Aset Adalah Sesuatu yang Punya Nilai, Ini Sifat, Jenis, Dan Contoh

Pengertian aset adalah sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat digunakan sebagai alat untuk menghasilkan keuntungan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 03 Nov 2022, 13:20 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2022, 13:20 WIB
Satgas BLBI sita aset obligor Trijono Gondokusumo berupa sebidang tanah seluas 580.440 meter persegi di Desa Cibodas, Jonggol, Kabupaten Bogor. (Dok Satgas BLBI)
Satgas BLBI sita aset obligor Trijono Gondokusumo berupa sebidang tanah seluas 580.440 meter persegi di Desa Cibodas, Jonggol, Kabupaten Bogor. (Dok Satgas BLBI)

Liputan6.com, Jakarta Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aset adalah sesuatu hal yang mempunyai nilai. Beberapa contoh dari aset adalah uang, bangunan, dan kendaraan. Selain itu masih banyak lagi hal yang bisa disebut dengan aset.

Selain pengertian tersebut, bisa dipahami secara sederhana bahwa aset adalah harta, baik yang dimiliki perseorangan maupun organisasi. istilah aset ini sebenarnya lebih dekat dengan konteks dalam kegiatan perekonomian, terutama dalam menjalankan organisasi atau perusahaan.

Sementara itu, menurut PSAK No. 16 Revisi tahun 2011, aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh orang pribadi atau kelompok yang berwujud atau tidak berwujud, yang memiliki nilai yang akan bermanfaat bagi semua orang atau perusahaan.

Sedangkan menurut International Financial Reporting Standards (IFRS), aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan mengalir ke perusahaan.

Meski aset dapat dikatakan juga sebagai harta, namun istilah aset ini memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari harta pada umumnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan lengkap mengenai aset, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (3/11/2022).

Karakteristik Aset

Aset adalah sesuatu yang memiliki nilai. Dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi, aset adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh orang pribadi atau kelompok yang berwujud atau tidak berwujud, yang memiliki nilai yang akan bermanfaat bagi semua orang atau perusahaan.

Aset adalah sesuatu yang punya nilai, namun di samping itu, aset juga karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis kekayaan lainnya. Sesuatu bisa disebut aset jika memiliki sejumlah ciri atau karakteristik sebagai berikut:

1. Aset Dikuasai atau Dimiliki Perseorangan atau Organisasi

Salah satu karakteristik aset adalah dikuasai atau dimiliki seseorang atau organisasi. Meski tanah memiliki nilai ekonomi, namun jika tidak dikuasai atau dimiliki seseorang atau perusahaan, maka tanah tersebut tidak bisa dikatakan sebagai aset.

2. Aset Punya Nilai Ekonomi

Aset adalah sesuatu yang punya nilai. Nilai yang dimaksud adalah nilai ekonomi. Dengan kata lain, suatu barang atau benda bisa dikatakan aset jika dikuasai seseorang atau organisasi dan memiliki manfaat dan masih dibutuhkan oleh orang banyak.

3. Aset Dapat Menghasilkan Keuntungan

Sesuatu bisa dikatakan aset jika dapat digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Misalnya saja, jika perusahan memiliki mesin tua yang tidak dapat digunakan dan hanya menghabiskan biaya untuk perawatan, makan mesin tersebut tidak bisa dikatakan sebagai aset. Sebab, mesin tersebut tidak bisa digunakan untuk kegiatan produksi, dengan kata lain tidak bisa menghasilkan keuntungan.

4. Dihasilkan dari Transaksi di Masa Lalu

Maksudnya, aset dihasilkan dari transaksi yang telah terjadi. Jika transaksi benda tersebut baru dilakukan beberapa hari ke depan, atau bahkan baru masuk dalam tahap perencanaan, tentu benda tersebut, baik berbentuk ataupun tidak berbentuk, bukanlah sebuah aset.

Jenis-Jenis Aset

20170613-BNN Sita Rp 39 Miliar Hasil Pencucian Uang Narkotika-Yoppy
Barang bukti dan tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) kasus narkoba di kantor BNN, Jakarta, Selasa (13/6). BNN menyita aset dan uang hasil TPPU kasus narkoba dengan total nilai Rp39 miliar dari kedua kasus berbeda. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Aset adalah sesuatu yang punya nilai ekonomi. Ada banyak hal yang dapat disebut sebagai aset. Aset juga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan wujud, konversi, dan fungsi.

Jenis Aset Berdasarkan Wujud

Berdasarkan wujudnya, aset adalah sesuatu yang dapat dibedakan menjadi dua, yakni aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset).

Aset berwujud adalah jenis aset yang memiliki wujud fisik yang nyata dan dapat dirasakan oleh panca indera. Aset berwujud pada umumnya rentan mengalami depresiasi atau penyusutan nilai. Akan tetapi, aset jenis ini mudah diukur kualitas dan jumlahnya. Contoh aset berwujud ialah uang tunai, properti, mesin, dan perlengkapan kantor.

Sementara itu, aset tidak berwujud adalah jenis aset yang tidak dapat dirasakan oleh panca indera. Dengan kata lain, bentuk aset ini abstrak. Beberapa contoh aset tidak berwujud antara lain adalah hak paten, franchise, merek dagang, dan hak sewa.

Jenis Aset Berdasarkan Konversi

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, aset adalah sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi. Salah satu cara yang mudah untuk mengukur nilai ekonomi adalah bagaimana nilai suatu aset dapat ditukar atau dikonversikan menjadi uang. Berdasarkan kemampuannya untuk dikonversi menjadi uang, aset dapat dibedakan menjadi dua, yakni aset lancar dan aset tetap/aset tidak lancar.

Aset lancar adalah jenis aset yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang. Contoh aset lancar di antaranya adalah obligasi, deposito, saldo bank, saham, surat berharga, dan piutang.

Sedangkan aset tetap atau aset tidak lancar adalah jenis aset yang masih memiliki nilai ekonomi dan bisa dikonversi menjadi uang, namun prosesnya tidak semudah aset lancar. Untuk dapat dikonversi menjadi yang, aset tetap biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga aset ini tidak cocok jika disimpan sebagai cadangan kas. Contoh aset tetap antara lain tanah, bangunan, mesin, merek dagang, channel distribusi, dan data supplier.

Jenis Aset Berdasarkan Fungsi

Setiap aset memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, terutama dalam aktivitas ekonomi. Berdasarkan fungsinya, aset dapat dibedakan menjadi dua, yakni aset operasional dan aset non operasional.

Aset operasional adalah aset yang digunakan untuk menunjang aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan memenuhi tujuannya. Contoh aset operasional di antaranya ialah mesin, uang tunai, merek dagang, prosedur kerja, hak cipta, dan kecerdasan tenaga kerja.

Sedangkan aset non-operasional adalah jenis aset yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas operasional perusahaan. Akan tetapi, aset non-operasional ini sangat berguna untuk menunjang keberlangsungan perusahaan. Contoh aset non-operasional antara lain yaitu obligasi, saham, hasil investasi, valuasi perusahaan, dan pencairan jaminan dan asuransi.

Manajemen Aset

Salah satu titik aset milik PT KAI yang dimiliki perseorangan  di wilayah Jember (Istimewa)
Salah satu titik aset milik PT KAI yang dimiliki perseorangan di wilayah Jember (Istimewa)

Aset adalah sesuatu yang punya nilai ekonomi dan memiliki fungsi dalam berbagai aktivitas ekonomi. Namun untuk dapat memaksimalkan manfaat atau fungsi aset, penting untuk melakukan pengelolaan yang baik terhadap aset. Proses pengelolaan aset ini disebut sebagai manajemen aset.

Manajemen aset adalah serangkai proses dalam mengelola aset untuk mempertahankan nilainya. Manajemen aset merupakan aktivitas yang mencakup perencanaan, pengadaan aset, legal audit aset, pemeliharaan dan pengoperasian, penilaian, pembaruan aset, dan penghapusan aset.

Aktivitas manajemen aset yang dilakukan dengan baik akan menghadirkan sejumlah manfaat di antara anya adalah dapat mempertahankan nilai aset, meningkatkan keamanan aset, memudahkan penyusunan anggaran, serta menghindari pengadaan aset yang tidak diperlukan.

Demikian pembahasan mengenai aset. Kesimpulannya, aset adalah sesuatu yang memiliki nilai ekonomi dan dapat digunakan untuk menghasilkan keuntungan. Di samping itu, aset juga dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis berdasarkan wujud, konversi, dan fungsinya. Aset juga perlu dikelola dengan baik agar nilainya bisa bertaha dan tetap dapat menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya