sebagai neutron.